Ini 3 PR Timnas Indonesia U-17 yang Harus Segera Dibenahi Sebelum Tampil di Piala Asia U-17 2025
Saat ini, Garuda Muda bersiap untuk menghadapi putaran final yang dijadwalkan berlangsung di Arab Saudi, dari tanggal 3 hingga 20 April tahun depan.
Dengan penuh rasa syukur, Timnas Indonesia U-17 berhasil melaju ke Piala Asia U-17 2025. Kini, Garuda Muda bersiap untuk menghadapi putaran final yang dijadwalkan berlangsung di Arab Saudi pada tanggal 3 hingga 20 April tahun depan. Timnas Indonesia U-17 menunjukkan performa yang impresif dengan meraih dua kemenangan dan satu hasil imbang dari tiga pertandingan yang dilakoni, sehingga total mengumpulkan tujuh poin.
Timnas Indonesia U-17 memulai perjalanan mereka dengan kemenangan tipis 1-0 atas tuan rumah, Timnas Kuwait U-17. Pada pertandingan kedua, mereka meraih kemenangan besar dengan skor 10-0 melawan Timnas Kepulauan Mariana Utara U-17, dan di laga terakhir, mereka bermain imbang tanpa gol melawan Timnas Australia U-17.
- Arab Saudi menghadapi Timnas Indonesia: Skuad Garuda Menargetkan untuk Menyelesaikan di Posisi 3-4 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
- Pertandingan antara Arab Saudi dan Timnas Indonesia berakhir dengan skor imbang 1-1.
- Pernahkah Timnas Indonesia Menang Lawan Arab Saudi? Ini Datanya
- 12 Pemain Timnas Indonesia Sudah Berkumpul, Mulai Latihan Cara Taklukkan Arab Saudi
"Kami bersyukur karena bisa memenuhi target lolos ke Piala Asia U-17 2025," ungkap Nova Arianto, yang memberikan apresiasi kepada kerja keras para pemainnya. Keberhasilan tim ini melengkapi pencapaian timnas Indonesia dalam dua tahun terakhir, di mana timnas senior dan U-20 juga berhasil maju ke putaran final Piala Asia.
Pekerjaan Rumah Timnas Indonesia U-17
Timnas Indonesia U-23 baru saja berhasil mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024. "Ini benar-benar catatan sejarah karena di semua kategori timnas kita bisa berlaga di babak utama Piala Asia," ungkap Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, pada Senin (28/10/2024). Namun, keberhasilan tersebut tidak membuat Timnas Indonesia U-17 terbebas dari tantangan. Nova Arianto mengakui, "Masih banyak yang harus kita perbaiki." Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan, masih terdapat pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.
Melihat dari tiga pertandingan kualifikasi yang telah dilalui, terdapat setidaknya tiga aspek penting yang harus segera diperbaiki oleh tim pelatih. Hal ini bertujuan agar Timnas Indonesia U-17 dapat tampil kompetitif di putaran final Piala Asia U-17 2025. Dalam upaya untuk bersaing dengan tim-tim lain, perbaikan ini sangat krusial. Berikut adalah ulasan mengenai tiga pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh Timnas U-17.
Ketenangan
Dalam pertandingan melawan Timnas Kuwait U-17, para pemain Garuda Muda tampak kurang mampu menjaga ketenangan. Hal ini terlihat dari cara mereka menguasai bola, melakukan passing, dan menyelesaikan peluang di depan gawang lawan. Meskipun sempat memimpin berkat gol cepat Matthew Baker pada menit ketujuh, tim tuan rumah justru menunjukkan performa yang lebih agresif di semua lini. Penyerang Kuwait beberapa kali menciptakan peluang berbahaya, namun beruntung bagi Garuda Muda, mereka tidak berhasil mencetak gol.
Garuda Muda mencoba memanfaatkan serangan balik dengan variasi umpan dari berbagai posisi. Namun, banyak dari upaya tersebut yang tidak berhasil karena pemain terlihat terburu-buru dan tidak tenang. "Pemain masih kurang tenang saat kami pegang bola, termasuk bagaimana konsentrasi saat kami mendapat serangan balik lawan," kata Nova Arianto. Situasi ini perlu diperbaiki agar tim dapat tampil lebih baik di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Penyelesaian Akhir
Dalam tiga pertandingan kualifikasi, terutama saat menghadapi Timnas Australia U-17, Garuda Muda menunjukkan bahwa mereka memiliki peluang meski dalam tekanan. Meskipun dihujani serangan di babak pertama, tim yang dipimpin oleh Muhamad Zahaby Gholy mampu bertahan dan bahkan menciptakan beberapa peluang untuk mencetak gol.
Contohnya, pada menit ke-12, Muhamad Zahaby Gholy berhasil melewati pertahanan ketat Australia dan melepaskan tembakan keras dari dekat luar kotak penalti. Namun, sayangnya, tembakan tersebut dapat dibaca dengan baik oleh kiper Australia, Jai Ajanovic. Seandainya ia bisa lebih tenang dalam mengambil keputusan, bukan tidak mungkin gol bisa tercipta. Dua menit kemudian, Evandra Florasta mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol, tetapi sayangnya penyelesaian akhirnya kurang memuaskan sehingga peluang tersebut terbuang sia-sia.
Lini Belakang
Pertandingan melawan Timnas Australia U-17 menunjukkan bahwa lini belakang Garuda Muda perlu diperkuat dan diperbaiki. Hal ini terlihat dari banyaknya tembakan yang dilepaskan oleh Australia, dengan catatan 16 tembakan selama babak pertama, di mana 12 di antaranya berhasil diantisipasi oleh Dafa Al Gasemi dengan penyelamatan yang luar biasa. Kelemahan di lini belakang dan kurangnya komunikasi membuat Dafa Al Gasemi harus bekerja keras untuk menjaga gawangnya tetap bersih.
Selain itu, para bek Garuda Muda juga sering kali kurang disiplin dalam menjaga pergerakan penyerang lawan, serta melakukan pelanggaran di area sendiri yang berakibat pada tendangan bebas dekat kotak penalti. Dalam putaran final mendatang, setiap pemain bertahan yang ditunjuk harus lebih waspada, memiliki semangat juang yang tinggi, rutin berkomunikasi, dan menghindari pelanggaran yang tidak perlu. Semangat!