Keith Kayamba, Pemain yang Paling Banyak Berkorban di Era Los Galacticos Arema
Keith Kayamba, Pemain yang Paling Banyak Berkorban di Era Los Galacticos Arema
Bola.com, Malang - Arema FC punya tim bertabur bintang alias Los Galacticos pada musim 2013.
Deretan pemain bintang didatangkan untuk misi juara. Seperti Cristian Gonzales, Beto Goncalves, Victor Igbonefo, Greg Nwokolo, Keith Kayamba Gumbs dan masih banyak lagi yang lainnya. Kekuatan finansial Arema juga tak diragukan lagi setelah dapat sokongan dana dari Bakrie Grup lewat PT Pelita Jaya Cronus.
-
Apa yang Widodo janjikan untuk Arema FC? Pelatih baru Arema FC, Widodo Cahyono Putro berjanji akan membawa tim berjuluk Singo Edan lolos dari jeratan degradasi BRI Liga 1 2023/2024.
-
Bagaimana cara Semen Padang kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia? Pencapaian ini berhasil diraih setelah tim Kabau Sirah meraih posisi runner up dalam gelaran Liga 2 2023/2024.
-
Kapan Semen Padang meraih gelar juara di Liga Prima Indonesia? Semen Padang sempat menjadi jawara ketika bermain di Liga Prima Indonesia.
-
Siapa yang mengatakan bahwa Shopee telah berhasil menciptakan pasar yang positif untuk UMKM dan brand lokal di Indonesia? Monica Vionna, Director of Marketing Growth Shopee Indonesia mengungkapkan pihaknya bangga dalam semester awal ini Shopee dapat berkontribusi menciptakan pasar yang positif, bahkan tidak hanya kepada para pelaku usaha lokal di pusat-pusat perkotaan tetapi juga di daerah.
-
Siapa yang menjadi juara bertahan BRI Liga 1? Persib Bandung, yang merupakan juara bertahan, berhasil mempertahankan gelar terbaiknya di BRI Liga 1 2023/2024.
-
Kenapa Widodo meminta manajemen Arema FC untuk bertanya kepada para pemain? Setelah memastikan semua pemain setuju, Widodo menerima tawaran menjadi pelatih kepala klub sepak bola kebanggaan warga Malang Raya itu.
Tapi dibalik skuat mewah itu, ada pemain yang harus dikorbankan di lapangan. Yakni pemain gaek, Kayamba Gumbs. Dia tetap masuk dalam skuat inti Arema. Namun, pemain asal Saint Kitts and Nevis itu harus bermain diluar posisi aslinya sebagai striker. Dia rela beroperasi di sayap, gelandang serang dan bertahan hingga bek kanan di musim itu.
Pelatih Arema waktu itu, Rahmad Darmawan lebih mempercayakan Beto, Gonzales atau Greg yang jadi striker utama. Kayamba dikorbankan di posisi lain karena dia dianggap pemain serba bisa.
“Sebelumnya saya bisa cetak banyak gol di Sriwijaya FC karena main di posisi striker. Tapi di Arema FC, saya harus main di sayap, gelandang dan posisi lain,” kata Kayamba.
Puncak Karier di Sriwijaya FC
Sebelum gabung Arema, Kayamba berhasil mencetak 22 gol bersama Sriwijaya FC. Sementara di Arema FC, dia hanya mencetak 9 gol. Kayamba tak bisa menolak bermain di posisi lain karena itu tugas dari pelatih. Sebagai pemain profesional, dia pantang menolaknya.
“Saya respek kepada pelatih. Saya jalankan apa yang diperintahkan. Jadi kiper juga saya siap,” sambungnya.
Rahmad Darmawan (RD) tidak sembarangan memberikan posisi kepada Kayamba. Dia sudah tahu potensi sang pemain. RD juga pernah jadi pelatihnya di Sriwijaya FC musim 2010. Postur besar, visi bermain, dan akurasi umpan bagus dianggap modal yang cukup untuk memodifikasi posisi Kayamba di Arema FC.
Sayangnya, setelah bermain di luar posisi aslinya karier Kayamba tak berlanjut. Kontraknya tidak diperpanjang oleh Arema musim selanjutnya (2014).
Waktu itu, usianya sudah 40 tahun. Manajemen Arema FC juga mulai melakukan penghematan sehingga dia memutuskan gantung sepatu dan pulang ke negara istrinya, Australia.
Kayamba kembali ke Indonesia musim 2016. Tapi bukan sebagai pemain. Ia menjadi pelatih fisik Sriwijaya FC.
Kayamba memang punya spesialisasi program latihan fisik ketika masih jadi pemain. Tapi, pada musim 2017 dan sampai saat ini Kayamba kembali pulang ke Australia.