Kemenpora Bertemu PSSI, Bahas Rencana Kelanjutan Liga 1 hingga Persiapan Piala Dunia U-20
Kemenpora Bertemu PSSI, Bahas Rencana Kelanjutan Liga 1 hingga Persiapan Piala Dunia U-20
Bola.com, Jakarta - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewabroto, mengatakan telah berjumpa perwakilan PSSI, yakni Yunus Nusi. Ada tiga hal utama yang jadi pembahasan, mulai dari rencana kelanjutan Liga 1 hingga persiapan Piala Dunia U-20 2021.
PSSI dan PT LIB sepekan belakangan memang getol melakukan koordinasi terkait kelanjutan Liga 1. Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai payung organisasi olahraga di Indonesia juga aktif memberikan masukan dan saran mengenai rencana-rencana tiap cabor, dalam konteks ini, sepak bola.
-
Apa yang sedang dihadapi Timnas Indonesia U-20? Timnas Indonesia U-20 akan berhadapan dengan Thailand U-20 dalam ajang Seoul Earth On Us 2024 pada hari Jumat, 30 Agustus 2024.
-
Di mana pertandingan Timnas Indonesia U-20 melawan Korea Selatan U-20 berlangsung? Dalam pertandingan terakhir di Mokdong Stadium, Seoul, pada Minggu malam (1/9/2024), Timnas Indonesia U-20 harus menelan kekalahan telak dengan skor 0-3.
-
Siapa pelatih dari Timnas Indonesia U-20? Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, berjanji untuk merotasi skuadnya pada pertandingan selanjutnya.
-
Siapa pelatih dari Timnas Indonesia U-20 ? Skuad Timnas Indonesia U-20 terdiri dari: Ikram Algiffari; Meshaal Hamzah Osman, Kadek Arel, Iqbal Gwijangge; Alfharezi Buffon, Figo Dennis, Tony Firmansyah, Dony Tri Pamungkas; Arlyansyah Abdulmanan, Ousmane Maiket Camara, dan Riski Afrisal. Pelatih yang memimpin adalah Indra Sjafri.
-
Siapa saja pemain dengan nilai pasar tertinggi di Timnas Indonesia U-20? Berdasarkan informasi dari Transfermarkt, berikut adalah daftar pemain dengan nilai tertinggi dalam Timnas Indonesia U-20 untuk kualifikasi Piala Asia U-20 2025: Kadek Arel - Nilai pasar Rp 3 miliar, Dony Tri Pamungkas - Nilai pasar Rp 2,1 miliar, Toni Firmansyah - Nilai pasar Rp 1,3 miliar, Muhammad Ragil - Nilai pasar Rp 1,3 miliar, Mufli Hidayat - Nilai pasar Rp 869 juta.
-
Kenapa Timnas Indonesia U-20 berlaga melawan Uzbekistan U-20? Ini menjadi laga persiapan kedua bagi skuad Garuda Muda sebagai modal jelang Piala AFF U-19 dan uji coba Piala Dunia U-20 2025 Chile.
Satu hal yang menjadi isu pokok yakni perihal boleh atau tidaknya penonton dan bagaimana mekanismenya menyusul wacana kelaziman baru (new normal) yang digagal pemerintah Indonesia. Mengenai hal ini, Gatot S. Dewabroto menyatakan otoritas sepak bola Indonesia harus mematuhi anjuran pemerintah.
"Ikuti protokol kesehatan yang sudah di tanda tangan Menteri. Itu sudah diatur, kapan itu protokolnya, itu sudah di tanda tangani, tapi memang belum kami edarkan saja," kata Gatot.
"Yang jelas ikuti apa yang tertulis dalam surat edaran kemenpora."
"Penonton yang masuk harus mematuhi aturan, yakni soal suhu badan, masker, jaga jarak. Contoh, GBK berkapasitas 70 ribu, tapi nanti hanya setengahnya saja. Supaya ada transparas publik, panpel harus menyiapkan minimal big screen. Itupun harus dijaga, pengumpulan massa dengan protokol kesehatan agar jangan semua ngotot ke dalam. Harus dipastikan ini disiarkan langsung di mana. Itu akan berlaku ke pemain dan panpel. Jadi dibagi, panpel gimana, penonton gimana, atlet gimana," katanya lagi.
Kemenpora secara khusus menyebut langkah PSSI untuk membuat protokol kesehatan sebagai sesuatu yang bagus. Sebab, federasi olahraga yang bersangkutan mestinya lebih paham apa-apa yang dibutuhkan.
"Tidak apa-apa, tiap cabor kan memang bikin. Bahkan mungkin aturan protokol pssi lebih ketat. Kenapa kami lega? Karena Kemenpora tidak mengatur PSSI saja, tapi ada cabor lainnya. Federasi yang lebih paham," katanya lagi.
Soal Piala Dunia U-20
Seperti sudah disebutkan di awal, ada tiga bahasan pokok antara Sesmenpora dengan PSSI. Gatot S. Dewabroto sebetulnya tidak menjadikan Liga 1 sebagai bahasan paling penting, sebab masih ranahnya PSSI dan operator liga.
Adapun dua hal lain dibahasa yakni terkait perkembangan Piala Dunia U-20 2021 mendatang. Ini menjadi uurgensi semua pihak terkait mengingat besarnya event olahraga tersebut.
"Pertama, PSSI melapor tentang update kegiatan PSSI karena ini baru pertama kali ketemu Pak Yunus Nusi setelah ada pergantian. Kami biasanya hanya lewat WhatsApp," kata Gatot.
"Kedua, persiapan untuk melaporkan rencana kompetisi. Kami sampaikan kompetisi ranahnya cabor dan itu terserah PSSI dan protokol itu hukunya wajib. Detailnya, tinggal surat edaran dari Pak Menteri. Surat edaran Pak Menteri soal protokol kesehatan di era new normal."
"Ketiga, persiapan Piala Dunia. Persiapan disebutkan kita sudah kehilangan waktu cukup panjang, mereka harus melakukan percepatan, dan masalah anggaran kami akan membantu sejauh tersedia di kami dan ketentuan yang berlaku," ujarnya lagi.