PSSI Targetkan Wasit dari Indonesia Bisa Pimpin Laga Piala Dunia 2030
PSSI berambisi untuk mengirimkan wasit asal Indonesia pada Piala Dunia 2030 mendatang.
Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, menyatakan keinginan besar organisasinya untuk melahirkan wasit berkualitas di Indonesia. Ia bahkan menargetkan agar wasit dari Indonesia dapat memimpin pertandingan di Piala Dunia tahun 2030. Ratu Tisha menegaskan bahwa PSSI sedang berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan wasit nasional. Dalam sepuluh tahun mendatang, diharapkan akan ada lebih banyak pengadil yang memiliki kualitas tinggi. "Bukan tidak mungkin, 10 tahun ke depan, kita bisa mengidentifikasi talenta dan melanjutkan pembinaan dengan metode berkelanjutan yang sudah dirancang PSSI," ungkap Tisha.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan C1 Referee Refreshment Course yang berlangsung di Kinasih, Bogor, dari tanggal 3 November 2024. Meskipun Indonesia belum pernah mengirimkan wasit ke Piala Dunia, upaya untuk meningkatkan kualitas pengadil terus dilakukan. Bahkan, untuk bisa berpartisipasi dalam Piala Asia pun masih menjadi tantangan yang cukup berat. Dengan komitmen dan program yang tepat, Ratu Tisha optimis bahwa masa depan wasit Indonesia akan lebih cerah.
Sejak Masih Muda
Ratu Tisha menekankan pentingnya pembinaan wasit dimulai dari usia dini. Hal ini dikarenakan perjalanan karier wasit memiliki kesamaan dengan karier pesepakbola. Tisha menjelaskan bahwa puncak karier seorang wasit biasanya terjadi pada rentang usia 40 hingga 42 tahun. Oleh karena itu, persiapan yang matang sejak masa muda sangat diperlukan.
"Kami melihat karier wasit pada umumnya mencapai puncak di usia 40 hingga 42 tahun, sehingga dengan persiapan sejak muda, mereka akan memiliki kematangan, pengalaman, dan kondisi fisik prima saat mencapai usia tersebut," jelas Tisha.
Pondasi
Fariq Hitaba, yang berperan sebagai instruktur teknik dalam program ini, menjelaskan bahwa C1 Referee Refreshment Course kali ini menawarkan berbagai jenis pelatihan. Pelatihan tersebut mencakup pembahasan mengenai Laws of the Game (LOTG), Video Assistant Referee (VAR), praktik di lapangan, insiden offside, serta manajemen permainan. Fariq juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas melalui berbagai tes seperti trivia test, video test, dan presentation test, yang bertujuan untuk mencetak calon instruktur nasional.
"Sejak tahun lalu, kami sudah memulai program ini dengan target jelas, membangun fondasi bagi wasit Indonesia yang berpotensi memimpin di panggung dunia," jelas Hitaba.
Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan wasit di Indonesia.