Kisah di Balik Proses Naturalisasi Mees Hilgers, Ternyata Panjang dan Berliku
Proses penjajakan yang dilakukan PSSI untuk membujuk agar Mees Hilgers bersedia menjalani naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Proses penjajakan yang dilakukan oleh PSSI untuk meyakinkan Mees Hilgers agar mau menjalani naturalisasi demi memperkuat Timnas Indonesia ternyata melalui perjalanan yang cukup rumit dan panjang. PSSI harus menawarkan berbagai hal menarik kepada Mees Hilgers. Namun, tawaran tersebut bukanlah berkaitan dengan aspek finansial. Sebaliknya, federasi mengandalkan mimpi dan reputasi untuk menarik perhatian bek dari FC Twente itu agar mau bergabung dengan Timnas Indonesia.
Arya Sinulingga, seorang anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, menjelaskan bahwa proses penjajakan ini memerlukan waktu yang tidak singkat. Berbagai tahap negosiasi dan diskusi dilakukan agar Mees bersedia menjadi Warga Negara Indonesia.
- Kemenkumham: Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijners Perkuat Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Proses Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Diharapkan Rampung pada Oktober 2024, jadi Tambahan Kekuatan di Skuad Timnas Indonesia
- PSSI Telah Mengirim Surat, Menpora Siapkan Rekomendasi Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders untuk Skuad Timnas Indonesia.
- Mees Hilgers Tiba di Jakarta! Siap Jadi Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Selanjutnya
"Proses naturalisasi Mees Hilgers ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Ada banyak negosiasi dan diskusi yang harus dilakukan. Dia adalah pemain berkualitas dengan nilai pasar yang tinggi. Mees juga masih mempertimbangkan peluang untuk bergabung dengan Timnas Belanda," ungkap Arya dalam sebuah sesi wawancara dengan Liputan 6 Sports.
"Setiap pemain asal Belanda tentu memiliki keinginan untuk bermain di Timnas Belanda, mengingat mereka sering lolos ke Euro dan Piala Dunia. Itulah sebabnya, peluang-peluang tersebut membuat proses ini menjadi lebih panjang," tambahnya.
Menjual Mimpi
Menurut Arya, PSSI menawarkan kepada Mees Hilgers untuk mewujudkan impian Timnas Indonesia meraih tempat di Piala Dunia. Aspirasi besar ini menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh skuad Garuda dalam beberapa tahun mendatang.
"Mereka jelas melihat bahwa kita memiliki potensi untuk mencapai Piala Dunia. Jika dia tidak dapat bergabung dengan Timnas Belanda, maka ada kesempatan baginya untuk lolos Piala Dunia bersama Timnas Indonesia," jelas Arya.
"Mereka dapat mengamati perkembangan Timnas Indonesia. Dari kemajuan yang ada, terdapat peluang bagi Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia. Itulah yang kami tawarkan kepada mereka," tambahnya.
"Jadi, ini seperti menjual sebuah mimpi. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan reputasi pihak yang menawarkan mimpi ini. Oleh karena itu, orang-orang Eropa pasti memperhatikan rekam jejak Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI," pungkasnya.
Nama Baik Ketua Umum PSSI
Arya mengakui bahwa reputasi Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI memainkan peran penting dalam meyakinkan bek berusia 23 tahun tersebut selama proses penjajakan. Dengan berbagai pengalaman yang dimiliki Erick dalam mengelola klub-klub di Eropa, hal ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa federasi memiliki kredibilitas, khususnya dalam memajukan Timnas Indonesia.
"Dia pernah menjabat sebagai Presiden Inter Milan dan kini memiliki klub di kasta kedua Liga Inggris, Oxford United. Ini menunjukkan bahwa reputasinya baik, rekam jejaknya di dunia sepak bola diakui, dan jaringannya cukup kuat," jelasnya.
"Jika yang menawarkan tidak memiliki pengaruh, rasanya sulit untuk mengajak Mees Hilgers bergabung dengan Timnas Indonesia. Sebenarnya, yang pertama kali kami tawarkan adalah nama Erick Thohir," tambahnya.