Kisah Haru Ramadhan Sananta: Dulu Pinjam Sepatu Bekas Kakak, Kini Jadi Striker Timnas Indonesia
Perjalanan Ramadhan Sananta dimulai dari masa kecil yang penuh tantangan di Kepulauan Riau dan berlanjut hingga sukses mengharumkan nama Timnas Indonesia.
Ramadhan Sananta adalah seorang pesepak bola berbakat yang berasal dari Kepulauan Riau. Ia berhasil menembus Timnas Indonesia meskipun latar belakangnya berasal dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP).
Karier sepak bolanya dipenuhi dengan berbagai tantangan dan keterbatasan, dimulai dari masa kecil yang penuh dengan perjuangan. Sejak usia muda, Ramadhan Sananta telah menunjukkan kecintaannya terhadap sepak bola, meskipun harus berlatih dengan sepatu dan bola bekas milik kakaknya.
- Utak-Atik Lini Depan Timnas Indonesia, Ketajaman Striker Masih PR Besar untuk Hadapi Arab Saudi
- Profil Ramadhan Sananta: Perjalanan Karier yang Penuh Gejolak hingga Sukses Jadi Bintang Timnas Indonesia
- 'Striker Timnas Indonesia Harus Yakin Bisa Cetak Gol Kapan Saja'
- Tiga Penyerang Timnas Indonesia yang Tampil Menonjol di Liga 1
Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang karena semangat juangnya yang tak pernah padam. Berikut informasi selengkapnya sebagaimana dihimpun Merdeka.com dari berbagai sumber pada Selasa (12/11/2024):
Masa kecil yang penuh dengan tantangan
Ramadhan Sananta tumbuh di Kepulauan Riau, di mana selama masa kecilnya ia sering dianggap sebagai anak yang malas dan suka membuat onar oleh para guru di Sekolah Dasar. Meskipun begitu, stigma negatif tersebut tidak memadamkan semangatnya untuk bermain sepak bola. Seiring berjalannya waktu, tekad Ramadan semakin menguat ketika ia memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pada tahun ketiga SMP, Ramadan membuat keputusan penting dengan mendaftar ke program PPLP yang berlangsung selama empat tahun. Walaupun orang tuanya meragukan langkahnya, semangat Ramadan untuk meraih cita-citanya membuatnya tetap berkomitmen untuk merantau demi mengikuti program tersebut. Dengan tekad yang kuat, ia berusaha membuktikan bahwa pilihannya adalah langkah yang tepat untuk masa depannya.
Bertemu dengan pelatih yang mengubah hidup
Pada tahun terakhirnya di PPLP, Ramadan berkesempatan bertemu dengan Listiadi, seorang pelatih yang kebetulan berada di Kepri. Pertemuan ini menjadi titik balik yang signifikan dalam perjalanan karirnya. Listiadi, yang melihat potensi besar dalam diri Sananta, menanyakan tentang rencana karirnya setelah menyelesaikan program di PPLP. Namun, jawaban Sananta menunjukkan adanya ketidakpastian dan keraguan, terutama karena tantangan yang dihadapi pemain dari Kepri untuk masuk ke Liga 1 atau Liga 2.
Setelah menyadari kemampuan luar biasa Sananta, Listiadi memutuskan untuk mengajaknya ke Medan dan memperkenalkannya kepada pemilik klub Harjuna Putra yang berlaga di Liga 3. Meskipun perjalanan ini dilakukan tanpa modal, Sananta menunjukkan tekad yang kuat dan bahkan meminjam uang sebesar Rp 2,5 juta dari pamannya agar dapat berangkat ke Medan. Keberanian dan komitmennya untuk mengejar impian menjadi bukti nyata dari semangatnya dalam dunia sepak bola.
Debut bersama Harjuna Putra dan tawaran untuk bermain di Liga 1
Bersama Harjuna Putra di Liga 3, Ramadhan berhasil menunjukkan performa yang sangat mengesankan dengan mencetak 9 gol. Keberhasilannya ini menarik perhatian klub Liga 1, Persikabo, yang kemudian memutuskan untuk merekrutnya dengan kontrak awal selama tiga bulan. Namun, di balik pencapaian tersebut, Ramadhan juga menghadapi kritik dari rekan-rekannya. Mereka berpendapat bahwa kesuksesannya lebih didasarkan pada hubungan dekatnya dengan Listiadi daripada kemampuan pribadinya. Kritik ini menjadi tantangan tersendiri bagi Ramadhan untuk membuktikan bahwa ia layak berada di level yang lebih tinggi.
Dukungan keluarga dan perjuangan finansial
Keputusan Sananta untuk mengejar karir di dunia sepak bola di Medan bukanlah pilihan yang mudah, terutama karena ia tidak ingin menjadi beban bagi orang tuanya. Dalam perjalanan ini, pamannya memberikan dukungan dengan memberikan pinjaman yang memungkinkan Sananta untuk memulai langkah penting dalam karirnya. Ia bahkan menggunakan sepatu dan bola bekas milik kakaknya untuk berlatih dan bermain. Hal ini mencerminkan semangat juangnya dalam meraih impian meskipun dihadapkan pada keterbatasan. Keteguhan dan tekad Sananta menjadi contoh inspiratif bagi banyak generasi muda, mendorong mereka untuk tidak takut merantau dan menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Apa itu PPLP dalam dunia sepak bola?
PPLP adalah singkatan dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar, sebuah program pengembangan bakat muda di berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola.
Bagaimana Ramadan Sananta berhasil menembus Timnas Indonesia?
Ramadhan Sananta telah menembus Timnas Indonesia setelah melalui perjalanan yang panjang dan penuh perjuangan. Perjalanan karirnya dimulai dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), kemudian melanjutkan debutnya di klub Liga 3, dan akhirnya berhasil direkrut oleh Persikabo untuk bermain di Liga 1.
Siapa pelatih yang membantu Ramadan Sananta menemukan jalur karirnya?
Listiadi, yang merupakan seorang pelatih dengan banyak pengalaman, telah mengidentifikasi potensi luar biasa yang dimiliki oleh Ramadhan. Ia kemudian berperan penting dalam membantu Ramadhan memulai langkah pertamanya menuju Liga 1, sebuah pencapaian yang sangat berarti dalam kariernya.