Tanggapan FIFA pada PSSI soal Perkembangan Sepakbola Indonesia
Perkembangan sepakbola di tanah air terus mengalami pasang surut. Di tengah minimnya prestasi sepakbola Indonesia, berbagai ujian justru terus datang menghampiri, terutama kepada PSSI sebagai induk sepakbola tertinggi.
Perkembangan sepakbola di tanah air terus mengalami pasang surut. Di tengah minimnya prestasi sepakbola Indonesia, berbagai ujian justru terus datang menghampiri, terutama kepada PSSI sebagai induk sepakbola tertinggi.
Terakhir, terkait ramainya kasus pengaturan skor (matchfixing). Hal ini kemudian membuat pihak kepolisian turun tangan dengan membentuk Tim Satgas Antimafia Sepak Bola.
-
Kapan PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
-
Kenapa PSSI terus berupaya menaturalisasi pemain-pemain keturunan Indonesia? PSSI terus melanjutkan program naturalisasi mereka, dengan fokus mencari pemain-pemain keturunan Indonesia yang berpotensi membela Skuad Garuda.
-
Apa yang dilakukan PSSI untuk Timnas Indonesia? PSSI telah memperketat keamanan untuk Timnas Indonesia setelah insiden Dimas Drajad yang kehilangan ponselnya saat berlatih di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada 31 Agustus 2024. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, yang berpangkat Kombes Pol, menyatakan bahwa PSSI telah menugaskan 20 petugas kepolisian dan 10 tenaga keamanan internal untuk mengawasi Timnas Indonesia.
-
Mengapa PSSI merinci jadwal acara pertandingan Timnas Indonesia vs Australia? Untuk pertama kalinya, PSSI memberikan rincian acara untuk pertandingan ini guna menghindari kesalahpahaman yang terjadi sebelumnya.
-
Mengapa PSSI dibentuk? Organisasi olahraga yang berdiri di zaman kolonial Belanda yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau disingkat PSSI sudah terbentuk sejak tahun 1930. PSSI sendiri sebagai bentuk upaya politik untuk menentang segala macam penjajahan.
-
Mengapa PSSI didirikan? Lahirnya PSSI sendiri tidak lepas dari upaya untuk menentang penjajahan.
Hingga saat ini, tim satgas telah menetapkan sejumlah tersangka yang terindikasi terlibat pengaturan skor pertandingan Liga II musim 2018. Dari sejumlah nama yang telah ditetapkan sebagai tersangka diantaranya yakni anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Riyanto dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Johar Ling Eng.
Dalam perkembangan terakhir, tim Satgas juga telah memeriksa Wakil Ketua Umum PSSI yang saat ini menjabat sebagai Plt Ketua PSSI Joko Driyono, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, dan Bendahara PSSI Berlinton Siahaan di Polda Metro Jaya pada beberapa waktu lalu tekait dengan kasus pengaturan skor ini.
Namun di tengah berbagai cobaan yang mendera sepakbola tanah air, pujian justru datang dari FIFA. Presiden FIFA Gianni Infantino memberi apresiasi pelaksanaan program pengembangan sepak bola di Indonesia.
Pujian itu disampaikan Gianni di sela Forum FIFA Executive Football Summits yang berlangsung di Doha, Qatar pada akhir tahun lalu. Dalam forum ini, 50 negara dari lima konfederasi hadir. Indonesia diwakili Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono dan Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.
Infantino juga memuji presentasi PSSI tentang pelaksanaan program FIFA Forward yang unik dan mendasar serta fokus kepada pelatih, pemain dan wasit. Program ini kemudian direkomendasikan FIFA untuk menjadi contoh bagi negara anggota lainnya, karena telah menjalankan program FIFA
"Presentasi yang bagus, Ini pencapaian luar biasa. Sepak bola Indonesia memiliki visi yang jelas. Yang terpenting, anda menjalankannya dan membuat kemajuan. Tetap semangat, Sepak bola Indonesia dikelola orang yang tepat. Saya harap kalian mendapatkan yang terbaik," kata Infantino seperti dikutip laman PSSI.
Forum ini merupakan edisi ketiga yang diselenggarakan FIFA sejak tahun 2016.
Forum FIFA Executive Football Summits ini merupakan wadah bagi para anggota untuk berdiskusi berbagai strategi pengembangan sepak bola. Forum ini dimaksudkan untuk membangun atmosfer kerja sama yang konstruktif sesama anggotanya.
Pada edisi ketiga ini, agenda utama yang dibicarakan adalah program FIFA Forward 2.0, Sepak bola Wanita dan teknologi video assistant referees (VARs).
Sementara pada program FIFA Forward, PSSI menjadikan tersebut sebagai program utama PSSI sejak tahun 2017. Ada tiga area fokus, yakni pelatih, pemain dan wasit. PSSI juga melahirkan Filosofi Sepak bola Indonesia (Filanesia) yang merupakan program pengembangan sepak bola yang berkelanjutan dan diharapkan menjadi kurikulum di sekolah.
(mdk/end)