Usianya Genap 94 Tahun, Begini Sejarah Singkat PSSI dari Waktu ke Waktu
Lahirnya PSSI tidak lepas dari semangat untuk menentang penjajahan.
Lahirnya PSSI tidak lepas dari semangat untuk menentang penjajahan.
Usianya Genap 94 Tahun, Begini Sejarah Singkat PSSI dari Waktu ke Waktu
Organisasi tertinggi sepak bola Indonesia yaitu PSSI, baru saja merayakan ulang tahun yang ke-94. PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
Lahirnya PSSI sendiri tidak lepas dari upaya untuk menentang penjajahan. Dari pra hingga pasca kemerdekaan, PSSI memang dibentuk untuk menentang penjajahan serta menanamkan benih jiwa nasionalisme kepada pemuda-pemuda Indonesia.
-
Kapan PSSI didirikan? Pada 19 April 1930, ada pertemuan dari wakil-wakil VIJ (Jakarta), wakil BIVB (Bandung), PSM Yogyakarta, VVB (Solo), MVB (Madiun), IVBM (Magelang), dan SIVB (Surabaya).
-
Siapa pendiri PSSI? Soeratin menjadi pendiri sekaligus ketua umum PSSI pertama.
-
Kenapa PSSI didirikan? Mengutip Instagram @tuban_bercerita, terbentuknya PSSI adalah tindakan radikal bagi pihak kolonial Belanda karena menggunakan nama 'Indonesia' yang posisinya masih dijajah.
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Siapa yang PSSI naturalisasi? Saat ini, PSSI tengah memproses naturalisasi dua pemain kelahiran Belanda untuk Timnas Indonesia. Keduanya yaitu bek FC Twente, Mees Hilgers dan winger PEC Zwolle, Eliano Reijnders.
-
Kapan PSMS Medan berdiri? Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya atau disingkat PSMS Medan adalah klub yang berbasis di Medan, Sumatra Utara. Klub yang berjuluk “Ayam Kinantan“ ini telah berdiri pada tahun 1950.
PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo. Ia menempuh pendidikan Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927. Ia pun sempat bekerja di perusahaan bangunan Belanda yang berpusat di Yogyakarta. Ia menjadi orang Indonesia satu-satunya yang duduk di jajaran tertinggi perusahaan.
Berkat rasa nasionalisme yang sangat tinggi, ia pun memutuskan untuk keluar dari perusahaan milik Belanda tersebut. Kemudian Soeratin aktif di bidang pergerakan dan sebagai seseorang yang gemar sekali bermain sepak bola.
Sepakbola Sebagai Pemersatu Bangsa
Setelah Soeratin keluar dari perusahaan, ia mulai melihat jika sepak bola bisa digunakan sebagai sarana terbaik untuk menumbuhkan nasionalisme di kalangan pemuda sekaligus bentuk dari perlawanan terhadap kolonial Belanda. Mulai dari sinilah, ia mulai menggelar berbagai pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola dari Solo hingga Bandung.
Kemudian, pada 19 April 1930, wakil-wakil dari berbagai klub sepakbola Hindia Belanda pun berkumpul menjadi satu sehingga lahirnya organisasi Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI). Nama ini kemudian diubah pada kongres di Solo tahun 1950 dengan nama Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia.
Berkat PSSI, seiring berjalannya waktu banyak rakyat Indonesia yang bermain sepak bola baik itu di setiap sudut jalan hingga alun-alun. Hal ini membuat Paku Buwono X tergerak hatinya untuk mendirikan Stadion Sriwedari lengkap dengan lampunya.
Lebih jauh, Soeratin yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI pertama ini mendorong pembentukan badan olahraga nasional agar kekuatan olahraga Pribumi lebih kuat dan memukul mundur dominasi Belanda.
Pasang Surut Kompetisi
Seiring berkembangnya organisasi PSSI, pasang surut terjadi di dunia persepakbola Indonesia saat itu. Selain meningkatkan kualitas pemain, kualitas kompetisi pun juga menjadi perhatian PSSI. Namun, secara hasil masih kurang memuaskan.
Di era tahun 1970-an, PSSI telah melahirkan banyak pemain hebat yang sudah mampu bersaing di tingkat internasional, seperti Ramang, Tan Liong Houw, kemudian era Sucipto Suntoro dan Ronny Pattinasarani.
PSSI pun juga menjadi wadah untuk pertandingan-pertandingan yang terdiri dari dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak perkumpulan atau klub sepakbola, pengurus cabang hingga pengurus daerah.
Tingkat Kepengurusan Daerah
PSSI pun berkembang hingga sampailah ke pengurus-pengurus tingkat daerah di seluruh Indonesia. Berangkat dari inilah sepakbola menjadi olahraga dari rakyat dan untuk rakyat.
PSSI diakui oleh induk sepakbola dunia yaitu FIFA terhitung sejak tahun 1952 saat kongres FIFA di Helsinki. PSSI pun juga telah terdaftar dalam anggota Asian Football Confederation (AFC).
PSSI juga terlibat dan salah satu pelopor dalam terbentuknya Asean Football Federation atau AFF. Pembentukan ini terjadi ketika PSSI di bawah kepemimpinan Kardono, ia pun juga sempat menjadi wakil presiden AFF.