Nyaris Berusia Satu Abad, Begini Transformasi Persebaya dari Tahun 1927 hingga Sekarang
Persebaya adalah salah satu klub dengan fans paling solid di Indonesia
Persebaya adalah salah satu klub dengan fans paling solid di Indonesia
Hari ini, Persebaya persis berusia 97 tahun. Klub sepak bola yang berdiri sejak 18 Juni 1927 ini punya sejarah panjang dan berliku hingga memiliki fans dalam jumlah besar dan militan yang kita kenal sekarang.
Pada tahun 1927, klub sepak bola ini didirikan oleh M. Pamoedji, residen Surabaya saat itu, dengan nama Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).
Bahkan, mengutip Pandit Foodball, jika keberadaan Persebaya diakui sebagai dua entitas yang saling berkaitan antara SVB (Soerabaiasche Voetbal Bond) yang didirikan di tahun 1910-an dan SIVB, maka usia Persebaya saat ini sudah lebih dari satu abad.
Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah Sepak Bola Gajah. Saat itu, tim kebanggaan arek-arek Surabaya ini mengalah kepada Persipura Jayapura dengan skor akhir 0-12. Hal ini dilakukan untuk menyingkirkan saingan mereka, PSIS Semarang yang pada kompetisi musim 1986–87 mengalahkan Persebaya di pertandingan final.
Taktik ini membawa Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan musim 1987/88. Pada laga final, Persebaya membungkam Persija dengan skor akhir 3-2.
Persebaya pernah mengubah namanya menjadi Persebaya 1927 karena konflik Dualisme Persebaya Surabaya pada tahun 2010 hingga 2017. Konflik ini menyebabkan keanggotaan Persebaya di PSSI dibekukan.
Status keanggotaan Persebaya dipulihkan kembali ketika kongres tahunan PSSI pada tanggal 8 Januari 2017 di Bandung, Jawa Barat.
Pada Liga 1 musim 2018, Persebaya jadi tim dengan jumlah penonton terbanyak.
Pada usia ke-97 tahun ini, segenap keluarga besar Persebaya memiliki harapan baru.
"Nawaitu Persebaya selalu sama, menuju yang terbaik. Kami akan selalu berusaha dengan cara baik dan benar. Semoga Tuhan memberi jalan," demikian petikan video Instagram @officialpersebaya.
Manajemen Persebaya juga meminta maaf kepada seluruh suporter, pecinta, maupun warga Kota Surabaya atas terjadinya insiden Kanjuruhan.
Pak Midun mendapat sambutan hangat dari kelompok suporter
Baca SelengkapnyaKomang Teguh Genap berusia 22 tahun. Intip potret transformasinya.
Baca SelengkapnyaSaat itu hanya tiga klub sepak bola yang bertanding
Baca SelengkapnyaKlub kebanggaan Sumatra Barat ini kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Baca SelengkapnyaDia dan sang istri bahkan nonton bareng dengan masyarakat sipil.
Baca SelengkapnyaIa ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca SelengkapnyaBocah SD ini mampu mengibarkan bendera merah putih saat upacara. Baru latihan Senin pagi, satu jam sebelum upacara dimulai.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Persib Bandung menjadi jawara Liga 1 musim 2023/2024 menjadi berkah bagi banyak orang.
Baca SelengkapnyaSelama bermain untuk Persis, ia tampil cukup gemilang dan berhasil membawa klubnya meraih juara berturut-turut pada tahun 1939-1941.
Baca Selengkapnya