Berjuluk Laskar Rencong, Intip Sejarah Persiraja Klub Sepakbola Kebanggaan Aceh
Klub sepakbola asal Banda Aceh ini sudah malang melintang di kompetisi Liga Indonesia sejak tahun 1980-an.
Klub sepakbola asal Banda Aceh ini sudah malang melintang di kompetisi Liga Indonesia sejak tahun 1980-an.
Berjuluk Laskar Rencong, Intip Sejarah Persiraja Klub Sepakbola Kebanggaan Aceh
Persiraja Banda Aceh baru-baru ini menjadi sorotan setelah terlibat kericuhan pada laga melawan PSMS Medan di kompetisi putaran dua Liga 2 Indonesia musim 2023/2024.
Sampai saat ini, pihak penyelenggara maupun komite sepakbola Indonesia belum memutuskan siapa yang bersalah dan harus diganjar hukuman atas kericuhan yang terjadi pada Sabtu (18/11) malam.
Menengok sedikit ke belakang, Persiraja Banda Aceh merupakan salah satu klub tua yang ada di Indonesia. Tak diragukan lagi, klub ini sudah memiliki segudang pengalaman di kancah kompetisi nasional.
Lantas, bagaimana sejarah klub Persiraja Banda Aceh? Simak ulasannya yang dirangkum dari beberapa sumber berikut ini.
Juara Perserikatan
Persiraja Banda Aceh didirikan pada tanggal 28 Juli 1957, klub berjuluk Laskar Rencong ini sudah mengikuti berbagai kompetisi liga Indonesia.
Perolehan terbaik klub ini pada tahun 1980 yaitu menjadi jawara di Liga Perserikatan.
Pada partai final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Persiraja sukses mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1.
Gol dicetak oleh Rustamam sebanyak dua gol dan satu gol lainnya dicetak oleh Rustam Syafari.
Angkat Citra Daerah
Pasca terjadinya Konflik Aceh, klub ini memegang peranan penting untuk mengangkat citra daerah sekaligus dunia sepakbola Aceh. Saat itu, Persiraja berhasil meraih juara 2 di Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010/2011.
Di partai final, Persiraja harus kalah tipis 1-0 dari klub asal Yogyakarta, Persiba Bantul. Atas raihannya menjad runner-up, Persiraja resmi bermain di kasta tertinggi liga Indonesia musim 2011/2012.
Dari situlah, nama kompetisi diubah dari Liga Super Indonesia (LSI) menjadi Indonesian Premier League (ISL).
Era Kegelapan
Perjalanan klub Persiraja sempat menurun ketika memasuki musim 2014/2015. Klub ini mengalami masalah internal dengan pemerintah Banda Aceh karena dana klub Persiraja berasal dari dana APBD. Padahal, penggunaan dana APBD sudah dilarang oleh PSSI pada saat itu.
Atas imbas tersebut, Persiraja yang seharusnya mengikuti Kompetisi di tahun 2014 pada akhirnya harus batal dan mengundurkan diri.Musim 2015/2016, Persiraja terkena imbas dari perselisihan PSSI dengan Pemerintah Pusat. Alhasil, pemain pun tidak mendapatkan gaji pokok dan klub kekurangan sponsor. Sehingga masa depan klub menjadi tidak pasti akibat liga yang berhenti sementara.
Bangkit dari Keterpurukan
Setelah sanksi FIFA dicabut pada tahun 2017, Persiraja bermain di Liga 2 Indonesia dan sempat gagal melaju ke Liga 1 setelah kalah 1 poin dari PSMS Medan. Persiraja mampu bertahan di Liga 2 dengan menjadi juara grup E di Playoff.
Pada Liga 2 musim 2018, Persiraja sempat menjadi wakil dari grup barat untuk kopetisi babak dua liga yang menggabungkan 4 tim dari Barat dan Timur.Persiraja harus menempati posisi ketiga dan kalah dari PSS Sleman dan Persita Tangerang sehingga gagal melangkah ke Liga 1.
Pada tahun 2019, Persiraja berhasil menjadi juara 3 setelah mengalahkan Sriwijaya FC 1-0 dan menjadi tim promosi di Liga 1 2020.