Menilik Asal Usul Persik Kediri, Berawal dari Berdirinya Pabrik Gula Milik Kolonial
Baru-baru ini klub berjuluk Macan Putih ini menorehkan sejarah
Baru-baru ini klub berjuluk Macan Putih ini menorehkan sejarah
Menilik Asal Usul Persik Kediri, Berawal dari Berdirinya Pabrik Gula Milik Kolonial
Evan Dimas mengaku kagum dengan Persik Kediri dan sangat senang bisa bergabung dengan tim berjuluk Macan Putih untuk menghadapi kompetisi Liga 1 Indonesia 2024/2025. Klub ini memiliki sejarah panjang di kancah nasional maupun internasional.
-
Dimana pabrik gula pertama di Tegal dibangun? Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal.
-
Siapa yang mendirikan Pabrik Gula Tanjung Tirto? Pabrik Gula Tanjung Tirto dibangun pada tahun 1874 oleh Tuan Wolter Broose van Groneau. Dia adalah menantu dari pemilik perkebunan di daerah Kalasan dan Beran bernama Frederik Willem Wieseman.
-
Siapa yang membangun Pabrik Gula Karangsuwung? Unit pertamanya dibangun pada 1854 di Desa Karangsembung, Kecamatan Sindang Laut, Kabupaten Cirebon oleh badan usaha Belanda, NV Maatchappij tot Expoitatie der Suiker Onderneming Karangsoewoeng.
-
Dari mana asal mula perkedel? Berasal dari pengaruh kuliner Belanda yang diadaptasi dengan cita rasa lokal, perkedel kini menjadi sajian yang tak terpisahkan dari tradisi kuliner Indonesia.
-
Kapan Pabrik Gula Karangsuwung mulai beroperasi? Setelah melewati masa pembangunan kurang lebih 40 tahun, pabrik gula ini akhirnya beroperasi untuk menyuplai gula di wilayah Jawa Barat.
-
Siapa yang membangun pabrik gula pertama di Tegal? Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier.
Latihan Perdana
Evan Dimas mengikuti sesi latihan perdana Persik Kediri di Stadion Brawijaya pada Minggu (7/7/2024).
"Banyak teman teman lama di sini. Saya merasa seperti reuni," ujar mantan pemain PSIS Semarang ini, dikutip dari ANTARA.
Pelatih Persik Kediri Marcelo Rospide menuturkan, perekrutan Evan ini dilakukan berdasarkan kebutuhan tim dan diharapkan mampu mengisi posisi di lini tengah.
"Kami berharap Evan bisa memberikan kontribusi terbaik untuk Persik ke depannya," ujar Marcelo.
Sejarah
Munculnya olahraga sepak bola di Kediri dimulai dari dibukanya pabrik-pabrik Belanda yang memperkerjakan orang-orang Belanda. Mereka membawa sepak bola hingga jauh ke pedalaman seperti Kediri.
Pada masa tanam paksa, tanaman tebu banyak dibudidayakan di Kediri. Buntutnya, banyak pabrik gula didirikan pihak kolonial di sini. Mengutip situs resmi Stekom, banyaknya pabrik gula memengaruhi berbagai lini kehidupan di Kediri termasuk terkait olahraga sepak bola.
Ketika jumlah pemain Belanda kurang, penonton sering diminta untuk bergabung menjadi pemain. Awalnya warga pribumi hanya memainkan olahraga ini bersama orang Belanda. Seiring berjalannya waktu, warga pribumi mulai memainkan olahraga sepak bola sendiri tanpa menunggu orang-orang Belanda. Sepak Bola di Kediri
Persik
Olahraga sepak bola semakin populer hingga muncul klub-klub kesebelasan di Kediri. Pada tahun 1950 berdirilah klub persatuan sepak bola di Kediri, yaitu Persik.
Persatuan Sepak bola Indonesia Kediri didirikan pada 9 Mei 1950, oleh Bupati Kediri saat itu Raden Muhammad Machin. Sang bupati dibantu petinggi PT. Gudang Garam, Kusni dan T.H.D. Rachmat atau yang memiliki panggilan akrab Om Djie alias Liem Giok Djie.Mengutip situs resmi Universitas Negeri Malang, alasan utama pembentukan Persik yaitu karena pendirinya, M. Machin adalah sosok birokrat yang benar-benar gila bola.
Kondisi Terkini
Persik Kediri mencatatkan sejarah karena satu dari tiga klub yang dinyatakan lolos sepenuhnya dalam Club Licensing Regulations (CLR).
Mengutip Bola.com, CLR merupakan pedoman yang diberikan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) kepada klub-klub di wilayah mereka untuk berkompetisi. Klub-klub ini harus memenuhi sejumlah poin yang ada di CLR untuk berkompetisi di level internasional.
Ada lima aspek dalam pedoman CLR yang harus terpenuhi. Kelima aspek tersebut yaitu legalitas, finansial, infrastruktur, administrasi, dan pembinaan usia dini, serta sumber daya manusia. Kelima aspek ini masih terbagi lagi dalam 49 poin turunan yang harus dipenuhi.
Pada musim 2023/2024, ada 41 klub Indonesia yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan lisensi ini. Dari 41 klub tersebut, hanya tiga klub yang lolos dan mendapatkan lisensi ini. Selain Persik Kediri, ada Bali United dan Borneo FC. Ketiga klub ini lolos dalam tiga kategori, yaitu AFC Champions League 2, AFC Challenge League dan kategori Liga 1.