Mengenal Sejarah Pardedetex Medan, Pionir Klub Sepak Bola Profesional di Era Galatama
Hingga kini Pardedetex tetap tertulis dalam sejarah sepakbola di Indonesia sebagai pelopor lahirnya klub profesional di Indonesia.
Hingga kini Pardedetex tetap tertulis dalam sejarah sepakbola di Indonesia sebagai pelopor lahirnya klub profesional di Indonesia.
Mengenal Sejarah Pardedetex Medan, Pionir Klub Sepak Bola Profesional di Era Galatama
Perkembangan sepak bola Indonesia telah melalui periode yang panjang. Pada era awal berdirinya PSSI yakni di tahun 1930, pertandingan sepak bola Indonesia digelar antar bond kedaerahan.
Dilansir dari unair.ac.id, saat itu pusat–pusat kota memiliki bond daerah sendiri sebagai saingan sepak bola Belanda, mulai Jakarta (VIJ), Surabaya (SIVB), Bandung (BIVB), Yogyakarta (PSM), Solo (VVB), Madiun (MVB), Magelang (IVBM) yang menyelenggarakan pertandingan sepak bola bagi bumiputera di bawah naungan PSSI.
Namun pihak penyelenggara (PSSI) dan klub-klub kota memiliki kendalanya masing-masing. Mulai dari kurangnya persiapan kompetisi sampai kurangnya dana internal dari masing-masing Bond.
-
Siapa yang mendirikan klub Persik Kediri? Persatuan Sepak bola Indonesia Kediri didirikan pada 9 Mei 1950, oleh Bupati Kediri saat itu Raden Muhammad Machin.
-
Siapa klub tertua di Indonesia? PSM Makassar Jawara Liga 1 musim lalu ini merupakan klub tertua di Indonesia.
-
Siapa yang mendirikan Semen Padang FC? Atas dasar itulah, Gubernur Sumbar mendapat ide untuk mendirikan klub sendiri. Ia pun mulai mendekati salah satu perusahaan besar bernama PT. Semen Padang untuk membantu klub ini berdiri.
-
Bagaimana awal mula sepak bola di Kediri? Sejarah Munculnya olahraga sepak bola di Kediri dimulai dari dibukanya pabrik-pabrik Belanda yang memperkerjakan orang-orang Belanda. Mereka membawa sepak bola hingga jauh ke pedalaman seperti Kediri.
-
Bagaimana TD Pardede mengumpulkan kekayaan pertamanya? Bakat bisnis Pardede sudah terasah sejak dini. Pardede kerap bermain kelerang bersama teman-teman sebayanya. Ketika menang, dia mendapatkan banyak kelereng. Kelereng yang lebih itu kemudian dia jual di pasar.
-
Apa nama kompetisi sepak bola pertama di Indonesia? Setelah berdirinya PSSI tahun 1930, setahun kemudian yakni pada 1931, PSSI menggelar kompetisi resmi pertamanya dengan tajuk ‘Steden Tournoi’.
Liga Galatama
Kompetisi amatir yang hanya terdiri dari masing-masing bond membuat masa depan sepak bola Indonesia diragukan.
Sejumlah pihak lantas berinisiatif membentuk sebuah kompetisi yang lebih profesional.
Akhirnya, muncullah ide membentuk sebuah kompetisi yang dibentuk oleh beberapa konglomerat yang mencintai sepak bola. Salah satu pencetusnya adalah T.D Pardede pendiri klub Pardedetex Medan.
Tak hanya T.D Pardede, beberapa pengusaha kaya turut mendirikan klub-klub berdasarkan nama perusahaannya.
Klub-klub inilah yang meramaikan kompetisi impian masyarakat Indonesia saat itu, Galatama.
Sejarah Pardedetex
Melansir dari beberapa sumber, Pardedetex didirikan pada tahun 1960 oleh pengusaha tekstil asli Batak, Tumpal Dorianus Pardede.
Ia begitu cinta dengan sepak bola hingga membentuk klub Pardedetex ini.
Bahkan saking seriusnya T.D Pardede mengarungi ajang Galatama, ia berani merogoh dana lebih untuk mendatangkan pemain asing.
Tak hanya pemain berkualitas, fasilitas-fasilitas yang menjadi inventaris Pardedetex juga terbilang cukup mumpuni hingga gaji para pemain di atas pemain rata-rata pada saat itu.
T.D Pardede sempat mendatangkan dua pemain berpaspor Inggris, Steve Tombs dan Paul Smith.
Namun sayang, keduanya sulit berkembang dan tidak sesuai ekspektasi T.D Pardede.
Ia lantas mendatangkan pemain asing kelahiran Brazil, Jairo Matos.
Klub Kaya Tanpa Prestasi
Meski seluruh kebutuhan penunjang klub bisa terpenuhi dengan baik, hasil yang diraih Pardedetex Medan tak sesuai harapan.
Mereka kesulitan tampil baik di kompetisi Galatama. Target-target yang sudah ditentukan oleh pihak klub tak tercapai. Hal ini disebabkan para pemain mengalami inkonsistensi permainan.
Tak hanya gagal di lapangan, permasalahan pun juga terjadi di luar lapangan. Saat itu kompetisi Galatama diterpa skandal suap hingga membuat beberapa klub bubar.
Akhirnya pada 1984, Pardedetex resmi dibubarkan karena tidak ada yang melanjutkan warisan klub.
Namun hingga kini Pardedetex tetap tertulis dalam sejarah sepakbola di Indonesia sebagai pelopor lahirnya berbagai klub profesional di Indonesia.