FOTO: Buntut Cium Bibir Pemain Timnas Putri, Eks Presiden Sepakbola Spanyol Dituntut Hukuman 2,5 Tahun Penjara
Rubiales didakwa melakukan penyerangan seksual dan pemaksaan terkait kasus ciuman bibir Jenni Hermoso.
Rubiales didakwa melakukan penyerangan seksual dan pemaksaan terkait kasus ciuman bibir Jenni Hermoso.
FOTO: Buntut Cium Bibir Pemain Timnas Putri, Eks Presiden Sepakbola Spanyol Dituntut Hukuman 2,5 Tahun Penjara
Jaksa di Pengadilan Tinggi Spanyol menuntut hukuman penjara 2,5 tahun bagi mantan Ketua Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales atas ciuman yang tidak diminta terhadap pemain Jenni Hermoso. Demikian laporan Reuters pada Rabu (27/3/2024). Franck Fife/AFP
Rubiales mendapatkan dua dakwaan terkait kasus ciuman tersebut, yakni penyerangan seksual dan pemaksaan. Thomas Coex/AFP
Diketahui, Rubiales meraih tubuh Hermoso dan mencium bibirnya pada 20 Agustus 2023 lalu setelah kemenangan Spanyol di Piala Dunia Wanita di Sydney. Momen tersebut menjadi berita utama global dan menyebabkan perdebatan nasional di Spanyol tentang seksisme. REUTERS/Hannah Mckay
Hermoso dan rekan satu timnya mengatakan ciuman itu tidak diinginkan dan merendahkan. Namun, Rubiales berpendapat bahwa ciuman itu dilakukan atas dasar suka sama suka dan membantah melakukan kesalahan. REUTERS/Isabel Infantes
Dilaporkan Reuters, jaksa juga mendakwa mantan pelatih tim nasional putri, Jorge Vilda, direktur olahraga federasi Spanyol (RFEF) saat ini, Albert Luque, dan kepala pemasaran RFEF, Ruben Rivera, memaksa Hermoso untuk mengatakan ciuman itu bersifat suka sama suka. Thomas Coex/AFP
Surat dakwaan mengatakan ketiga ofisial tersebut melecehkan Hermoso dengan melakukan "tindakan tekanan yang terus-menerus dan berulang-ulang" secara langsung terhadap pemain tersebut dan melalui teman-teman serta keluarganya. Mereka masing-masing juga menghadapi hukuman 18 bulan penjara. Thomas Coex/AFP
Sebelumnya, FIFA juga telah menghukum Rubiales dengan larangan beraktivitas di sepak bola nasional dan internasional selama tiga tahun. Namun, FIFA dikabarkan tengah mempertimbangkan sanksi yang lebih berat daripada hukuman tersebut. Thomas Coex/AFP