Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat
Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat
Pekan ke-27 kompetisi BRI Liga 1 diwarnai dengan sebuah insiden yang ramai menjadi perbincangan publik.
Dalam pertandingan Persebaya Surabaya versus PSS Sleman di Gelora Bung Tomo pada Minggu (3/3), pemain PSS Wahyudi Hamisi tertangkap kamera mengayunkan kaki ke arah kepala belakang pemain Persebaya Bruno Moreira.
-
Apa hukuman buat PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu.
-
Siapa yang di PHK oleh PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Apa yang diklaim oleh PS HW terjadi pada pertandingan? Mereka mengklaim wasit melakukan tindak kecurangan.
-
Di mana PSS Sleman mendapatkan Marcelo Braga? Selain Marcelo Braga ada juga Lekke dari Brasil. Mereka ini datang lewat Deca Dos Santos saat pulang ke Brasil dan sekalian membawanya ke Sleman.
-
Dimana PSS Sleman main di BRI Liga 1? Hampir semua klub peserta BRI Liga 1 sudah bersiap diri untuk mengarungi jalannya musim kompetisi 2023/2024.
-
Bagaimana PSIS Semarang menanggapi hukuman? 'Hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim,' kata CEO PSIS Semarang A.S Sukawijaya dikutip dari ANTARA pada Kamis (7/12).
Aksi Wahyudi mendapat berbagai hujatan dari warganet. Setelah ramai menjadi pembicaraan, lewat akun Instagram PSS Sleman Wahyudi mengucapkan permintaan maaf baik kepada publik maupun pada pemain yang ia tendang kepalanya, Bruno Moreira.
Seperti apa pernyataannya? Dan apakah ada sanksi untuk pemain yang bersangkutan? Berikut selengkapnya:
Kronologi Insiden
Melalui akun Instagram PSS Sleman, Wahyudi mengucapkan permohonan maaf. Ia mengaku insiden itu terjadi karena ketidaksengajaan.
Menurutnya, saat itu Bruno sudah terjatuh lebih dulu dan permainan tetap dilanjutkan. Saat itu Wahyudi berpikir wasit akan memberikan pelanggaran untuk Persebaya.
Pertandingan berlanjut. Bola hasil tendangan pemain Persebaya, Duarte, berhasil ditepis oleh kiper PSS, Pinthus.
Saat itu bola jatuh kembali ke kaki pemain Persebaya. Di momen itu Wahyudi berpikir kalau pemain Persebaya itu akan membuang bola demi fair play atau menghentikan bola karena saat itu Bruno masih terkapar.
Namun pemain Persebaya yang menguasai bola, Rival, justru menggiring bola ke arah Bruno yang masih terkapar.
“Bolanya stop di dekat kepalanya Bruno. Saat itu aku harus cepat ambil keputusan. Dengan tidak ada niat sama sekali, saya ambil bola itu. Tapi di sana ada kepalanya Bruno, dan kaki saya sempat mengenai kepalanya Bruno,” ungkap Wahyudi dalam video klarifikasinya.
Mengaku Salah
Atas insiden tersebut, Wahyudi mengakui kalau ia bersalah. Ia pun mengucapkan permintaan maaf kepada Bruno dan jajaran tim Persebaya Surabaya. Permintaan maaf juga disampaikan pihak PSS Sleman atas insiden tersebut.
“Kami atas nama PSS Sleman meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. Semoga ini menjadi yang terakhir dan tidak akan terjadi di pertandingan-pertandingan selanjutnya,” kata Wahyudi.
Terancam Sanksi Berat
Aksi yang dilakukan Wahyudi mendapat respons dari PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia. Tak hanya kepada Wahyudi, sanksi juga terancam diberikan kepada wasit pertandingan yang hanya memberikan kartu kuning kepada Wahyudi.
“Kami sangat menyayangkan insiden itu. Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Rudy dari Komite Wasit dan berharap ada evaluasi juga termasuk sanksi berat kepada pemain,”
ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi dikutip dari Instagram @pengamatsepakbola pada Selasa (5/3).
Bukan yang Pertama
Aksi kasar Wahyudi Hamisi bukan yang pertama pada sepak bola Indonesia. Sebelumnya pada Liga 1 2018 ia sempat melakukan pelanggaran keras kepada pemain Persebaya Robertino Pugliara. Akibatnya Robertino mengalami patah kaki dan harus pensiun dini dari dunia sepak bola.