Wasit Kontroversi Eko Agus di Laga Aceh Vs Sulteng Masih Dirawat di Rumah Sakit
PB PON XXI Aceh-Sumut sepakat dengan PSSI mengecam peristiwa yang memalukan sepak bola Indonesia itu.
Eko Agus Sugiharto yang dipukul hingga terkapar lalu pingsan di lapangan oleh pemain tim sepak bola Sulawesi Tengah (Sulteng) Riski Saputra, hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Minggu (15/9).
"Sampai sekarang masih di rumah sakit dalam rangka recovery," kata Suwarno, selaku Ketua HQ Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut dalam konferensi pers di Banda Aceh.
Suwarno mengatakan, PB PON XXI Aceh-Sumut sepakat dengan PSSI mengecam peristiwa yang memalukan sepak bola Indonesia itu. Pihaknya juga mendukung langkah PSSI yang akan melakukan investigasi terhadap pertandingan Aceh lawan Sulteng itu, baik terhadap atlet maupun wasit.
Dia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan delegasi teknis dari PSSI, di mana pertemuan itu turut didampingi oleh pihak hukum.
Saat pertemuan, delegasi PSSI menyatakan untuk atlet yang memukul sanksinya minimum tidak boleh bermain selama enam bulan.
"Itu minimum. Sedangkan dari PSSI mengatakan akan diberikan sanksi yang maksimal. Sementara wasit apabila terbukti juga akan mendapatkan sanksi sesuai norma-norma di PSSI" ujarnya.
Sebelum, wasit Eko Agus Sugiharto dipukul saat memimpin pertandingan babak delapan besar sepak bola PON XXI Aceh-Sumut 2024, yang mempertemukan tim tuan rumah Aceh melawan Sulteng, Sabtu (14/9) malam.
Laga itu penuh kontroversi sebab keputusan wasit dinilai tampak condong membela tuan rumah Aceh dengan menghadiahkan dua penalti, dan tiga kartu merah untuk tim Sulteng.
Pertandingan sebenarnya masih imbang 1-1. Laga seharusnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Namun, tim Sulawesi Tengah memutuskan untuk walk out sehingga tuan rumah Aceh dinyatakan lolos ke semifinal.