Sosok Wasit Kontroversi Eko Agus di Laga Aceh Vs Sulteng, Dikabarkan Guru Olahraga SMP
Kontroversi yang terjadi yakni diduga keputusan wasit yang tampak condong membela tuan rumah Aceh
Pertandingan babak delapan besar sepak bola PON XXI Aceh-Sumut 2024, antara tim Aceh melawan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (14/9) malam, penuh kontroversi.
Kontroversi yang terjadi yakni diduga keputusan wasit yang tampak condong membela tuan rumah Aceh dengan menghadiahkan penalti, hingga berujung pemukulan wasit sampai terkapar di lapangan oleh pemain Sulteng.
Laga antara Aceh melawan Sulteng itu dipimpin oleh wasit Eko Agus Sugiharto. Pria asal Sumatera Selatan (Sumsel) ini juga merupakan guru olahraga SMPN 2 Belitang Jaya.
Berdasarkan informasi yang dirangkum, Eko Agus saat ini tercatat sebagai wasit lisensi A Nasional. Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, Eko Agus telah memimpin sejumlah pertandingan di antaranya Papua Barat vs Jawa Tengah, dan Aceh vs Sulteng.
Puncak kontroversi wasit Eko Agus Sugih Harto dalam laga tuan rumah Aceh menghadapi Sulteng itu terjadi di menit 97'.
Pemain Aceh Mahyudin yang kehilangan bola dari kaki sendiri di kotak penalti pura-pura terjatuh dan menimpa badan pemain Sulteng yang lebih duluan menghalau bola.
Keputusan itu menyulut emosi pemain Sulteng Rizki Saputra hingga dia memukul wasit tepat di bagian kepala sampai terkapar pingsan di lapangan.
Dua ambulans sempat masuk ke lapangan. Namun wasit Eko Agus kemudian siuman dan sanggup berjalan sambil dipapah beberapa orang perangkat pertandingan.
Akibat pukulan itu Eko Agus harus mendapat perawatan medis, dan diganti dengan wasit cadangan.
Setelah beberapa menit pertandingan kembali dilanjutkan. Rizki diusir wasit pengganti dan hadiah penalti diberikan untuk Aceh.
Namun Hercules yang mengambil peran mengeksekusi penalti itu gagal membuahkan gol karena tendangannya mampu dibaca kiper Sulteng, Rexy.
Selang beberapa menit kemudian, wasit kembali memberikan hadiah penalti kepada tim Aceh karena pemain Sulteng dianggap melakukan hand ball. Akmal Juanda yang mengambil penalti sukses melakukan tugasnya dan skor menjadi imbang 1-1.
Setelah peluit panjang babak kedua dibunyikan wasit, laga seharusnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Namun, tim Sulteng memutuskan untuk walk out sehingga tim tuan rumah Aceh dinyatakan lolos ke semifinal.