Rektor Univesitas di Jakarta Dipolisikan Terkait Pelecehan Seksual
Insiden pelecehan seksual itu terjadi pada Februari 2023.
Insiden pelecehan seksual itu terjadi pada Februari 2023.
RZ seorang wanita yang bekerja Kabag humas dan pentura di salah satu universitas di Jakarta Selatan harus menahan trauma. Karena menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan ETH tak lain rektor tempatnya bekerja.
Atas dugaan tindakan pelecehan tersebut, RZ pun melaporkan ETH ke Polda Metro Jaya. Laporan itu terdaftar LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada 12 Januari 2024.
Lewat kuasa hukum RZ, Amanda Manthovani menyebut insiden pelecehan seksual yang dialami klien nya itu terjadi pada Februari 2023.
"Pada Februari 2023, terlapor memanggil korban ke ruangan dalam rangka pekerjaan," kata Amanda kepada wartawan, Jumat (23/2).
Amanda mengatakan saat itu korban selaku pegawai tanpa curiga pun masuk ke dalam ruangan terlapor. Di dalam ruangan itu, korban tiba-tiba dicium pipinya saat sedang mendengarkan arahan yang diberikan.
Mendapat perlakuan seperti itu, korban pun terdiam dan syok. Tidak berhenti, terlapor ETH malah meminta korban untuk membantunya meneteskan obat tetes mata.
Pada saat berhadapan, pelaku kemudian meremas bagian sensitif tubuh korban. Atas insiden itu, korban langsung keluar ruangan dan mengadu kepada atasannya.
"Menindaklanjuti kejadian itu, korban yang merasa dirugikan akhirnya membuat laporan di Polda Metro Jaya," kata dia.
Sebab, Amanda menjelaskan jika RZ sebelumnya telah mencoba melaporkan dugaan tindakan pelecehan seksual ke pihak universitas. Namun, pada 20 Februari 2023, korban malah mendapatkan surat mutasi dan demosi.
"Berharap Polda Metro Jaya bisa melakukan pengusutan dengan segera," ujarnya.
Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaETH telah mengklarifikasi kepada penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadapnya.
Baca SelengkapnyaTotal ada dua laporan dugaan pelecehan seksual dilakukan Rektor Universitas Pancasila ditangani Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno (ETH) membantah melakukan tindakan pelecehan terhadap bawahannya
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaSejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaAde Ary menambahkan alasan penundaan karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaSetelah lama memendam, RZ memberanikan diri melaporkan pelecehan yang dialami.
Baca Selengkapnya