7 Wisata Banten Populer yang Paling Memikat Wisatawan, Dijamin Puas
Berikut merdeka merangkum 7 wisata Banten yang paling memikat tersebut dan menjadi andalan provinsi tersebut.
Secara letak geografis Provinsi Banten dekat dengan Jawa-Barat dan pulau Sumatra. Wilayah Banten memiliki pantai, daratan, hutan dan pegunungan. Provinsi Banten mempunyai letak yang sangat strategis sehingga dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi laut, transportasi darat dan transportasi udara.
Sebagai Provinsi yang tergolong baru, Banten mungkin belum cukup dikenal oleh semua lapisan masyarakat di seluruh nusantara tapi sebenarnya provinsi ini memiliki banyak sumber daya alam dan pariwisata serta kesenian tradisional.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
-
Apa yang ditemukan warga di Desa Surotrunan, Kebumen? Warga Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, dibuat heboh. Sebuah gundukan tanah misterius ditemukan pada salah satu pekarangan milik warga.
Provinsi Banten terbagi menjadi 8 Kabupaten dan Kota dengan beragam pariwisata uniknya masing-masing. Di antara sekian banyak objek wisata dan daya tarik wisata, Provinsi Banten telah menetapkan The Seven Wonders Banten yaitu destinasi andalan wisata di Provinsi Banten.
Berikut merdeka rangkum 7 wisata Banten yang paling memikat tersebut dan menjadi andalan provinsi tersebut.
1. Banten Lama
©wisatajawa.com
Wisata Banten yang pertama adalah wisata budaya Kota Kuno Banten atau Banten Lama. Komponen kota Banten Kuno Banten berupa Masjid Agung Banten dan makam-makam kuno ulama dan tokoh-tokoh agama yang ada di kawasan situs menjadi fokus-fokus wisatawan kunjungan wisatawan dengan tujuan untuk melakukan ziarah selain ke komponen kota lainnya dengan tujuan edukasi dan rekreasi.
Untuk menikmati wisata Kota Banten Lama ini Anda hanya akan dikenai tarif parker untuk kendaraan Anda.
2. Pulau Umang
Pulau ini sering disebut sebagai Balinya Banten karena keindahan pasir putih dan pantainya yang masih alami. Selain itu di Pulau Umang kalian juga bisa menikmati keindahan alam bawah lautnya yang eksotis, pasti akan membuat kamu kangen dengan tempat ini.
Lokasinya berada di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, sekitar 183 km dari Ibu kota Jakarta.
3. Gunung Krakatau
©Reuters/Beawiharta
Gunung Krakatau terletak di tengah laut. Tepatnya di Selat Sunda yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Berjarak +45 km dari bibir pantai Desa Pasauran, Anyer, Kabupaten Serang.
Keberadaan Gunung Anak Krakatau ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara. Ditambah lagi Gunung Anak Krakatau ini terletak di Kawasan Wisata Pantai Anyer.
Mengingat dalam sejarah peradaban manusia modern saat ini Letusan Gunung Krakatau pada 1883 adalah letusan gunung berapi paling dahsyat sepanjang sejarah seperti yang dilansir dari Jurnal Imaji.
4. Pulau Sangiang
Menikmati Pulau Sangiang yang secara administratif masuk dalam Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten, bisa dimulai dari Pelabuhan Anyer yang berjarak 30 km dari Kota Serang.
Dari sini, pengunjung bisa menyewa perahu kemudian dilanjutkan dengan perjalanan selama 1 jam sebelum tiba di Dermaga Pulau Sangiang.
Pulau Sangiang dahulu pernah dijadikan sebagai destinasi wisata Banten unggulan dengan taraf internasional. Ini terlihat dari sisa-sisa bangunan hotel dan rumah sakit yang bisa dilihat di pulau ini. Namun, karena krisis moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1998, proyek besar ini pun ikut kena imbas dan akhirnya dihentikan.
Satu lagi yang menarik, di pantai ini ada menara pantau yang letaknya terdapat di pojok kanan pantai. Menara yang memiliki ketinggian mencapai 30 meter ini digunakan TNI AL yang bertugas di Pulau Sangiang untuk melihat keadaan laut dan kapal yang sering hilir mudik di sekitar pulau ini.
5. Rawadano
Wisata Banten berikutnya adalah Rawadano. Rawa Danau diyakini sebagai sebuah rawa air tawar pegunungan terakhir yang ada di Pulau Jawa. Oleh karena itu secara ekologi kelestarian Rawa Danau sangat penting.
Selain itu secara ekonomi rawa ini mempunyai arti penting, yaitu sebagai pemasok air baku bagi kawasan industri dan perkotaan di Cilegon dan Serang. Rawa Dano memang menjadi cagar alam terbesar di Indonesia yang didominasi oleh rawa.
Rawa Dano berlokasi di kampung Panenjoan, Desa Luwuk, Kecamatan Gunung Sari, Kabupten Serang, Banten. Dulunya Rawa Dano ini merupakan sebuah gunung api yang lambat laun berubah menjadi sebuah danau serta rawa.
Rawa Dano yang berada di 101 km dari Jakarta ini memiliki luas sekitar 2.500 Ha, yang di dalamnya dihuni oleh 250 spesies burung serta beberapa spesies hewan lainnya seperti yang dilansir dari Banten.travel.
6. Suku Baduy
plus.kapanlagi.com ©2020 Merdeka.com
Wisata Banten selanjutnya yang tak kalah memikat yaitu mengunjungi Suku Baduy sebagai wisata budaya. Masyarakat Baduy merupakan salah satu suku di Indonesia yang sampai sekarang masih mempertahankan nilai-nilai budaya dasar yang dimiliki dan diyakininya, ditengahtengah kemajuan peradaban di sekitarnya.
Desa Adat Baduy berada di sekitar aliran sungai Ciujung dan Cikanekes di Pegunungan Keundeng atau sekitar 172 km sebelah barat ibu kota Jakarta dan 65 km sebelah selatan ibu kota Serang. Dengan total penduduk 5.000-8.000 orang, suku Baduy ini masih memegang teguh adat istiadat dan aturan dari nenek moyang. Secara penampilan suku Baduy Dalam memakai baju dan ikat kepala serba putih. Sedangkan suku Baduy Luar memaki pakaian hitam dan ikat kepala berwarna biru.
Masyarakat Baduy memiliki keunikan dalam kehidupan yang dijalaninya. Secara umum masyarakat Baduy telah menjalankan konsep pencagaran alam (nature conservation) dengan cara memperhatikan keselamatan hutan. Hal ini dikarenakan masyarakat suku Baduy menyadari bahwa dengan menjaga hutan maka mereka akan menjaga keterlanjutan ladang.
Biaya berwisata budaya ke Suku Baduy yaitu sekitar Rp249.000,00 dan telah disediakan rute dan kegiatan serta peraturan yang berlaku.
7. Taman Nasional Ujung Kulon
©2020 Liputan6/Editorial Merdeka.com
Wisata Banten terakhir yang paling memikat adalah Taman Nasional Ujung Kulon. Sebagai salah satu Taman Nasional tertua di Indonesia, Ujung Kulon merupakan habitat terakhir bagi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus).
Pada tahun 1846 kekayaan flora dan fauna Ujung Kulon pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli botani berkebangsaan Jerman bernama Junghun, hingga pada tahun 1992 Ujung Kulon telah diresmikan sebagai Taman Nasional dan ditetapkan sebagai The Natural World Heritage Site oleh Komisi Warisan Alam Dunia UNESCO.
Sayangnya tahun 1883, kala Gunung Krakatau meletus, Taman Nasional Ujung Kulon ikut porak-poranda satwa liar dan vegetasi yang ada. Meski demikian seiring berjalannya waktu pemulihan terus dilakukan.
Dilansir dari situs resmi Taman Nasional Ujung Kulon kegiatan berwisata umum seperti berkemah, penelusuran hutan, wild life viewing, menyelam, snorkeling, bersampan, berselancar dan memancing mematok tarif yang bervariasi berkisar dari Rp 5.000 hingga Rp 25.000.
Tetapi jika Anda membawa perlengkapan sendiri, apabila tidak maka akan ada biaya tambahan lainnya tergantung Kawasan yang dimasuki pula. Selain itu tarif untuk WNI dan WNA juga berbeda.