7 Penyebab Bosan Sehari-hari yang Jarang Disadari, Salah Satunya Pikiran Monoton
Oleh sebab itu jika Anda bosan dalam jangka panjang, kenali penyebab bosan berlebihan tersebut sehingga Anda bisa mengatasinya. Berikut merdeka.com memberi gambaran penyebab bosan sehari-hari yang kadang jarang disadari namun cukup kompleks:
Setiap orang pasti pernah merasakan rasa bosan meski durasinya berbeda-beda. Ada yang merasakan kebosanan hidup hanya dalam beberapa jam, namun ada pula yang sampai jangka panjang.
Ilmuwan psikologis John Eastwood dari Universitas York di Ontario, Kanada mendefinisikan kebosanan sebagai "keadaan yang tidak menyenangkan dari keinginan, tetapi tidak mampu, untuk terlibat dalam aktivitas yang memuaskan," yang muncul dari kegagalan di salah satu jaringan perhatian otak dilansir dari Live Science.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Apa pengertian psikotes? Psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau profesional psikologi untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, minat, dan sikap.
-
Mengapa psikologi manusia berusaha untuk memahami kompleksitas pikiran dan perilaku manusia? Dalam kajian ini, para ahli psikologi berupaya menjelaskan bagaimana pengaruh internal dan eksternal dapat membentuk kepribadian, mengapa seseorang bereaksi terhadap situasi tertentu, dan bagaimana perkembangan manusia terjadi sepanjang rentang kehidupannya.
-
Apa itu tes psikomotorik angka? Tes psikomotorik angka adalah salah satu jenis tes psikotes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif dan motorik seseorang dalam memahami pola-pola angka dan hubungan matematis.
-
Kenapa pengalaman psikosis bisa menakutkan? Pengalaman ini dapat menakutkan dan mungkin mendorong individu untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. Oleh karena itu, bantuan medis segera sangat penting bagi siapa pun yang menunjukkan gejala psikosis.
-
Apa itu keterbelakangan mental? Keterbelakangan mental, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan intelektual, merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
Merasa bosan sebenarnya adalah hal yang wajar, namun bukan berarti sesuatu yang sepele. Kendati demikian, kebosanan ini bisa menjadi kronis dan menyebabkan seseorang melampiaskannya terhadap hal-hal yang buruk, misalnya makan berlebihan, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, hingga perjudian.
Kebosanan dalam bekerja bahkan dapat menyebabkan kecelakaan serius bagi pengemudi truk, pekerja rumah sakit, dan karyawan lain yang penting kewaspadaannya.
Oleh sebab itu jika Anda bosan dalam jangka panjang, kenali penyebab bosan berlebihan tersebut sehingga Anda bisa mengatasinya. Berikut merdeka.com memberi gambaran penyebab bosan sehari-hari yang kadang jarang disadari namun cukup kompleks:
Pikiran Monoton
Dilansir dari Psychology Today, kebosanan mirip dengan kelelahan mental dan disebabkan oleh pengulangan dan kurangnya minat pada detail tugas kita (seperti tugas yang membutuhkan perhatian terus menerus, menunggu di bandara, narapidana terkunci dalam sel). Penyebab bosan ini dikarenakan pikiran yang monoton dan tidak melakukan kegiatan lain yang bisa menjadi selingan.
Pengalaman apa pun yang dapat diprediksi dan berulang menjadi membosankan. Secara umum, terlalu banyak hal yang sama dan terlalu sedikit stimulasi dapat menyebabkan korbannya tidak memiliki keinginan dan perasaan merasa terperangkap.
Kurangnya Arus dan Tantangan
Penyebab bosan ternyata bisa disebabkan karena seseorang mendapatkan tugas yang tidak sesuai kemampuannya. Dalam hal ini yang dimaksud yaitu tugas yang kurang menantang.
Sebuah arus terjadi ketika keterampilan seseorang cocok dengan tingkat tantangan yang disajikan oleh lingkungan dan ketika tugas mencakup tujuan yang jelas dan umpan balik langsung. Tugas yang terlalu mudah itu membosankan. Sebaliknya, tugas yang dianggap terlalu sulit menyebabkan kecemasan.
Kebutuhan Kebaruan
Penyebab bosan juga bisa disebabkan perpaduan faktor internal dan eksternal. Beberapa orang lebih mudah lekas bosan daripada yang lain. Orang yang sangat membutuhkan kebaruan, kegembiraan, dan variasi berisiko mengalami kebosanan. Sensasi pencari ini cenderung menemukan bahwa dunia bergerak terlalu lambat.
Kebutuhan akan stimulasi eksternal mungkin menjelaskan mengapa ekstrovert cenderung sangat rentan terhadap kebosanan. Pencarian baru dan pengambilan risiko adalah cara orang-orang ini mengobati diri sendiri untuk menyembuhkan kebosanan mereka.
Kesadaran Emosional
Penyebab bosan selanjutnya yaitu karena kesadaran emosional. Orang yang kurang kesadaran diri lebih mudah mengalami kebosanan. Seorang individu yang bosan tidak dapat mengartikulasikan apa yang dia inginkan atau inginkan.
Mereka kesulitan menjelaskan perasaan mereka. Ketidakmampuan untuk mengetahui apa yang akan membuat seseorang bahagia dapat menyebabkan kebosanan yang lebih dalam. Tidak mengetahui apa yang kita cari berarti kita tidak memiliki kapasitas untuk memilih tujuan yang tepat untuk keterlibatan dengan dunia.
Keterampilan Hiburan Batin
Individu yang kekurangan sumber daya untuk mengatasi kebosanan secara konstruktif akan bergantung pada rangsangan eksternal. Dengan tidak adanya keterampilan hiburan batin, dunia luar akan selalu gagal memberikan kegembiraan dan kebaruan yang cukup.
Kurangnya Otonomi
Orang merasa sangat bosan saat mereka merasa terjebak. Dan merasa terjebak adalah bagian terbesar dari kebosanan. Artinya, mereka macet atau terkekang sehingga kemauannya tidak bisa dieksekusi. Misalnya, masa remaja adalah masa puncak kebosanan, terutama karena anak-anak dan remaja tidak diberi banyak kendali atas apa yang ingin mereka lakukan.
Peran Budaya
Dalam banyak hal, kebosanan adalah kemewahan modern menurut Spacks, 1996. Kebosanan secara harfiah tidak ada sampai akhir abad ke-18. Kondisi itu muncul ketika Abad Pencerahan memberi jalan kepada Revolusi Industri. Di awal sejarah manusia, ketika nenek moyang kita harus menghabiskan sebagian besar hari mereka untuk mendapatkan makanan dan tempat tinggal, kebosanan bukanlah pilihan.
Kebosanan juga ada manfaatnya. Penting untuk melihat kebosanan sebagai “ajakan bertindak”, kata Svendsen, 1999. Nietzsche menyarankan bahwa laki-laki dengan sensibilitas langka menghargai kebosanan sebagai pendorong pencapaian.
Kebosanan bisa menjadi katalisator untuk bertindak. Ini dapat memberikan kesempatan untuk berpikir dan merenung. Ini juga bisa menjadi tanda bahwa tugas hanya membuang-buang waktu dan karenanya tidak layak dilanjutkan.