Ada WNA Inggris di Medan Positif Omicron, Dinkes Perketat Pintu Masuk Sumut
WNA asal Inggris yang sempat diisolasi di Kota Medan, Sumatra Utara, dinyatakan positif Omicron dan kini sudah sembuh dan kembali ke negara asal.
Seorang warga negara asing (WNA) asal Inggris berinisial JIA (60) di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) dinyatakan positif Covid-19 dan diduga terjangkit varian Omicron. WNA itu tiba di Kota Medan pada Rabu (5/1) lalu, setelah sebelumnya melakukan perjalanan dari Belgia, Singapura dan Jakarta.
WNA berinisial JIA tersebut merupakan kru pesawat kargo yang terbang dari Inggris menuju Belgia. Ia singgah di Bandara Kualanamu Medan dan menginap satu malam di Hotel Horison. WNA tersebut sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 tanggal 4 Januari 2022 di Singapura. Kemudian saat masuk Kota Medan dicek kembali dan hasilnya masih positif Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Ia sempat menjalani isolasi di Rumah Sakit Royal Prima, Kota Medan. Setelah sebelumnya sampel pemeriksaan WNA tersebut dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI di Jakarta, ternyata kini dipastikan bahwa WNA tersebut positif Omicron. Kabar ini disampaikan langsung oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada Kamis (20/1).
"Kita baru ditemukan ada orang luar datang naik pesawat, datang kemari, sakit, diobati, diisolasi dan hasilnya baru keluar, dia varian Omicron," ungkapnya, dilansir dari Antara.
Sudah Sembuh dan Kembali ke Negara Asal
Gubernur Edy mengatakan, meski dinyatakan positif Omicron, WNA tersebut saat ini kondisinya sudah sembuh dan sudah kembali ke negara asalnya.
"Beliau sudah sembuh dan telah kembali ke negara asalnya," katanya.
Soal varian Omicron ini, Gubernur Edy mengaku sulit untuk mendeteksi seseorang terpapar varian Omicron lantaran untuk saat ini hasil tesnya masih harus dikirimkan ke Jakarta. Daerah belum bisa melakukan tes Omicron secara mandiri.
Usai temuan adanya varian Omicron itu, Gubernur Edy mengatakan, pihaknya terus menggalakan testing dan tracing demi mengantisipasi semakin meluasnya varian tersebut di Sumut.
"Yang perlu saya sampaikan, dikejar tracing dan testing terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan orang tersebut. Tapi saat ini orang luar itu sudah kembali ke negaranya," jelasnya.
Perketat Pintu Masuk Sumut
Terkait adanya varian Omicron di Sumut ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut kini memperketat pengawasan dan pemeriksaan kedatangan orang di pintu masuk jalur darat, laut dan udara untuk mencegah meluasnya penyebaran Omicron.
Sekretaris Dinkes Sumut Aris Yudhariansyah pada Jumat, (21/1) mengatakan, beberapa daerah yang menjadi titik pintu masuk ke Sumut, yakni Asahan, Tanjung Balai, Batubara, Medan, Deli Serdang, Tapanuli Utara, dan Sibolga.
"Pengetatan di pintu masuk negara terkait pejalan luar negeri dan di perbatasan antarprovinsi terkait pejalan kaki dalam negeri untuk mengantisipasi masuknya varian baru corona," katanya.
Saat ini pihaknya juga bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk melakukan pemeriksaan PCR bagi setiap pelaku perjalanan dari luar negeri. Jika ditemukan hasil PCR positif COVID-19, maka harus rujuk resimen ke laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS).