Antisipasi Lonjakan Harga, Pemkot Medan Siapkan 53 Pasar Murah Sambut Nataru
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota (Pemkot) Medan akan membuka sebanyak 53 pasar murah yang tersebar di berbagai titik di wilayah Kota Medan.
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota (Pemkot) Medan akan membuka sebanyak 53 pasar murah yang tersebar di berbagai titik di wilayah Kota Medan. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Medan dalam memberikan pelayanan berupa ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat, terutama umat Kristiani yang akan merayakan Natal.
Penjabat Sementara Wali Kota Medan, Arief Sudarto Trinugroho pada Kamis (3/12) mengatakan, pasar murah ini sebagai antisipasi adanya lonjakan harga kebutuhan bahan pokok menjelang momen hari besar. Sehingga diharapkan bisa meringankan beban masyarakat, apalagi saat pandemi seperti sekarang ini. Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
-
Kapan Pasar Bubrah muncul? Menurut cerita rakyat, pasar ini hanya muncul pada waktu-waktu tertentu dan hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan spiritual.
-
Apa yang dijual di pasar murah Boyolali? Sejumlah kebutuhan pokok dijual secara murah atau di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) saat ini, salah satunya beras. “Untuk beras kami jual dengan harga Rp8.500 atau Rp42.500 per lima kilogram. Jadi harganya terjangkau oleh masyarakat. Apalagi kalau harga beras di pasaran mencapai Rp10-12 ribu. Selain beras, kami juga bawa minyak, gula, dan tepung terigu,” kata Ardiansyah Kristianto, PJS Asisten Manajer Bulog Surakarta, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8).
-
Kapan pasar murah di Boyolali diselenggarakan? Operasi pasar murah beras dan kebutuhan pokok digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Bulog Surakarta. Pasar Murah digelar pada Senin (7/8) pagi di kawasan Simpang Lima Boyolali.
-
Kapan Pasar Pakelan ramai? Pasar itu sendiri hanya ada dua kali setiap lima hari, yaitu setiap hari pasaran wage dan legi. Pasar itu biasanya ramai jam 6-7 pagi.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
Tersebar di 21 Kecamatan
Sebanyak 53 pasar murah ini akan dibuka di 21 kecamatan yang ada di Kota Medan dan berlangsung selama 10 hari. Arief mengatakan, harga bahan pokok yang dijual nantinya akan jauh lebih murah dibanding di pasaran.
"Ke-53 titik pasar murah ini tersebar di 21 kecamatan dan akan berlangsung selama 10 hari. Ada delapan jenis bahan kebutuhan pokok berkualitas dengan harga yang jauh lebih murah dibanding harga di pasaran," ujar Arief.
Diharapkan Tepat Sasaran
Dalam pelaksanaannya nanti, Arief mengingatkan kepada seluruh camat di Kota Medan untuk selektif melakukan pengawasan pasar murah agar tepat sasaran, sehingga warga yang benar-benar membutuhkan bisa mendapatkan manfaatnya.
"Jangan sampai bahan kebutuhan pokok yang disediakan itu justru diborong warga mampu. Kondisi ini harus kita antisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi gejolak di tengah masyarakat. Saat ini saja mereka sudah kesulitan akibat pandemi Covid-19, dan belum tahu kapan berakhirnya. Untuk itu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tetap harus menjadi prioritas utama kita. Salah satunya dengan menggelar pasar murah," katanya.
Upaya Antisipasi Inflasi
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Damikrot menjelaskan, pasar murah ini digelar sebagai upaya untuk mengendalikan tingkat inflasi yang sering terjadi dalam menyambut hari besar keagamaan.
"Titik lokasi pelaksanaan pasar murah diutamakan di kawasan mayoritas penduduknya kurang mampu dan beragama non-muslim. Selain itu, lokasi pasar murah jauh dari pasar tradisional. Dan harga delapan jenis kebutuhan bahan pokok yang dijual di pasar murah telah kita subsidi 30 persen, sehingga lebih murah dibanding harga di pasaran," jelasnya.