Bak Antrean Haji, Wanita Ini Mendaftar SD Tahun 2030 untuk Anaknya yang Masih Balita
Ia melakakukan pendaftaran masuk sekolah untuk sang anaknya yang masih balita.
Memilih sekolah untuk anak adalah keputusan penting yang bisa memengaruhi perkembangan dan masa depan anak. Banyak yang meyakini bahwa memilih sekolah yang tepat akan memberikan pondasi yang kuat bagi anak untuk tumbuh, berkembang, dan meraih potensi terbaiknya di masa depan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang tua berusaha mencari sekolah dengan kualitas terbaik.
Seperti itulah hal yang tergambarkan dari sebuah video yang dibagikan oleh pemilik akun TikTok @dini_yunita ini. Pasalnya, ia mendaftarkan sang anaknya yang masih balita ke sekolah untuk tahun 2030 mendatang.
- 3 Balita Tewas di Kebakaran Cipinang Ditinggal Terkunci saat Ibu Antar 2 Anak Lainnya ke Sekolah
- Ni Komang Tri Setia, Pelajar Bali Jadi Pembawa Baki saat Penurunan Bendera di IKN
- Bikin Resah Warga, Pembunuh Sadis Anak Kandung Kabur dari Tahanan
- Ibunya Meninggal, Anak SD ini Dirawat Bapaknya Selalu Dibawakan Bekal ke Sekolah, Menunya jadi Sorotan
Sontak saja, aksinya tersebut berhasil mencuri perhatian warganet. Langkahnya ini mencerminkan betapa pentingnya pendidikan bagi orang tua, sehingga mereka rela mempersiapkan masa depan anak-anaknya sejak dini, bahkan sebelum anak-anak tersebut siap untuk bersekolah.
Berikut simak ulasan selengkapnya.
Daftar Anak Sekolah untuk tahun 2030 Mendatang
Dalam unggahan yang dibagikan, si pemilik akun bernama Dini ini tampak mengunjungi sebuah sekolah dasar. Di sana, ia tampak melakakukan pendaftaran masuk sekolah untuk sang anaknya.
Biasanya, orang tua mendaftarkan anak mereka ke sekolah untuk tahun ajaran depan. Namun, berbeda dengan wanita ini. Ya, ia justru mendaftarkan anaknya ke sekolah untuk tahun 2030 mendatang.
"Daftar sekolah buat tahun depan ❎ Daftar sekolah buat tahun 2030✅️" tulisnya dalam keterangan video.
Sudah Terisi 2 Kelas
Tindakannya yang tidak biasa ini menarik perhatian publik, karena anaknya masih balita dan masih jauh dari usia sekolah. Di sana, ia tampak memberikan akta kelahiran sang anak sekaligus mengisi formilir dan mendandatangani surat pendaftarannya.
Langkah unik ini mencerminkan seberapa pentingnya pendidikan bagi Dini, sehingga ia merasa perlu mempersiapkan sejak dini untuk memastikan anaknya mendapatkan tempat di sekolah yang diinginkannya. Meskipun terkesan terlalu dini, hal ini juga menunjukkan adanya persaingan ketat di beberapa sekolah unggulan yang mendorong orang tua untuk berpikir jauh ke depan.
Bahkan, Dini mengatakan bahwa pendaftaran tahun ajaran 2028/2029 sudah full dan tahun 2030 mendatang sudah 2 kelas terisi.
"Tahun 2028/2029 udah full. Tahun 2030/2031 udah 2 kelas lebih. Ada yang tau SD mana?" tulisnya dalam keterangan unggahan.
Curi Perhatian
Tak butuh waktu lama, momen tersebut berhasil menjadi sorotan hingga viral di media sosial. Melansir dari kolom komentar, diketahui bahwa sekolah yang didaftarkan oleh Dini untuk sang anak adalah SD Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta.
Aksinya mendaftarkan anak untuk tahun 2030 ini memicu beragam reaksi dari netizen dikolom komentar.
"Iya ini bener wou, adekku aja ga kedapetan slot sd muh sapen kemaren karna dah full kuotanya dan banyak ortu udah book dari anaknya kelas TK A atau jauh-jauh kek kakaknya ini biar dapet slotnya" tulis salah satu warganet dalam kolom komentar.
"Alhamdulillah awal jd guru saya dikirim ke SD Muh Sapen untuk belajar mengajar di sana. Masya Allah banget, selama 2 bl study di sana emang sekolahnya sdh maju" komentar warganet.
"Iya wehh, sepupu ku daftarin anaknya SD sapen dari waktu sebelum TK😭👍🏻" komentar warganet lainnya.
"Sumpah baru tau kalo ada sekolah yang harus daftar jauh2 tahun 😭😭😭" komentar warganet lainnya.
Pendaftaran Tidak Dipungut Biaya
Melihat videonya viral dan mendapatkan beragam pertanyaan. Dini pun memberikan penjelasan lebih terkait proses pendaftaran yang dilakukannya. Dalam unggahan lainnya, ia menjelaskan bahwa dirinya mendaftarkan sang anak di sekolah tersebut karena ingin memastikan anaknya mendapatkan pendidikan yang baik.
Dini juga menegaskan bahwa pendaftaran tersebut tidak dipungut biaya. Ia hanya akan mulai membayar biaya sekolah satu tahun sebelum anaknya benar-benar mulai bersekolah, dan pembayaran akan mengikuti harga yang ditentukan pada tahun tersebut.
"Untuk titip akte sebenernya enggak bayar ya, enggak bayar sama sekali. Jadi ini bukan pendaftaran, cuma titip akta saja. Jadi kayak mengamankan seat (kursi) aja untuk si anak ini gitu. Karena kebetulsan sekolah yang dituju tuh high demand, dan dia punya kuota tertentu"
Dengan penjelasan ini, Dini berharap publik bisa memahami alasannya dalam mengambil langkah tersebut.