Pelabuhan di Danau Toba Diusulkan Pakai Nama Nenek Moyang 'Muliaraja', Ini Alasannya
Pelabuhan penyeberangan di Balige, Danau Toba, Sumatra Utara, diusulkan oleh Keturunan Pomparan Raja Napitupulu namanya menjadi Pelabuhan Muliaraja.
Pemerintah tengah membangun pelabuhan penyeberangan di Balige, Sumatra Utara (Sumut), sebagai sarana pendukung pengembangan industri pariwisata di Danau Toba. Nama pelabuhan ini oleh Keturunan Pomparan Raja Napitupulu, H Imran Napitupulu diusulkan menjadi Pelabuhan Muliaraja.
"Permohonan untuk mengusulkan nama Pelabuhan Muliaraja ini telah kami bicarakan dan disepakati bersama oleh Keturunan (Pomparan) Raja Napitupulu di Bona Pasogit serta didukung Pomparan Muliaraja se-Jabodetabek," kata Imran di Balige pada Rabu (13/1).
-
Kapan Danau Setu Patok dibangun? Adapun menurut sejarah, Setu Patok merupakan danau buatan dari yang sebelumnya merupakan leuwi atau bagian dari sungai.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Bagaimana Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
Imran mengatakan, Pomparan Muliaraja di Bona Pasogit Balige serta Punguan Muliaraja dan Boru se-Jabodetabek mengapresiasi atas upaya Pemkab Toba memajukan Kota Balige. Menurutnya, pembangunan pelabuhan penyeberangan ini akan berdampak dalam meningkatkan perputaran ekonomi warga setempat.
Melansir dari ANTARA, berikut alasan usulan nama pelabuhan di Balige menjadi Pelabuhan Muliaraja.
Bentuk Penghormatan kepada Nenek Moyang
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Imran menjelaskan, dasar pertimbangan bagi mereka untuk pengusulan nama tersebut adalah sebagai bentuk penghargaan atau penghormatan.
Mengingat, lokasi pelabuhan penyeberangan itu berlokasi di danau atau "Tano Pangeahan" yang merupakan wilayah pemukiman nenek moyang Raja Muliaraja Napitupulu.
Sampaikan Usulan ke Pemerintah
Pihaknya telah menyampaikan surat bernomor 01/PPRMN/1/2021 tentang usul permohonan ke Bupati Toba dengan tembusan DPRD kabupaten Toba serta Dinas Perhubungan setempat.
Sementara itu, Pengurus Punguan Muliaraja dan Boru se-Jabodetabek, H Thamrin Napitupulu juga telah melayangkan surat ke Bupati Toba dengan harapan prosesnya dapat ditindak lanjuti.
"Kami berharap usul penabalan nama Pelabuhan Muliaraja ini bisa terpenuhi sebagai bentuk penghargaan kepada nenek moyang kami yang sudah sejak dahulu kala dengan hati tulus telah mengizinkan untuk digunakan sebagai dermaga kapal penumpang," ujar Thamrin.
Didukung Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Toba
Pembangunan pelabuhan penyeberangan tahap kedua berbiaya Rp43,4 miliar ini direncanakan selesai dalam waktu pengerjaan 203 hari.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Toba, Tito Siahaan menyebutkan, proyek pembangunan sumber dana APBN pusat ini pelaksanaannya "multi years" dan peresmiannya diperkirakan pada pertengahan tahun 2021.
"Kami juga mendukung usulan untuk penabalan nama Pelabuhan Muliaraja ini", ujar Tito.