Siswanya Tak Punya Internet, Guru Ini Rela Tempuh 80 KM Demi Mengajar Saat Pandemi
Proses belajar mengajar guru dan siswa di Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara saat pandemi COVID-19 ini sangat memprihatinkan. Salah satu wilayah di kabupaten yang kaya hasil tambang itu nyaris tidak memiliki jaringan internet.
Pandemi COVID-19 memang membawa dampak pada banyak sektor kehidupan, salah satunya pendidikan. Sejak pandemi ini merebak di Tanah Air, pemerintah membuat kebijakan untuk meliburkan seluruh siswa agar belajar dari rumah untuk menekan penyebaran COVID-19 ini.
Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka kemudian diganti dengan proses pembelajaran melalui daring yang membutuhkan jaringan internet. Namun sayangnya, tidak semua daerah dan anak di Indonesia memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan proses belajar dari rumah. Seperti yang terjadi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Utara.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Proses belajar mengajar guru dan siswa di Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara saat pandemi COVID-19 ini sangat memprihatinkan. Salah satu wilayah di kabupaten yang kaya hasil tambang itu nyaris tidak memiliki jaringan internet.
Diketahui, Konawe Utara menjadi kabupaten bebas COVID-19 di Sulawesi Utara, di mana Pemerintah Daerah setempat mengambil kebijakan pembatasan ketat transportasi dan jalur keluar masuk orang di wilayah itu.
Tidak Semua Siswa Memiliki HP
Dilansir dari liputan6.com, salah satu sekolah yang terdampak pandemi adalah SMPN 2 Oheo. Pembelajaran dari rumah bagi siswa di sekolah ini tidak mudah untuk dilakukan. Hal ini karena tidak semua pelajar memiliki handphone dengan jaringan internet. Ini juga terjadi di hampir sekolah lain di daerah tersebut.
Kondisi ini akhirnya memaksa guru-guru sekolah mengunjungi rumah siswa satu per satu untuk mengajar.
Akses Tempat Tinggal yang Sulit
Tidak hanya soal alat komunikasi saja, kendala lain yang dihadapi siswa dan guru di sana adalah tidak semua siswa tinggal di lokasi depan jalan poros trans Sulawesi.
Banyak dari mereka yang tinggal di wilayah transmigrasi dan perkebunan yang harus ditempuh dengan jalur sulit.
Astuti Mengajar di 10 Rumah Siswa
Salah seorang guru, Astuti menceritakan, saat pandemi COVID-19 kelas yang diajarnya libur. Akhirnya Ia mengajar di rumah 10 orang siswa dari 23 orang siswa di kelasnya.
Ia mengatakan, hanya sembilan orang siswa yang memiliki handphone sedangkan sisanya belum memiliki fasilitas untuk belajar jarak jauh.
"Awalnya ini inisiatif kepala sekolah, setelah dilihat efektif maka diteruskan sampai hari ini," ujar Astuti.
Sulit Mendapatkan Akses Jaringan Internet
Astuti juga menceritakan, lokasi Kecamatan Oheo sebagian besar di antaranya sulit mendapatkan akses jaringan internet. Sebelumnya, siswa menawarkan agar mereka saja yang menuju lokasi bersinyal internet saat guru memberikan tugas.
"Tapi, kami khawatir terjadi apa-apa saat mereka tinggalkan rumah, lebih baik kami yang menuju ke rumah mereka," ujarnya.
Harus Menempuh Jarak 80 KM Lebih
Guru kelas VII ini menceritakan, saat pandemi COVID-19 dan sekolah libur, Ia memilih tinggal di Kota Kendari. Sehingga, saat ada tugas sekolah Ia harus bolak-balik Kendari dan lokasi mengajar di Konawe Utara sejauh 80 kilometer lebih.
Mengendarai motor seorang diri, Astuti harus melalui jalur yang tidak mudah. Apalagi saat cuaca hujan, medan yang dilalui cukup menguras tenaga.
"Namun, kami harus selesaikan tugas mengajar demi siswa. Beruntung kepala sekolah mengerti kami guru-guru, masih diberikan makanan dan sedikit akomodasi untuk mengunjungi siswa di rumah," tambahnya.