4 Parameter smartphone terbaik yang lahir berkat adanya iPhone X
4 Parameter smartphone terbaik yang lahir berkat adanya iPhone X. Industri smartphone kini sedang menunggu perhelatan terbesar dunia mobile yakni Mobile World Congress atau MWC 2018. Di sana, nantinya akan hadir berbagai smartphone baru dari merek papan atas hingga merek kuda hitam yang produksi perangkat mumpuni.
Industri smartphone kini sedang menunggu perhelatan terbesar dunia mobile yakni Mobile World Congress atau MWC 2018. Di sana, nantinya akan hadir berbagai smartphone baru dari merek papan atas hingga merek kuda hitam yang produksi perangkat mumpuni.
Perbincangan jelang MWC 2018 kali ini makin hangat, karena para pecinta gadget sangat mengantisipasi soal langkah apa yang ditempuh produsen smartphone Android untuk menantang iPhone X.
-
Apa yang paling menarik dari iPhone 15 Pro Max? iPhone 15 Pro Max memiliki komponen kamera periskop dengan sensor 25% lebih besar dari pendahulunya. Punya kemampuan zoom hingga 5x dan focal length 120mm, pengguna dapat mengambil foto dengan detail tinggi.
-
Dimana Apple keluar dari 5 merek ponsel teratas? Menurut perusahaan riset pasar TechInsights, seperti dikutip dari GizChina, Kamis (16/5), Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X, apa yang membuat mereka cocok untuk dijual atau ditukar tambah? Adapun beberapa model iPhone yang masih populer tapi tak dapat update iOS 17, sehingga cocok dijual atau tukar tambah adalah iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X.
-
Siapa yang menilai iPhone 15 Pro/Pro Max sebagai salah satu ponsel dengan kamera terbaik? Bagi yang ingin mendapatkan hasil foto terbaik, berikut merupakan beberapa HP dengan kamera terbaik, menurut Gizmodo, Rabu (13/3).
-
Bagaimana pengguna iPhone lebih sering menggunakan ponselnya? Selain itu, secara keseluruhan, pengguna iPhone diketahui lebih sering menggunakan ponsel mereka daripada pengguna Android. Mereka mengirim SMS dua kali lebih banyak dan mengambil gambar dua kali lebih banyak per hari dibandingkan dengan pengguna Android.
-
Mengapa iPhone 14 Pro Max dipilih banyak orang? iPhone 14 Pro Max merupakan model termahal dari 14 seri yang dirilis Apple pada September lalu dengan harga mulai dari USD1.099 hingga USD1.599.
Benar. iPhone X mungkin punya banyak cela: kamera depan yang tidak upgrade, layar OLED yang tidak terang, lengkungan hitam yang dianggap cacat desain, hingga harganya yang mahal. Namun harus diakui, iPhone X melakukan redesain secara ekstrem dan kini jadi standar bagi produsen lain untuk dikalahkan.
Berikut adalah parameter sebuah smartphone 'istimewa' yang lahir berkat iPhone X, yang harus diterapkan atau disempurnakan oleh para produsen lain untuk membuat smartphone yang lebih baik lagi.
Berikut ulasannya.
Desain tanpa dagu
Ini merupakan hal yang cukup unik, namun iPhone X jadi satu-satunya smartphone yang tidak memiliki dagu di bagian bawah perangkatnya. Phone Arena mencoba melakukan cek dan ricek, dan benar, semua smartphone bezel-less memiliki dagu.
Jadi jika ditanya smartphone tanpa bezel yang paling tak berbezel, jawaban paling tepat secara teknis adalah iPhone X.
Hal ini menabrak semua 'aturan' yang diterapkan oleh deretan produk smartphone selama ini. Bahkan ketika smartphone bezel-less mulai ngetren, tak ada yang menanggalkan bagian bezel dagu hingga habis. Hal ini hanya dilakukan oleh iPhone X.
Desain semacam ini sangat menarik dalam segi estetika. Masalahnya hanya keseimbangan dengan bezel bagian atas yang jika di iPhone X akhirnya meletakkan adanya lengkungan hitam atau 'notch' untuk mengakomodir kamera depan serta berbagai sensor. Notch ini pro dan kontra. Ada yang menganggap bagus, namun banyak juga yang menganggap itu cacat desain. Namun, tak bisa dipungkiri tidak adanya dagu adalah revolusi desain smartphone yang layak diadaptasi.
Antarmuka tanpa tombol home dan tombol navigasi
Hilangnya tombol home membuat Apple melakukan revolusi laman antarmuka. Hal ini terjadi dalam hal pengoperasian. Apple sejak dahulu tak miliki tombol navigasi, dan hal ini adalah nilai plus. Pasalnya, bagaimana pun produsen Android hilangkan bezel di perangkat mereka, Android tetap akan mengisi bagian bawah layar dengan tombol navigasi.
Hal ini yang membuat laman antarmuka iOS di iPhone X begitu menarik, karena jadi berbasis gestur: kita banyak melakukan usapan ketimbang memencet sebuah tombol. Dimulai dengan mengetuk layar kini bisa jadi cara untuk menyalakan layar. Lalu, gerakan mengusap ke atas adalah cara mengunci, di mana gestur tersebut bisa membawa Anda ke menu home, ke pilihan tumpukan aplikasi (dengan mengusap ke atas dan sedikit menahannya), serta kembali ke ke home screen pasca beraktivitas di sebuah aplikasi.
Ini adalah cara revolusioner karena dengan memanfaatkan gestur, layar akan tergunakan secara maksimal tanpa terpotong adanya tombol navigasi di paling bawah. Kita pun tak perlu repot-repot menekan tombol back untuk kembali atau menekan tombol opsi untuk membersihkan aplikasi. Kita hanya perlu mengusap. Menarik bukan?
Prosesor yang tidak main-main
Prosesor adalah ranah yang dibuat tak main-main oleh Apple. Hal ini disebabkan karena beberapa hal. Pertama, Apple A11 Bionic adalah chipset pertama di industri smartphone yang dilengkapi dengan sebuah teknologi 'neural engine'. Hal ini membuat iPhone X tak hanya memainkan game dengan grafis rumit, namun juga berbagai aplikasi masa depan yang berbasis machine learning dan juga Augmented Reality.
Produsen asal China, Huawei, sempat mengumumkan adanya kemampuan 'deep learning' dan AI pada Kirin 970 layaknya A11. Namun Apple adalah yang pertama kali memasangnya di sebuah perangkat.
Kedua, John Poole, founder dari Primate Labs, perusahaan yang membuat Geekbench website benchmark performa smartphone, telah membuktikan sendiri bahwa iPhoneX mencetak nilai 50 persen lebih baik ketimbang semua perangkat Android terbaik yang ada.
Uniknya, pasca Samsung S8 dan S8+ mengusung performa lebih baik dari iPhone 7 dan 7 Plus pasca kedua flagship Samsung itu rilis, iPhone 8 dan 8 Plus membuat gap yang jauh lebih lebar lagi, yang diperkirakan sulit dikejar Samsung meski tahun depan mereka mengusung chipset yang dibagun dengan teknologi 7 nanometer.
Jadi, produsen smartphone lain sepertinya harus memutar otak untuk jadi yang mengusung performa terbaik, karena prediksi kuat menyebut bahwa iPhone X tak akan terkalahkan dalam waktu hampir dua tahun mendatang.
Hal ini didukung dengan adanya rumor kalau iPhone yang rilis 2018 ini akan hanya sekedar versi phablet dari iPhone X, versi murah dari iPhone X, serta versi papan tengah dari iPhone X dengan LCD dan bodi alumuminium. Apple dirumorkan masih akan mensuperiorkan iPhone X di tahun ini.
Sistem biometrik terbaik adalah yang paling mudah dipakai
Apple mempopulerkan Face ID, yang merupakan pemindai wajah 3D. Fitur ini lebih populer dibuat main-main oleh pengguna lewat Animoji, karena Animoji mengusung komponen yang sama dengan Face ID yakni TrueDepth. Terlebih lagi sudah banyak perangkat yang menggunakan pemindai wajah sebelumnya.
Memang hal ini membuat Face ID jadi tampak tak istimewa. Namun, Terlihat bagaimana sistem biometrik dengan cara penggunaan yang sederhanya, sesederhanya menatap smartphone kita untuk membuka kunci, tentu jadi standar baru soal biometrik.
Terbukti, pasca iPhone X bermunculan 2 solusi biometrik untuk kalahkan Face ID. Pertama adalah fingerprint layar dari Vivo. Hal ini tentu akan mempermudah kita dalam unlock smartphone (yang notabene kini hampir semuanya bezel-less), tanpa harus repot-repot menjulurkan jari ke belakang perangkat dan mengotori lensa smartphone (yang dikeluhkan pengguna Samsung S8).
Kedua, fitur pemindai wajah + iris yang dirumorkan muncul di Samsung S9. Ini merupakan langkah Samsung untuk menantang Face ID, serta demi tidak kalah pamornya Samsung S9 dibanding iPhone X. Bagaimana tidak, Samsung S9 akan mengorbankan estetika desain dengan tetap meletakkan fingerprint sensor di bagian belakang. Hal ini tentu membuat Samsung bahkan kalah dari Vivo dan iPhone X, dalam konteks adu canggih sistem biometrik tentunya.
Dengan ini, di masa depan diharapkan akan ada solusi biometrik yang jauh lebih mudah penggunaanya dan tak merusak estetika desain. Setidaknya ini sudah dilakukan iPhone X.
Jadi, mari kita lihat apa yang ditawarkan MWC 2018 nanti.