5 Alasan jualan di Instagram bikin cepat kaya daripada di Facebook
Simak fakta-fakta berikut jika ingin sukses dagang di sosial media
Sebagai sosial media terbesar di dunia, Facebook tidak asing dengan kehadiran brand-brand atau penjual online yang menawarkan produk mereka. Namun, tidak banyak orang yang tahu jika ada platform sosial media lain yang lebih cocok dipakai untuk berjualan: Instagram!
Hal itu terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Selfstartr yang berhasil mengungkap 5 alasan mengapa berjualan online di Instagram lebih bikin cepat kaya ketimbang di Facebook.
-
Apa Instagram itu? Instagram merupakan aplikasi media sosial berbagi foto dan video yang diluncurkan pada tahun 2010 oleh Kevin Systrom.
-
Apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat Jombang melalui Instagram Pj Bupati Sugiat? Masyarakat Jombang pun bisa melihat kegiatan bersama yang dilakukan oleh Bupati Sugiat. Salah satu wujud tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance) adalah adanya mekanisme demokratis yang dijalankan dengan adanya mekanisme pengawasan publik dan transparansi pemerintahan.
-
Apa yang diunggah Jokowi di akun Instagramnya? Ditemukan sebuah unggahan dengan caption yang sama pada akun resmi Jokowi. Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023.
-
Mengapa Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia? Dengan kerja keras dan visi yang jelas, Mark Zuckerberg dan timnya berhasil mengembangkan Facebook menjadi salah satu jejaring sosial terbesar di dunia, mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi secara online.
-
Mengapa bio Instagram penting? Bio instagram (IG) merupakan salah satu hal yang penting bagi para penggunanya. Bukan hanya sebagai pelengkap, namun juga berisi identitas maupun pesan yang disampaikan kepada banyak orang.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
Facebook stagnan, Instagram terus tumbuh
Dari data Selfstartr, jumlah orang dewasa yang bisa diraih oleh penjual di Instagram (tanpa iklan berbayar), prosentasenya terus meningkat, sementara Facebook tetap.
Di tahun 2012 lalu, prosentase netizen dewasa yang terjangkau penjual di Instagram sekitar 13 persen, namun di tahun 2015, angkanya melonjak menjadi 28 persen. Di sisi lain, prosentase yang dibukukan Facebook justru menurun, awalnya 11 persen di tahun 2012, menjadi tinggal 4 persen saja tahun ini.
Selain itu, minat promosi penjual online di Facebook juga menurun hingga 63 persen. Sebaliknya, minat penjual online untuk promosi di Instagram melonjak 115 persen.
Beda dengan Instagram, pengguna Facebook anti pedagang online
Bagi user Facebook, kemunculan postingan jualan online dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu. Hanya ada 32 persen pengguna saja yang rajin mengecek postingan penjual online atau brand tertentu di Facebook.
Hal itu tidak terjadi di Instagram. Sekitar 68 persen pengguna Instagram secara teratur membuka dan ikut berkomentar di produk-produk yang dijual online. Alhasil, tidak mengherankan bila Instagram memiliki jumlah interaksi per follower hingga 58 kali lebih banyak ketimbang Facebook.
Facebook sudah sesak penjual online
Menurut Selfstartr, Facebook sudah penuh sesak oleh promosi-promosi dari banyak brand atau penjual online. Angkanya pun cukup fantastis, sekitar 93 persen penjual online menggunakan Facebook sebagai media penawaran produk. Hal ini tentu membuat persaingan semakin ketat dan tidak sehat.
Di sisi lain, Instagram masih mempunyai ruang kosong bagi para pedagang online. Jumlah seller yang memakai Instagram untuk jualan pun masih minim, hanya 36 persen. Sedikit saingan artinya, semakin besar peluang produk terbeli.
Instagram lebih ampuh rangkul calon pembeli
Salah satu hal paling menjengkelkan jika ingin membeli barang di Facebook adalah keberadaan filter yang membuat calon pembeli susah melihat barang yang diinginkan. Imbasnya, brand-brand di Facebook hanya bisa meraih sekitar 6 persen follower tiap satu postingan.
Berbeda dengan Facebook, brand di Instagram bisa 'merangkul' 100 persen dari follower mereka per postingan. Dengan begitu, lebih banyak produk yang bisa dilihat dan ditawarkan, akhirnya peluang barang terbeli pun semakin besar.
Pembeli di Instagram lebih doyan belanja
Mungkin ini informasi yang paling dibutuhkan oleh pedagang online, berapa banyak uang yang bisa dihabiskan pembeli di Instagram dan Facebook. Hasilnya, Instagram menang dalam hal ini.
Pengguna Instagram lebih royal dalam berbelanja dengan menghabiskan rata-rata Rp 900 ribu sekali order. Sementara itu, pengguna Facebook hanya mengeluarkan uang tak rata-rata Rp 750 ribu sekali order.
(mdk/bbo)