5 Penemuan luar biasa ini ternyata terinspirasi dari alam!
Banyak penemuan yang canggih, namun sang penemu ternyata meniru keunikan yang bisa ditemukan di alam.
Kita hidup di zaman di mana teknologi sangatlah maju. Dulu manusia purba memakai pakaian dengan memetik langsung dedaunan dari pohon, namun sekarang kita bisa berbelanja pakaian dari tempat tidur kita melalui online. Dulu manusia sangat bergantung dari apa yang disediakan alam, namun di zaman sekarang bukan berarti hal tersebut sudah luntur.
Mengapa? Karena banyak sekali penemuan-penemuan yang ada di kehidupan kita sehari-hari, ternyata mengambil inspirasi dari alam.
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa saja contoh teknologi yang termasuk dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi? Contoh dari TIK termasuk komputer, telepon genggam, internet, media sosial, dan perangkat penyimpanan data.
-
Apa yang menjadi ciri khas negara maju dalam hal teknologi? Negara maju adalah negara yang memiliki standar hidup tinggi dengan perekonomian merata, penggunaan teknologi tinggi, dan telah berhasil dalam berbagai bidang.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran Jokowi tentang penggunaan perangkat teknologi di Indonesia? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5). "Ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari 30 triliun Rupiah," ujarnya.
-
Apa jenis teka-teki yang dibahas dalam kumpulan ini? Dalam kehidupan yang penuh tekanan dan tantangan, terkadang kita semua membutuhkan hiburan sederhana yang bisa membuat senyum tersungging di wajah. Salah satu bentuk hiburan yang populer adalah teka-teki lucu, yang tak hanya mengundang tawa, tetapi juga mengasah otak dengan cara yang menyenangkan.
Yap, penemuan-penemuan memang canggih, namun mereka meniru keunikan yang bisa ditemukan di alam. Dan tentu, versi 'original' yang berasal dari alam tentu lebih menakjubkan dari yang aslinya.
Berikut beberapa contoh dari penemuan-penemuan yang ada di kehidupan sehari-hari yang ternyata terinspirasi dari alam.
Velcro
Velcro cukup lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Menjadi perekat serbaguna yang biasa diletakkan di tas atau dompet, velcro adalah salah satu penemuan yang cukup berguna. Ternyata velcro ditemukan oleh insinyur asal Swiss bernama george de Mestral, yang secara tak sengaja 'ketempelan' duri dari tanaman burdock. Duri ini banyak menempel di celana dan tubuh anjingnya.
Sang insinyur menemukan bahwa sebuah pengait kecil yang adad di biji dan duri dari tanaman burdock bisa menempel ke benda bersimpul, seperti serat pakaian. Sang insinyur akhirnya bereksperimen selama satu dekade sampai akhirnya menemukan 'resleting yang tak ber-resleting' yang saat ini dikenal sebagai velcro.
Sonar
Tenggelamnya kapal Titanic di tahun 1912 adalah tragedi yang membuat umat manusia sangat terdorong untuk mengembangkan teknologi yang mampu mendeteksi sesuatu yang berada di bawah air. Sampai pada akhirnya di tahun 1915 seorang fisikawan asal Perancis bernama Paul Langevin menemukan sebuah sistem yang didesain untuk mendeteksi objek di bawah air menggunakan bantuan gelombang suara dan gema yang dihasilkannya. Hal tersebut kini diketahui sebagai SONAR.
Meski teknologi ini memang baru bagi manusia, beberapa hewan sebenarnya sudah menggunakan gelombang suara untuk navigasi, berburu dan mencari mangsa. Kelelawar dan lumba-lumba adalah beberapa di antaranya. Hal yang mereka lakukan adalah memancarkan gelombang suara, lalu mereka menggunakan gema yang muncul untuk mendeteksi lokasi obyek yang berada di sana.
Suction cup
Suction cup adalah salah satu benda 'ajaib' yang dapat digunakan untuk menempelkan sesuatu di permukaan vertikal, tanpa takut akan jatuh. Menggunakan prinsip ruang hampa dan tekanan, suction cup dapat digunakan untuk menempelkan obyek ke tembok, bahkan gedung.
Hak paten dari suction cup ini sudah ada lebih dari satu setengah abad yang lalu, yakni di 1860an.
Namun sebenarnya yang lebih canggih dari suction cup adalah pengisap yang ada di tentakel gurita. Dengan alur konsentris kecil yang ada di tiap pengisapnya yang ada puluhan di tiap tentakel, gurita dapat menempel di berbagai permukaan yang tidak rata di bawah air.
Kereta Shinkansen
Kereta yang terkenal dengan kecepatannya ini, ternyata didesain untuk menyerupai kecepatan peluru. Para ilmuwan di Jepang pun berhasil dengan baik mengembangkan kereta cepat ini, namun hanya ada satu masalah yang belum terpecahkan: kereta ini memancarkan suara yang sangat berisik layaknya petir ketika keluar dari terowongan.
Seorang Eji Nankatsu, yang merupakan salah satu insinyur di perusahaan kereta api Jepang, ternyata mampu memecahkan masalah ini. Eji yang juga tertarik dengan tingkah laku burung, ternyata mengobservasi burung Pekakak dan berusaha mengaplikasikannya ke kereta api. Yang diaplikasikan oleh sang insinyur adalah struktur kepala dan paruh dari Pekakak yang secara unik mampu terbang dan seketika masuk ke air tanpa mengganggu permukaan air.
Pengaplikasian ini tak hanya membuat problem suara menghilang, namun juga meningkatkan efektifitas pemakaian energi serta mampu menaikkan kecepatan kereta.
Bola lampu yang lebih terang
Meski sudah ditemukan sejak lama, ternyata bola lampu punya banyak masalah dalam efisiensi. Salah satunya adalah LED di dalam bohlam yang cahayanya masuk sendiri ke dalam bohlam. Hal ini menurunkan efisiensi terangnya lampu dan menghabiskan energi.
Berusaha menyelesaikan masalah ini, para peneliti dari berbagai negara mencoba berkumpul dan mengobservasi lampu yang ada di tubuh kunang-kunang. Mereka menemukan bahwa lampu di tubuh kunang-kunang memiliki exoskeleton yang bergerigi dengan sisik yang menonjol, serta sebuah permukaan miring di dalamnya. Hal ini mencegah refleksi ke dalam dari lampu dan membuat semua cahaya lampu mengarah ke luar.
Hal ini diaplikasikan oleh seorang ilmuwan bernama Nicolas Andre dari University of Sherbrooke di Kanada, dengan menggunakan laser untuk membuat tekstur serupa dari LED. Hal ini ternyata berhasil dan membuat lampu LED jadi 1,5 kali lebih terang ketimbang sebelumnya, dengan energi yang sama.
(mdk/idc)