Komisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya
Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.

Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.

Komisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya
Wakil Ketua Komisi I DPR, Teuku Riefky Harsya berharap kemajuan kemajuan internet di Indonesia tidak memengaruhi kehidupan sosial di masyarakat.
Dia mencontohkan banyaknya perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital yang pada akhirnya menjadi pencemaran nama baik.
"Hal ini yang harus kita hindari dan jaga bersama-sama,” ujar Teuku dalam acara Ngobrol Bareng Legislator: Cegah Perundungan di Dunia Maya yang digelar secara virtual, Sabtu (23/3).
Politikus Partai Demokrat ini juga menyebut bahwa survei mendapati Indonesia menjadi negara di Asia Tenggara dengan tingkat etika paling rendah di dunia maya. Hal ini berbanding terbalik dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang dikenal ramah dan sopan santun.
“Sehingga persepsi atau image positif tentang bangsa Indonesia yang penuh toleransi dan kesopanan ini menjadi tergerus,” jelasnya.

Lanjut dia, sosialisasi penggunaan ruang digital yang bijak perlu terus dilakukan, pasalnya, pengunaan internet bijak menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu, pemahaman mengenai acuan panduan dalam bersikat di internet atau netik (netiket) perlu dipahami seluruh lapisan masyarakat. Dengan mengabaikan netiket dapat berpotensi terjadinya pelanggaran.
“Etika berinternet harus menjadi pondasi utama pemahaman kita sebelum masuk berinteraksi, sadar natiket adalah kewajiban bagi seluruh netizen,” terang Anggota DPR RI asal Aceh itu.
DPR melalui Komisi I, kata Teuku, berkomitmen mendorong program pengembangan peningkatan kualitas generasi Indonesia khususnya di dunia maya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Samuel Abrijani Pangerapan mengapresiasi webinar literasi digital yang diinisiasi oleh Komisi I DPR. Dirinya berharap, kegiatan ini menjadi tempat edukasi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital.
“Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.