5 Tips jitu jaga baterai smartphone agar tetap awet saat liburan
Asal menggunakan smartphone saat liburan bisa merusak baterai!
Selama liburan, tentu saja smartphone adalah salah satu gadget yang tidak boleh lepas dari genggaman. Sayangnya, banyak pengguna yang lalai dalam merawat baterai smartphone mereka selama liburan.
Padahal, baterai adalah bagian penting dari smartphone yang apabila rusak dapat mengganggu masa-masa liburan Anda, terlebih bila itu baterai smartphone baru. Anda tentu tidak ingin mengeluarkan dana lebih saat liburan untuk membeli baterai baru bukan?
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana cara menghidupkan Mobil Ketek? Mobil ini juga masih tergolong sangat jadul, karena cara menghidupkannya harus dengan cara diengkol terlebih dahulu.
-
Bagaimana cara kerja ponsel lipat? Ponsel lipat bekerja dengan menggunakan teknologi layar fleksibel yang memungkinkan perangkat untuk dilipat tanpa merusak layar. Beberapa ponsel lipat memiliki dua layar terpisah yang terhubung oleh engsel, sementara yang lain memiliki layar tunggal yang dapat dilipat.
-
Apa saja faktor yang bisa memperlambat pengisian daya cepat smartphone? Meskipun teknologi ini menawarkan keunggulan, beberapa faktor dapat memengaruhi kecepatan pengisian. Hal itu yang tak jarang membuat fast charging tidak bekerja sesuai harapan.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana cara mengurangi dampak kecemasan dari penggunaan ponsel? Menetapkan batasan dalam penggunaan ponsel juga menjadi kunci untuk mengurangi dampak kecemasan. Disarankan untuk menetapkan batasan waktu untuk aplikasi tertentu atau mengatur waktu penggunaan ponsel setelah jam kerja.
Nah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama liburan, ada beberapa tips merawat baterai yang bisa Anda aplikasikan pada smartphone baru kesayangan. Berikut ulasannya.
Baca juga:
Kodak terjun ke dunia smartphone, janjikan fitur fotografi top
Asus diskon harga ZenFone 6 di akhir 2014
Buat penasaran, Samsung kirim smartphone misterius ke India
Mau tau spek Xiaomi Redmi Note 2? Ini dia bocorannya!
Phablet Redmi Note 2 siap keluar bulan Januari?
Kabar gembira! Sering pakai smartphone bikin otak tambah besar
Hindari panas
Baterai jenis lithium-ion adalah baterai yang banyak dipakai oleh smartphone saat ini. Bukannya tanpa cela, baterai lithium-ion ion mempunyai musuh besar yang kerap Anda temukan selama perjalanan liburan, yaitu panas.
Ya, panas berlebih seperti di dashboard mobil dapat membuat baterai baru Anda rusak sebelum waktunya, bahkan meledak. Anda juga akan mendapati smartphone akan lebih cepat habis dayanya saat dipakai dalam kondisi panas menyengat.
Sebaiknya jaga smartphone Anda agar tidak melampaui suhu 40 derajat Celcius karena baterai tersebut bisa kehilangan 35 persen kapasitas maksimalnya. Oleh karena itu, sebaiknya jangan gunakan smartphone terlalu lama saat di dalam kendaraan dengan kondisi macet dan panas.
Rajin di-charge
Tips ini mungkin sulit untuk dilakukan saat dalam perjalanan. Namun, akan sangat penting bila Anda selalu mengisi daya saat ada kesempatan. Atau Anda juga bisa menggunakan powerbank untuk menjaga dayanya agar selalu di atas 50 persen.
Baterai lithium-ion ion memang didesain untuk mengeluarkan kemampuan maksimalnya saat berada di kapasitas 50 persen ke atas. Tetapi perlu diperhatikan bila Anda tidak boleh terus menchargenya saat indikator baterai sudah menunjukkan angka 100 persen.
Sebab, bukannya membuat smartphone awet, langkah tersebut justru bisa membuat baterai smartphone meledak. Selain itu, membiarkan baterai terus menancap di colokan saat sudah penuh bisa mengurangi umur dari baterai itu sendiri.
Salah satu cara yang paling disarankan adalah mencharge baterai saat mencapai 40 persen hingga 80 persen bila waktu tidak mencukupi. Nah, tips ini bisa membantu baterai tetap sehat selama perjalanan liburan Anda.
Jangan biarkan baterai habis di perjalanan
Selain mengganggu komunikasi, membiarkan baterai habis dalam perjalanan ternyata juga bisa membuatnya tidak stabil. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap menjaga dayanya di atas 40 persen.
Saat baterai lithium-ion mati saat dayanya mencapai 0 persen, maka baterai itu akan menjadi tidak stabil dan akan sangat berbahaya untuk di-charge. Nah, kombinasi panas setelah penggunaan dan lingkungan selama perjalanan, serta charging saat kapasitasnya mencapai 0 persen dapat membuatnya meledak.
Hindari pemakaian terlalu lama
Saat kita berada dalam kendaraan, baterai smartphone sebenarnya akan lebih mudah terkuras dayanya. Hal ini disebabkan oleh proses adaptasi terhadap jaringan seluler yang terus berubah-ubah.
Alhasil, menggunakan smartphone untuk game yang terkoneksi dengan internet tidak dianjurkan. Sebab, kegiatan itu bisa menguras baterai dengan sangat cepat. Pengguna juga sering keasyikan dan terus bermain sampai dayanya benar-benar habis.
Celakanya, tidak sedikit yang terus memainkannya meski si smartphone tengah di-charge dalam mobil. Pemakaian yang berlebihan seperti ini juga dapat membuat baterai baru Anda cepat rusak dan tidak mustahil membuat hardware lain di smartphone mengalami masalah-masalah seperti overheat.
Matikan GPS dan Wi-Fi bila tidak diperlukan
Saat dalam perjalanan, akan sangat membantu bila kita senantiasa mengaktifkan GPS agar smartphone bisa terus melacak lokasi kita. Namun, GPS yang terus aktif dalam beberapa kasus juga berkontribusi terhadap keausan baterai.
Apalagi, bila pengguna juga terus mengaktifkan Wi-Fi dengan maksud mencari hotspot yang bisa digunakan. Dua fitur tersebut memang cukup membantu, namun sebaiknya Anda mengaktifkannya bila benar-benar dibutuhkan. Sebab, GPS dan Wi-Fi juga bisa membuat smartphone kelebihan beban dan kepanasan.
(mdk/bbo)