6 Aplikasi Wajib Buang Agar Smartphone Tak Lemot!
Aplikasi Wajib Buang Agar Smartphone Tak Lemot
Smartphone kita memiliki beragam aplikasi yang kesemuanya menunjang kemudahan kita dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, tak bisa dimungkiri semakin banyak aplikasi di ponsel, makin cepat juga baterai terkuras, bikin penuh memori internal, dan mungkin berbahaya bagi keamanan iPhone atau Android Anda.
-
Apa yang sering dibandingkan dari pengguna Android dan iPhone? Di tengah banyaknya pilihan, pengguna Android dan iPhone sering kali menjadi dua kelompok utama yang sering dibandingkan.
-
Apa yang lebih disukai pengguna Android dari iPhone? Selain harga yang lebih murah, banyak pengguna Android yang membeli iPhone untuk mendapat fitur-fitur eksklusif ponsel tersebut, seperti iMessage, FaceTime, AirPods, hingga bahkan kemampuan videografi ponsel iPhone yang baik.
-
Bagaimana tren perpindahan pengguna Android ke iPhone? Sejak tahun 2019, jumlah pengguna ponsel Android yang membeli atau mengganti ponselnya dengan iPhone relatif stabil. Pada periode 2019—2023, terdapat 11% hingga 19% pengguna Android yang pindah ke iPhone. Peningkatan perpindahan tertinggi terjadi di tahun 2022, sebelum pembelian menurun di tahun 2023.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Di mana pengaturan notifikasi aplikasi di smartphone Android? Untuk mengecek pengaturan notifikasi aplikasi, pengguna dapat membuka menu Settings, lalu pilih Notifikasi.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
Nah oleh karena itu, ini adalah 5 aplikasi yang patut dibuang sebagaimana dilansir dari Liputan6.com yang mengutip Android Pit.
Aplikasi Cuaca
Berdasarkan laporan beberapa ahli keamanan siber, sejumlah aplikasi cuaca di Play Store dan AppStore diketahui mengandung virus berbahaya.
Dari laporan terakhir, ada satu aplikasi cuaca yang mencuri informasi kartu kredit orang saat diunduh.
Diketahui, sebagian besar perangkat sudah dilengkapi dengan aplikasi cuaca bawaan yang lebih baik, ketimbang aplikasi yang lebih menarik dan berpotensi mengancam keamanan pengguna.
Media Sosial
Aplikasi media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter memakan banyak ruang di memori internal, dan sering menjadi penyebab utama baterai smartphone cepat habis.
Untuk mengatasi, Anda dapat mempertimbangkan untuk menghapus Facebook, Facebook Messenger, dan Twitter dari smartphone. Toh ketiganya dapat Anda akses via browser di PC/laptop.
Aplikasi Hemat RAM Abal-Abal
Perlu Anda ketahui, aplikasi yang berjalan di background smartphone pastinya memakan kapasitas RAM dan baterai. Banyak yang menyarankan untuk menghemat kapasitas RAM, pengguna perlu memasang aplikasi yang bisa menghemat RAM. Aplikasi ini biasanya memiliki nama dengan kandungan "Memory Optimizer" atau "Game Booster".
Namun pada prinsipnya, aplikasi yang menghemat RAM ini justru menutup proses kerja aplikasi-aplikasi lain. Hal ini dianggap bisa memperparah masalah, sebab dengan proses penutupan secara paksa, berbagai aplikasi yang berjalan di background justru harus memulai kembali prosesnya.
Padahal, untuk membuka kembali aplikasi, dibutuhkan ruang di RAM dan juga baterai. Maka dari itu, aplikasi pihak ketiga yang mengklaim dirinya sebagai penghemat RAM sesungguhnya tidak diperlukan dan lebih baik dihapus dari Android.
Antivirus
Sebenarnya, smartphone Android dan iOS sudah memiliki sistem keamanan mereka sendiri. Misalnya untuk perlindungan dari kehilangan, Anda tinggal menggunakan Android Device Manager tanpa perlu aplikasi tambahan.
Sementara, kalau aplikasi mengandung malware, Google akan mengeceknya secara otomatis di Play Store. Oleh karena itu, aplikasi antivirus sebenarnya hanya berguna jika Anda sering mengunduh aplikasi yang sumbernya bukan dari Play Store (berbentuk file APK).
Aplikasi Pembersih Smartphone
Aplikasi pembersih smartphone seperti Clean Master dan lainnya banyak dipakai pengguna untuk meningkatkan kinerja Android mereka.
Memang benar, setelah Anda menghapus sebuah aplikasi, kadang masih menyisahkan data dalam cache. Namun Anda tak perlu mengunduh aplikasi pembersih smartphone.
Cara membereskan data yang tertinggal itu cukup mudah, Anda hanya perlu membuka menu "Setting" kemudian pilih menu "Storage" dan pilih "Clear cache" dan OK untuk membersihkan data yang tak penting.
Selain itu, Anda juga bisa menghapus cache masing-masing aplikasi dengan cara masuk ke "Setting", lalu "Apps" dan kemudian "Downloaded" dan tap salah satu aplikasi, kemudian di halaman selanjutnya, Anda tinggal memilih "Clear Cache".
Bloatware
Tak bisa dimungkiri, banyak sekali aplikasi yang tak dibutuhkan dalam smartphone Android. Permasalahannya, ini adalah aplikasi bawaan pabrik. Hal inilah yang disebut bloatware. Padahal, aplikasi tersebut sangat jarang digunakan.
Nah, aplikasi ini pada dasarnya tidak bisa diuninstall. Hanya bisa kita disable. Namun ada beberapa cara untuk membuangnya, karena disable tidak benar-benar membuangnya.
- Sebelum dimulai, pastikan Anda sudah mengunduh dan instal aplikasi CCleaner dari Google Play Store.
- Buka aplikasi dan tap garis tiga di pojok kiri atas aplikasi untuk munculkan opsi menu, dan pilih App Manager.
- Pilih tab System dan tap aplikasi bloatware yang ingin Anda hapus dari smartphone.
- Klik tombol Uninstall untuk melanjutkan. Ingat, menghapus aplikasi bawaan kemungkinan bisa menyebabkan beberapa masalah terhadap sistem Android.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Yuslianson
(mdk/idc)