Akankah sisi keamanan BlackBerry nantinya juga jebol?
Hal itu disebabkan karena pihak US Defence Department dan BlackBerry sepakat bekerja sama.
Saham BlackBerry sontak terangkat ketika terjalinnya kesepakatan antara mereka dengan US Defence Department beberapa waktu lalu. Haruskah hal ini menjadi satu pertanda bahaya?
Di tahun 2013 lalu, berita mengenai penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat melalui National Service Agency (NSA) mereka mencuat. Banyak informasi yang jelaskan bahwa NSA melakukan aksi mata-mata baik melalui website, perangkat elektronik sampai dengan gadget atau smartphone.
Namun, khususnya untuk perangkat mobile, BlackBerry ternyata masih memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk dari vendor ternama lainnya dari sisi keamanannya.
Hal itu disebabkan karena BlackBerry memiliki server sendiri yang sangat aman dan susah untuk dibobol oleh pihak lain.
Beberapa hari kemarin, seperti dikutip dari Telegraph (23/01), ketika sebelumnya US Defence Department pernah menggunakan produk dari BlackBerry yang kemudian menanggalkannya dan beralih gunakan perangkat berbasis iOS dan Android, kini mereka kembali lagi melakukan pemberharuan kontrak kerja sama dengan BlackBerry karena merasa belum ada satu produk mobile pun saat ini yang dapat menandingi sisi keamanan dari produk milik perusahaan asal Kanada itu.
Pihak Amerika Serikat memang menyadari bahwa ketatnya sisi keamanan BlackBerry sangat sulit ditembus. Memang ada laporan bahwa ada pejabat-pejabat tinggi dari beberapa negara berhasil disadap ketika mereka menggunakan produk dari BlackBerry, namun sesaat setelah itu, pihak BlackBerry secara cepat menambal sisi keamanannya itu.
Dengan kembali ditandatanganinya kesepakatan antara pihak US Defence Department dan BlackBerry, muncul satu asumsi bahwa apakah dengan kerja sama itu nantinya pihak Amerika Serikat akan mempelajari sistem keamanan BlackBerry dan mencoba membobolnya?
Namun di sisi lain, sekarang ini jumlah pengguna perangkat BlackBerry sudah semakin sedikit dibandingkan dengan pengguna perangkat berbasis operating system lainnya. Jadi apabila asumsi tersebut benar, maka apa manfaat yang akan didapatkan oleh pihak Amerika Serikat dengan berupaya menjebol sistem keamanan BlackBerry?