Akankah WhatsApp mampu gantikan SMS?
Makin banyak saja orang yang menggunakan WhatsApp dari hari ke hari makin mengancam SMS.
Peran SMS di saat ini mulai sedikit banyak ditinggalkan. Pasalnya, masyarakat mulai melirik layanan berbasis OTT lainnya seperti WhatsApp, BBM, dan lainnya untuk berkirim pesan.
Ancaman ini makin jelas saja setelah WhatsApp mengumumkan bahwa sudah ada 50 miliar SMS terkirim lewat layanan mereka setiap harinya. Angka ini terus membesar sebab jumlah pengguna layanan WhatsApp juga makin besar tiap bulannya.
-
Di mana fitur ini ditemukan dalam pembaruan WhatsApp? Menurut laporan, fitur ini berada dalam pembaruan terbaru WhatsApp beta untuk Android (versi 2.23.25.19).
-
Bagaimana modus penipuan WhatsApp dengan modus 'Customer Service'? Penipuan lainya yang biasa terjadi melalui WA adalah mengaku sebagai customer service dari salah satu marketplace yang mengatakan bahwa akun Anda akan disuspend karena dianggap melanggar peraturan. Dengan dalih mencocokkan data, mereka akan menanyakan beberapa data, termasuk data diri dan data akun marketplace yang pada saat bersamaan pelaku akan mencoba login.
-
Fitur baru apa yang sedang disiapkan oleh WhatsApp? WhatsApp akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna saling terhubung tanpa nomor telepon.
-
Kapan WhatsApp merilis fitur edit pesan? Terbaru, pada Mei 2023 lalu WhatsApp telah merilis fitur edit pesan.
-
Apa manfaat dari fitur edit pesan WhatsApp? Fitur edit pesan merupakan salah satu keunggulan yang ditonjolkan oleh WhatsApp bagi pengguna yang sering typo, atau salah mengetik pesan untuk berkesempatan memperbaiki isinya secara langsung. Editing pesan yang disediakan oleh WhatsApp juga bukan hanya sekedar memperbaiki tanda baca, tetapi pengguna juga dapat memperbaiki keseluruhan isi pesan seperti ejaan kata, konteks, hingga emoji.
-
Kenapa WhatsApp mengeluarkan fitur edit pesan? WhatsApp secara berkala melakukan terobosan untuk mengakomodir 2,45 miliar penggunanya itu melalui beragam fitur yang dibutuhkannya.
Pada Desember lalu, diklaim ada 400 juta orang yang jadi pelanggan aktif layanan tersebut. Angka ini pun meningkat sebulan kemudian menjadi 30 juta.
Sementara itu, layanan SMS meski masih disertakan oleh penyedia layanan seluler, malah terlihat seperti hidup segan mati tak mau. Meski masih ada saja yang menggunakannya, mulai banyak yang beralih ke layanan lainnya yang berbasis internet seperti WhatsApp dan lainnya.
Sampai saat ini sendiri layanan OTT seperti WhatsApp juga makin banyak dikeluarkan developer aplikasi. Bahkan, produsen smartphone juga berani memasang aplikasi chat terkenal seperti BBM sebagai aplikasi bawaan untuk smartphone baru.
Dengan tren penjualan smartphone yang makin besar dan disertai tarif internet yang makin murah, bukan hal mustahil jika aplikasi chat nantinya akan jadi sarana utama untuk berkirim pesan. Yang jadi pertanyaan, akankah layanan SMS mati akibat hal ini?