Apa itu MDMA, jenis ekstasi di rumah Raffi
MDMA, obat yang ditemukan di rumah Raffi Ahmad diketahui mampu membuat penggunanya berpesta semalaman tanpa lelah.
Publik digegerkan dengan penangkapan artis muda ibu kota Raffi Ahmad terkait dengan pesta narkoba yang terjadi di rumahnya. Tim Badan Narkotika Nasional berhasil menemukan barang bukti berupa dua linting ganja dan 14 kapsul MDMA.
MDMA (methylenedioxy methamphetamine) atau dikenal juga dengan nama ekstasi merupakan senyawa yang digunakan sebagai obat psikoaktif yang memiliki kesamaan dengan amphetamine dan hallucinogen mescaline.
-
Apa yang dimakan Raffi Ahmad di warteg? Raffi Ahmad terlihat sedang menikmati hidangan ayam kremes dan lauk pauk di sebuah warteg.
-
Di mana Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mencoblos? Naik Motor Berdua, 8 Foto Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Nyoblos di TPS Dengan Outfit Sederhana Raffi dan Nagita menunjukkan keakraban saat berkendara motor bersama menuju TPS 01. Kehadiran mereka segera menjadi sorotan perhatian.
-
Apa yang sedang Raffi Ahmad pertimbangkan saat ini? Raffi Ahmad Mempertimbangkan Tawaran dari Dico Ganinduto membuat Raffi Ahmad mempertimbangkannya matang-matang. Dia akan berdoa dan melakukan shalat istikharah mencari jawaban dari Tuhan.
-
Apa yang dibagikan Raffi Ahmad di postingan Instagramnya? Dalam postingan Instagram-nya pada hari ini, Senin (1/7), Raffi Ahmad tampak membagikan potret kebersamaannya dengan Nagita Slavina, Rafathar Malik Ahmad, Nisya Ahmad, Jeje Govinda, dan Syahnaz Sadiqah.
-
Bagaimana Raffi Ahmad menyapa warga yang telah mendukungnya? Raffi dan Nagita Mengenakan Helm Walaupun begitu, keduanya tetap terlihat patuh terhadap aturan dengan mengenakan helm, dan Raffi sempat menyapa warga yang telah mendukungnya.
Party drug yang membuat bertenaga
Obat ini biasanya populer digunakan oleh anak muda di kelab malam karena menimbulkan perasaan berenergi pada penggunanya. Tak heran jika obat ini juga memiliki sebutan sebagai party drug atau dance drug karena membuat penggunanya bisa berpesta sepanjang malam tanpa merasa lelah.
Dulunya MDMA biasa digunakan secara medis oleh beberapa terapi untuk membantu pasien mereka melakukan pemeriksaan terhadap diri sendiri. Hal ini karena MDMA ditengarai bisa meredakan rasa cemas, membuat seseorang merasa tenang, nyaman, dan lebih empati pada orang lain.
Seperti dilansir oleh National Institute on Drug Abuse (01/12/12), MDMA mempengaruhi tiga saraf di otak antara lain serotonin, dopamine, dan norepinepherine. Ketika menggunakan MDMA, pengguna akan merasakan euforia, rasa senang yang berlebihan, dan merasa sangat bertenaga. Meski begitu, ketika efek obat ini hilang setelah tiga sampai enam jam, pengguna akan mulai merasakan efek negatifnya seperti kebingungan, depresi, masalah tidur, kecanduan, dan rasa cemas berlebih.
MDMA bisa sebabkan kematian
Tak hanya mempengaruhi masalah mental, penggunaan MDMA dalam jangka panjang juga bisa berakibat fatal pada fisik. MDMA, sebagai obat stimulan yang hampir sama dengan kokain dan amphetamines mempengaruhi tingkat detak jantung dan tekanan darah pengguna. Pada orang yang memiliki masalah sirkulasi darah dan jantung, penggunaan MDMA bisa mengakibatkan mual, pandangan kabur, pingsan, kedinginan, dan berkeringat.
MDMA yang juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu badan juga menyebabkan efek tak terduga yang fatal seperti kerusakan ginjal, lever, sistem kardiovaskular, bahkan kematian.
(mdk/kun)