Aplikasi Barcode Scanner di Android Terbukti Disusupi Adware
Aplikasi Barcode Scanner di Android Terbukti Disusupi Adware
Sebuah aplikasi Android bernama Barcode Scanner terbukti disusupi adware oleh pengembangnya. Sayangnya, aplikasi ini telah diunduh 10 juta kali di toko aplikasi Play Store.
Hal ini diketahui oleh firma keamanan siber Malwarebytes, setelah menerima banyak keluhan dari pengguna Android.
-
Kenapa malware Android menggunakan metode kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Apa itu metode kompresi APK yang digunakan malware Android? Malware Android bisa menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK. Parahnya, aplikasi berbahaya tersebut dapat menyembunyikan diri dari aplikasi antivirus terbaik.
-
Bagaimana cara malware Android menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
Mereka mengatakan, di perangkat Android mereka kini sering muncul iklan saat membuka browser bawaan. Padahal, mereka sama sekali tidak menginstal aplikasi apa pun, dan semua aplikasi diunduh dari Google Play Store.
Setelah diusut lebih dalam, Nathan Collier, salah satu anggota peneliti Malwarebytes menemukan akar masalah adalah aplikasi Barcode Scanner.
Dia mengatakan, pembaruan yang dirilis oleh pengembang pada Desember 2020 adalah penyebab kenapa perangkat Android pengguna dibombardir oleh iklan.
"Sangat menakutkan, dengan satu update saja aplikasi Barcode Scanner dapat berubah menjadi berbahaya tanpa diketahui oleh sistem keamanan Google Play Protect," tulis Collier.
Dia menambahkan, tidak diketahui secara pasti kenapa pengembang menyuntik aplikasi populer ini dengan adware.
"Apakah ini merupakan rencana pengembang dari awal, menunggu saat yang tepat untuk menyerang pengguna setelah Barcode Scanner ini populer?"
Saat ini, Google telah menghapus aplikasi tersebut dari toko aplikasi mereka. Namun, bagi kamu yang sudah mengunduh dan instal Barcode Scanner di perangkat, ada baiknya aplikasi tersebut dihapus secara manual.
Ada 21 Aplikasi Lain
Terkait temuan malware berbahaya lainnya, Avast mendapati ada sekitar 21 aplikasi Android di Google Play Store yang menyembunyikan adware bernama HiddenAds.
Selain bersembunyi di dalam aplikasi, pembuat antivirus berbasis Ceko itu juga mendapati HiddenAds dapat menyembunyikan ikon aplikasi di ponsel.
Mereka menyadari sebagian besar ulasan di aplikasi-aplikasi ini menyebut adanya iklan YouTube yang mempromosikan aplikasi ini. Selain itu, fungsinya pun berbeda dari judul aplikasi yang ditawarkan.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Yuslianson
Baca juga:
WhatsApp Segera Izinkan Mute Sebelum Membagi Video
5 Tips Aman Gunakan WhatsApp Tanpa Perlu Pindah Aplikasi Karena Kebijakan Baru
Cara Merekam Meeting Zoom Dengan Berbagai Perangkat
3 Aplikasi Perekam Layar di PC Terbaik
Aplikasi Ini Bisa Buat Foto Bergerak
Google Segera Kembangkan Fitur Anti Lacak Untuk Android, Ikuti Apple?
Lebih Dari 3 Miliar Email dan Password Akun Netflix Tersebar