Awas, ada malware tersembunyi di balik notifikasi Facebook!
Malware ini bisa mencuri data penggunanya.
Hati-hati jika Anda sering membuka email notifikasi mengenai jejaring sosial Facebook. Ada sebuah malware yang diketahui bersembunyi di balik email tersebut.
Seperti yang dilansir oleh NYTimes (26/8), sebuah malware baru saja dilaporkan telah menyerang akun pengguna Facebook sekaligus peramban internetnya. Akibat hal ini, sebuah tim peneliti Italia pun langsung mengambil tindakan.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Apa jenis malware yang menyerang situs Yayasan yang membantu anak disabilitas? Kasusnya adalah file korban diretas oleh malware bernama Mallox.
-
Bagaimana cara malware Android menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Bagaimana cara melindungi website dari serangan malware? Untuk melindungi website dari hacker dan malware, Anda perlu melakukan beberapa langkah berikut: • Lakukan backup data sesering mungkin. Backup data adalah hal yang sederhana namun dibutuhkan ketika ingin mengelola website.
Dikatakan, malware ini berbentuk sebuah tautan dalam email atau pesan Facebook yang mengatakan bahwa mereka di-tag atau ditandai oleh seseorang di Facebook. Ketika pengguna klik iklan tersebut, mereka akan dikirim ke situs lain yang memaksa pengguna dan komputer tak bisa beralih.
Sekali saja malware ini menyerang, maka semua data yang dimiliki pengguna akan diambil. Hal ini termasuk email tersimpan hingga data akun pribadi pengguna di internet.
Saat ini sendiri dikatakan sudah ada sekitar 40 ribu serangan per jam terkait malware ini. 800 ribu korban di antaranya adalah mereka yang menggunakan Google Chrome.
Mengetahui hal ini, Google dan Facebook melakukan tindakan preventif agar tak mengganggu pengguna. Keduanya memblokir malware tersebut sehingga tak bisa menyerang dari Facebook maupun Google Chrome.
Sementara itu, peneliti yang dipimpin oleh De Micheli menyatakan bahwa pembuat malware ini diduga berasal dari Turki. Hal ini berdasarkan komentar yang ditulis di bawah malware yang kebanyakan adalah orang Turki.
(mdk/nvl)