Beberapa alasan masyarakat Indonesia menyukai BlackBerry
Menurut RIM, India khususnya Indonesia adalah dua negara yang sangat prospektif dipakai sebagai tempat pemasaran produk.
Mungkin hal ini adalah fenomena yang sangat mengejutkan bagi orang luar namun tidak untuk orang Indonesia sendiri. <a title="Sebuah produk dari RIM dapat dibeli oleh banyak kalangan, mulai dari pengusaha sampai anak sekolahan" href="http://www.merdeka.com/teknologi/alasan-rim-lebih-menyukai-pasaran-indonesia-daripada-eropa-1-rim-dan-indonesia.html">Sebuah produk dari RIM dapat dibeli oleh banyak kalangan, mulai dari pengusaha sampai anak sekolahan</a>.
Salah satu contohnya seperti yang di ungkapkan oleh Reuters.com, Slamet Riyadi (30), seorang Office Boy di salah satu perusahaan di Jakarta dengan seorang istri dan dua orang anak mampu membeli BlackBerry Gemini 8520 tahun lalu setelah menyisihkan beberapa gajinya selama dua bulan.
Dia juga memiliki Nokia yang dia gunakan khusus untuk melakukan komunikasi dengan keluarganya, sedangkan BlackBerry dia gunakan untuk berinteraksi dengan teman-teman lainnya. Hal tersebut bisa dijadikan satu bukti bahwa daya beli serta minat masyarakat Indonesia akan produk BlackBerry masih tinggi walaupun sekarang di Indonesia juga banyak hadir smartphone Android atau handset keluaran produk Cina.
Mungkin sekilas, Indonesia bukanlah lahan prospektif untuk dijadikan sebagai basis penjualan suatu produk, namun RIM berhasil meraup untung sebesar USD 750 juta dalam waktu enam bulan saja. Seorang Marketing Director sebuah operator ternama di Indonesia juga menyebutkan bahwa sampai sekarang ini kurang lebih terdapat tujuh juta pengguna BlackBerry yang tersebar di seluruh Indonesia.
Reuters juga menjelaskan bahwa 25 persen total penghasilan RIM diperoleh dari Indonesia. Hal tersebut menjadikan satu alasan mengapa RIM sangat percaya akan pangsa pasar di Indonesia. Apalagi ketika bulan November tahun lalu, RIM Indonesia mengadakan promo besar-besaran dengan memangkas harga BlackBerry 50 persen, tercatat lebih dari 5000 orang berdesakan untuk mendapatkan produk separuh harga dari RIM tersebut.
Pada beberapa tahun lalu, Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar terbesar Nokia. Berbagai produk Nokia telah diluncurkan secara cepat setelah beberapa hari peluncuran di Eropa. Ketika masa Nokia telah habis dan berganti dengan handset QWERTY, BlackBerry mengambil alih tampuk kepemimpinan Nokia di Indonesia.
Salah satu faktor lain jatuhnya pangsa pasar Nokia Indonesia karena masalah desain. Menurut salah seorang CEO operator seluler terkenal di Indonesia, "Jika RIM tidak berhati-hati, maka RIM akan bernasib sama dengan salah satu produk handset keluaran Finlandia itu, yaitu akan kehilangan pangsa pasar di Indonesia. Hal ini wajib dipahami oleh RIM agar dapat terhindar dari jatuh dari puncak pasar. Salah satu tantangan terberat RIM adalah masalah harga.".
Namun RIM sudah memberikan pernyataan bahwa masyarakat Indonesia dan India tidak perlu khawatir untuk masalah harga. RIM akan menetapkan harga yang menyesuaikan tingkat rata-rata ekonomi di suatu negara. Seperti contohnya, BlackBerry Curve dijual di India dengan harga INR 10.990 atau sekitar USD 210. Harga tersebut juga sama apabila dikurskan dalam rupiah.
Salah satu alasan masyarakat Indonesia lebih menyukai produk RIM daripada handset dari vendor lain adalah terdapatnya fasilitas BBM. Penggunaan fasilitas SMS, MMS, dan EMS di Indonesia memang cukup menguras pulsa, oleh karenanya fasilitas di dalam BlackBerry tersebut menjadi salah satu alternatif untuk menghemat pulsa.
Memang, tidak semua orang Indonesia merupakan penggemar produk RIM, namun masalah prestige juga merupakan salah satu alasan mengapa banyak orang yang menggemari BlackBerry. Apabila Anda sebagai pengguna BlackBerry, ada satu pertanyaan, mengapa Anda lebih memilih BlackBerry daripada handset lainnya?