Begini cara sadis sebuah sosial media merusak mental seseorang!
Begini cara sadis sebuah sosial media merusak mental seseorang! Disadari atau tidak, sosial media sudah masuk dalam ranah kesehatan mental. Ada banyak efek buruk dari media sosial yang menyerang mental. Mulai dari kacanduan, depresi, kepercayaan diri, kesombongan, dan tingkat sosial seseorang. Mengerikan!
Media sosial, revolusi terbaru dalam sejarah manusia. Yakni tentang kecandunag dari interaksi sosial dan saling berbagi. Fenomena tentang media sosial benar-benar berpengaruh di dunia.
Hal ini menjadi sangat penting ketika sosial media sudah masuk dalam ranah kesehatan mental. Ada banyak efek buruk dari media sosial yang menyerang mental. Lantas bagaimana cara sosial media bisa merusak mental seseorang? Berikut ulasannya.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Kata-kata apa yang sering ditemukan di media sosial? "Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
-
Kenapa kata-kata lucu di media sosial bisa menghibur? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kenapa rumah sultan di Sidoarjo menjadi sorotan media sosial? Sebuah rumah megah dengan gaya dekorasi klasik seperti istana Disney tengah menjadi sorotan media sosial. Rumah tersebut dimiliki oleh HJ. Mawar Wahyuningsih, seorang pengusaha asal Sidoarjo yang terkenal rendah hati meskipun memiliki kekayaan luar biasa.
Sosial media selalu jadi candu
Ya, kita selalu menyukai sosial media, bahkan ada yang terobsesi tentang hal tersebut karena secara tidak langsung terus memanjakan.
Facebook atau Twitter misalnya. Banyaknya Like dan atau Retweet akan meningkatkan rasa kepercayaan diri kita terhadap sosial media. Semakin banyak maka akan semakin candu masuk ke dalam otak. Selanjutnya seseorang akan berinteraksi melalui komentar dengan berbaga ekspresi.
Kemudian, di tahap ini seseorang akan berusaha kembali memosting sebuah momen dan berharap ada interaksi di sana seperti yang telah dialami sebelumnya. Candu di sini makin terasa.
Mulai membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Ya, tanpa disadari, inilah yang akan terjadi. Seseorang akan memiliki kecendrungan yang tidak sehat, yakni membandingkan diri dengan orang lain. Banyak hal, mulai dari foto dan profil yang terlihat menyombongkan diri, riasan wajah, mengunjungi tempat-tempat yang jauh dan indah, menyantap makanan yang enak dan mahal, atau berbagai hal-hal lain.
Nah, tanpa disadari ini mempengaruhi kesehatan mental Anda. Akan ada perasaan negatif dan membahayakan seseorang yang berhubungan dengan tingkat kepercayaan diri.
Resah dan gelisah
Jika sehari saja orang yang sudah kecanduan media sosial tiba-tiba tidak dapat mengskses sehari saja, maka yang terjadi adalah dia merasa cemas, gelisah, kebingungan dan tidak tahu harus melakukan apa. Inilah yang dikatakan bahwa kecanduan sosial media begitu berbahaya pada kesehatan mental seseorang.
Mengganggu pekerjaan
Gangguan yang disebabkan oleh notifikasi media sosial bisa saja membahayakan kemampuan kita untuk berkonsentrasi pada pekerjaa tertentu. Sebagai naluri alami, seseorang akan tertarik melihat atau mencari tahu tentang kehidupan orang lain (memang tidak semua), dan hal ini dapat mengganggu ritme bekerja atau apa yang sedang Anda kerjakan.
Jelas, konsentrasi yang terganggu dapat menurunkan produktivitas Anda. So, mulai sekarang berhati-hati dengan sosial media.
Kejahatan sosial
Kadang-kadang ada beberapa orang yang membuat kesalahan dengan menyamakan dunia maya dengan kehidupan nyata. Bahkan ada yang sampai menganggap itu benar-benar nyata hingga menjalin hubungan asmara di media sosial, mencari jodoh, bahkan tidak sedikit yang akhirnya tertipu.
Belum lagi cyberbullying yang telah menjadi masalah umum saat ini. Media sosial bahkan telah meninggalkan banyak sekali korban yang tidak hanya mengalami trauma, melainkan cedera fisik fatal.
Depresi akut
Saat seseorang sudah kecanduan media sosial, maka dia akan kehilangan interaksi fisik dengan orang-orang di sekitarnya. Dia tidak lagi bertegur sapa meskipun duduk di satu meja di restoran. Nah, hal ini juga termasuk dalam kategori mental yang telah rusak.
Bahkan ada orang yang sudah masuk dalam kategori depresi jika tidak berinteraksi di dunia maya. Mereka merasa tidak nyaman berinteraksi secara langsung dengan orang lain, dan memilih berselanjar di dunia maya dengan teman-tyeman virtualnya. Jika tidak terpenuhi, dia akan merasa depresi karena tidak bisa bersosialisasii dengan orang-orang di sekitarnya.
Â
(mdk/ega)