Benarkah Ngecas Baterai 80 Persen Bisa Bikin Awet HP?
Persoalan ini sempat menjadi perdebatan di antara beberapa kalangan. Namun apakah benar ngecas baterai 80 persen bikin awet HP?
Uji coba ini dikhususkan pada HP iPhone 16 maupun iPhone 15. Hal ini karena sebelumnya menawarkan opsi untuk membatasi pengisian daya hingga 80 persen, bukan 100 persen. Ide di baliknya adalah banyak orang tidak memerlukan kapasitas baterai penuh sepanjang hari, sehingga hal ini dapat mengurangi keausan pada baterai dan memperpanjang masa pakainya.
Namun, apakah teori ini didukung oleh bukti di dunia nyata?
-
Gimana cara agar baterai HP bisa awet? Meskipun begitu, menghindari kebiasaan mengisi baterai hingga penuh (100%) atau mengosongkannya hingga habis secara teratur akan membantu memperpanjang umur baterai secara signifikan. Mengosongkan baterai hingga habis atau mengisi hingga penuh dapat meningkatkan tekanan pada sel baterai, yang pada akhirnya dapat mengurangi masa pakai baterai.
-
Kapan baterai HP atau laptop bisa meledak? Permasalahan yang dibiarkan bukan tidak mungkin akan berujung dengan meledaknya baterai.
-
Apa tanda bahaya utama yang menandakan baterai HP atau laptop bisa meledak? 7 Tanda Bahaya Baterai HP dan Laptop Bisa Meledak Berikut adalah tanda-tanda bahaya baterai HP dan laptop bisa menimbulkan ledakan.
-
Kenapa mengisi baterai HP saat 50 persen masih dianggap aman? Namun, mengisi baterai saat tingkat dayanya mencapai 50 persen masih dianggap aman. Jadi, jika Anda membutuhkan baterai penuh untuk keperluan tertentu, mengisi baterai saat levelnya 50 persen tidak akan merusak baterai hp Anda.
-
Mengapa baterai HP atau laptop bisa meledak? Dalam kemungkinan terburuk, baterai tersebut bisa meledak.
-
Apa yang paling baik untuk menjaga baterai HP? Jadi, singkatnya, mengisi baterai hp saat mencapai 50 persen adalah boleh dilakukan, tetapi menghindari pengisian hingga penuh atau mengosongkannya hingga habis akan lebih baik untuk kesehatan baterai Anda.
Dilansir dari 9to5mac, Selasa (8/10), situs dari Jerman, Macwelt, meminta pengguna Facebook untuk membagikan tangkapan layar yang menunjukkan kondisi baterai mereka serta apakah mereka mengisi hingga 80 persen atau 100 persen.
Data diambil hanya dari pengguna iPhone 15 untuk memastikan penggunaan selama satu tahun. Grafik hasilnya menunjukkan bahwa kesehatan baterai lebih rendah di antara mereka yang mengisi hingga 100 persen.
"Saya merasa perdebatan batas 80 persen ini cukup membingungkan karena setiap orang memiliki pola penggunaan yang berbeda. Sebagian mengisi daya semalaman, sebagian tidak. Sebagian ingin menjaga baterai tetap penuh, sementara yang lain hanya peduli agar baterai tidak mati. Beberapa pengguna adalah pengguna berat, sementara yang lain tidak,” tulis Macwelt.
Dilanjutkannya, jika penggunaan ringan atau sering mengisi ulang baterai, maka batas 80 persen mungkin cocok untuk Anda. Untuk yang lain, abaikan saja pengaturan tersebut.
“Jujur saja, pola penggunaan terburuk adalah membiarkan baterai Anda secara rutin di bawah 20 persen," terang komentar yang ditulis di laman tersebut.
Mereka melakukan uji statistik untuk melihat apakah hasilnya signifikan dan jawabannya adalah ya. Dituliskan bahwa mereka menguji hipotesis ini menggunakan uji-T, metode statistik umum untuk membuktikan bahwa dua kelompok independen berbeda secara signifikan.
Jika nilai-P kurang dari 0,05 (kurang dari 5 persen), kedua kelompok berbeda secara signifikan. Jika nilai-P lebih tinggi, perilaku pengisian daya tidak memengaruhi data yang dikumpulkan. Mereka menghitung uji-T dengan 102 titik data dan memperoleh nilai-P 0,047121 (4,7121 persen).
Dalam perhitungan kedua, mereka menyaring semua titik data dengan siklus pengisian kurang dari 140, karena baterai tidak menua secara signifikan sebelum 140 kali pengisian. Dengan 89 titik data, nilai-P yang dihitung adalah 0,047547 (4,7547 persen). Jadi, dapat dikatakan bahwa perilaku pengisian daya memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan dan umur baterai.
Namun, perbedaannya tidak terlalu besar. Di satu sisi, kapasitas maksimum baterai turun dari 99 persen menjadi 98 persen. Di sisi lain, penurunannya dari 95 persen menjadi 93 persen. Jika pengguna mengganti iPhone setiap tahun, perbedaan ini mungkin tidak cukup besar untuk menjadi perhatian.
Tetapi, jika pengguna hanya mengganti setiap beberapa tahun, mungkin ingin mempertimbangkan menggunakan batas 80 persen jika rutinitas yang dilakukan memungkinkan.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia