BlackBerry Indonesia bantah akan hentikan BBOS 7
Hal itu seperti yang dikonfirmasikan oleh Manajer PR BlackBerry Indonesia Yolanda Nainggolan.
BlackBerry Indonesia membantah akan menghentikan dukungan pada BB operating system (OS) 7 seperti yang banyak diberitakan media.
Manajer PR BlackBerry Indonesia Yolanda Nainggolan mengungkapkan pernyataan resmi BlackBerry global adalah pihaknya akan terus memberikan dukungan untuk produk BBOS7.
"Dan jika ada informasi atau pernyataan yang isinya sebaliknya (akan menghentikan BBOS7), maka itu tidak benar,"katanya kepada merdeka.com, Minggu (5/1).
Menurut data dari operator telekomunikasi, hingga akhir tahun lalu sudah ada sekitar 15 juta pengguna BlackBerry di Indonesia, yang mana lebih dari 80 persen merupakan pengguna BBOS7.
Vendor asal Kanada itu memang menangani dengan serius pasar di Indonesia yang diwujudkan dengan pembangunan pusat verifikasi aplikasi yang dibangun di Bali. Pusat verifikasi tersebut yang menentukan aplikasi-aplikasi dari seluruh dunia yang bisa masuk ke BlackBerry World.
Sebelumnya, BlackBerry Managing Director of India, Sunil lalwani, seperti yang dikutip dari N4BB mengungkapkan pihaknya akan menghentikan dukungan BBOS7, salah satunya dengan menghentikan penjualannya.
"Tak hanya BBOS7, BB yang masih menggunakan OS lawas pun juga akan bernasib sama. Setelah itu, konsumen diharapkan untuk beralih ke BB10," ujarnya.
Operating System BlackBerry 10 memang lain dari OS BlackBerry sebelumnya. Dalam BlackBerry 10 sudah tak mengenal lagi BlackBerry Internet Service (BIS) sehingga paket datanya diserahkan kepada masing-masing operator yang berbasis kuota volume bandwidth.
Dari perspektif bisnis, pada BIS, vendor asal Kanada lah yang mengeruk pendapatan dari paket data, sedangkan pada BB 10, giliran operator yang mendapatkan jatah pembayaran akses datanya.
Dari sisi pelanggan, dengan BIS pelanggan merasa aman untuk berselancar di dunia maya, chatting, dan email sepuasnya tanpa khawatir tagihan membengkak. Sedangkan pada BB 10, seperti smartphone lainnya, tagihan bisa sangat membengkak, terutama bila pengguna sering mendapatkan email yang berisi attachment besar, atau kiriman file atau gambar pada instant messaging.
Itulah salah satu hal mengapa BB seri 10 kurang diminati para pecinta BlackBerry lama.
Pengguna BB lama yang ingin berpindah ke BB 10 harus mendaftarkan paket data baru ke operator yang bersangkutan, harus ke Galeri, atau Grapari, atau lainnya yang tentunya membuat malas para pengguna BlackBerry lama.
"Umumnya yang beli BB seri 10 memang pengguna BB baru mas, atau pengguna BB lama tapi menggunakan nomor lainnya khusus untuk BB 10. Jadi pasarnya sih tetap ada meski kecil," ujar Rini, seorang penjaga counter ponsel di ITC Depok kepada merdeka.com, Jumat (6/9).
Selain kekurangan di atas, handset BlackBerry 10 seperti Q10 memang menawarkan keindahan bentuk dan kelengkapan fitur serta kemudahan penggunaannya. Fitur yang paling banyak disukai terutama adanya BB Hub yang mengumpulkan semua kontak dan aktivitas social media penggunanya.