BlackBerry seharusnya meniru Nokia
Ada dua opsi yang dapat dilakukan BlackBerry dengan meniru Nokia agar perusahaan tidak sampai terjual.
Sampai sekarang, wacana penjualan perusahaan BlackBerry masih menjadi salah satu topik paling hangat dibicarakan. Apabila ada opsi lain, apa yang harus dilakukan BlackBerry?
Beberapa hari lalu, muncul satu wacana yang dibuat oleh para petinggi BlackBerry dan melahirkan opsi paling akhir yaitu penjualan perusahaan. Ya, BlackBerry membuka pintu untuk siapa saja yang ingin mengakuisisi perusahaan mereka.
Memang, wacana tersebut belum dapat dikatakan final walaupun pihak BlackBerry sendiri sudah merilis pernyataan tersebut dalam press release-nya secara resmi.
Namun, apabila ada opsi lain, kira-kira apa yang dapat dilakukan BlackBerry atau setidaknya pilihan lain yang dapat menghilangkan opsi final tersebut?
Dari carut marutnya mulai dari manajemen sampai market share perusahaan asal Kanada ini, mungkin ada baiknya BlackBerry mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh Nokia.
Seperti yang banyak diketahui publik umum, Nokia adalah jawara di dunia mobile beberapa tahun lalu. Setelah Nokia, BlackBerry berhasil menyabet posisi pertama selama beberapa tahun juga.
Ketika perangkat berbasis Android dan iOS mulai bersinar, Nokia dan BlackBerry seakan hanya dipandang sebelah mata saja karena banyak pengguna mobile yang tertarik oleh teknologi yang ditawarkan oleh Google dan Apple.
Namun, Nokia nampaknya tidak tinggal diam dan hanya menunggu waktu perusahaan mereka benar-benar kolaps. Nokia menjalin kerja sama dengan Microsoft dengan menggunakan Windows Phone OS dalam produk-produk baru mereka.
Bahkan beberapa minggu lalu ada konfirmasi bahwa Nokia sudah menghentikan support mereka kepada perangkat berbasis Symbian. Sebelum menggunakan Windows Phone OS, Nokia identik dengan vendor mobile yang gunakan Symbian juga Seri 40 OS.
Namun, demi kelangsungan perusahaan, Nokia bersedia menanggalkan dan meninggalkan identitas mereka dengan lebih fokus ke penggarapan Windows Phone.
Ditambah dengan inovasi dan pengembangan serta penawaran teknologi baru dari mereka sendiri, nampaknya usaha yang dilakukan Nokia membuahkan hasil.
Nokia beserta Windows Phone besutan Microsoft berhasil menduduki peringkat 3 besar dunia di bawah Google Android dan Apple iOS/iPhone. Bahkan menurut pengamatan Gartner, firma analisis pasar dalam situs resmi mereka (14/08), ada 4 vendor mobile yang diperkirakan mampu bersaing ketat di dunia mobile untuk tahun 2013 ini, yaitu Samsung, Apple, Lenovo dan Nokia. BlackBerry tidak termasuk di antaranya.
Nah, dari pengamatan tersebut, nampaknya ada beberapa hal yang wajib dilakukan BlackBerry walaupun harus mencontoh langkah yang diambil dari kompetitor mereka.
BlackBerry dapat mempertahankan eksklusifitas dengan tetap mempertahankan OS yang mereka punyai seperti halnya Apple dengan iOS dan iPhone, namun untuk penawaran terhadap pengguna mobile, BlackBerry harus membuat sesuatu yang inovatif dan tidak terkesan hanya mengikuti tren pasar serta mengikuti apa yang sudah menjadi populer sekarang ini, seperti contohnya ketika dunia mobile belum mengenal aplikasi chatting, BlackBerry menawarkan BlackBerry Messenger (BBM).
Mencoba menggunakan operating system lain selain BlackBerry OS, seperti yang dilakukan Samsung walaupun sudah mempunyai Bada OS atau juga Nokia (dulu) yang menggunakan Symbian, Seri 40 dan Windows Phone.
Dari dua opsi tersebut, memang belum dapat dipastikan apakah nantinya apabila salah satu atau keduanya sekaligus diambil dapat menyelamatkan perusahaan satu ini, namun setidaknya ada effort atau usaha yang sudah dilakukan tidak hanya mengikuti tren pasar saja.