Bolt! soal paket unlimited: Gak bikin dan terlalu memaksakan!
“Kita sepertinya gak akan bikin paket unlimited ya,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Bolt!, Dicky Moechtar
Merdeka.com – Di era 4G saat ini, kebutuhan terhadap akses data semakin meningkat lantaran banyaknya konten yang ditawarkan dan dinikmati oleh pengguna. Hal itu pun tentu saja berdampak pada kuota data yang dibutuhkan semakin besar. Melihat fenomena itu, para operator pun gencar melakukan promosi menyediakan paket unlimited. Meski begitu, langkah yang dilakukan oleh operator tersebut, rasanya tak akan diikuti oleh Bolt!
“Kita sepertinya gak akan bikin paket unlimited ya,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Bolt!, Dicky Moechtar, saat dijumpai Merdeka.com di sela-sela acara media gathering di Jakarta, Rabu (3/2).
Menurut Dicky, bagi operator yang mengandalkan wireless broadband seperti Bolt!, rasanya mustahil untuk membuat paket unlimited meskipun bisa saja kalau cara tersebut dipaksakan. Apa pasal? Bagi dia, alokasi frekuensi yang digunakannya sangat terbatas yakni hanya 15Mhz saja atau setara dengan kecepatannya 150 Mbps. Untuk operator berbasis wireless seperti dia, alokasi frekuensi yang kecil itu akan berpengaruh juga pada kecepatan. Berbeda dengan yang murni menggunakan fiber optic, bisa mencapai 1000 Mbps.
“Yang berbasis kabel itu bisa unlimited karena kapasitasnya lebar bisa sampai 1000-an Mbps. Itu seperti First Media, Link Net, Biznet, dan lain sebagainya. Jangan dibandingkan dengan wireless atau frekuensi seperti kita. Kalau dipaksain sih bisa juga tapi pasti ada batasnya,” terangnya.
Apalagi, kata Dicky, kebutuhan masing-masing pengguna berbeda-beda.
“Unlimited itu bagi masing-masing orang itu berbeda. Setiap orang punya versi unlimited-nya masing-masing. Bisa saja orang yang pakai 5GB merasa kalau itu sudah unlimited. Makanya, itu lebih masuk akal kalau ada paket khusus ya. Misalnya, lifestyle. Jadi sebelumnya bisa diukur dulu sesuai dengan kebutuhan orang tersebut. Intinya, untuk punya satu produk bisa memuaskan semuanya gak mungkin apalagi wireless broadband,” jelas dia.