Bos TopJek: Bangun TopJek, investasi kami cuma puluhan miliar rupiah
Menurut Cempaka, investasi yang digelontorkan oleh pihaknya, tak sebesar perusahaan besutan Nadiem Makarim, Go-Jek.
Bisnis aplikasi transportasi yang sedang ramai di Ibukota, seperti jamur di musim penghujan, termasuk ojek online. Setelah muncul Go-Jek, GrabBike, dan Blu-Jek, kini hadir lagi bisnis ojek online serupa, yakni TopJek. TopJek ini didanai oleh dua orang Indonesia, salah satunya Cempaka Adinda Devi yang menjabat sebagai co-founder sekaligus Direktur TopJek.
Bisa dikatakan, bisnis aplikasi transportasi ini juga termasuk dalam bisnis yang 'padat modal', tak hanya membuat aplikasi semata, namun membangun infrastruktur pendukungnya. Tak berlebihan, jika bisnis ini bisa menelan dana ratusan miliar rupiah.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
Lalu, berapa investasi membangun TopJek? Yang jelas, menurut Cempaka, investasi yang digelontorkan oleh pihaknya, tak sebesar perusahaan besutan Nadiem Makarim, Go-Jek. Dia menuturkan, jika perusahaan pelopor ojek online tersebut, modal awalnya hingga ratusan miliar rupiah.
"Soal itu saya gak bisa buka. Yang jelas saya ada share investasi di sini (TopJek – red). Dan tentunya, modal awal kami gak sebesar Go-Jek lah. Go-Jek saya dengar itu hingga ratusan miliar rupiah. Kita gak sampai segitu, hanya puluhan miliar rupiah saja," ujar Cempaka yang ditemui di kantornya di wilayah Pasar Minggu, Jakarta, Kemarin, Kamis (8/10).
Kendati begitu, dengan tangan terbuka, pihaknya siap menerima jika ada investor yang ingin bergabung bersama perusahaannya. Perempuan lulusan London School of Public Relation (LSPR) ini pun optimis jika perusahaan yang baru dibentuknya akan terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Namun sayang, ia tidak mau menyebutkan target angka pertumbuhan bisnisnya tersebut.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, ketika perusahaannya terus mengalami pertumbuhan, bisa jadi akan dilego ke beberapa investor. Hal inilah yang biasanya dilakukan oleh para startup – perusahaan rintisan teknologi - ketika valuasi bisnisnya telah mencapai angka tertentu.
"Bisa jadi. Bisa jadi seperti itu. Tapi itu bukan tujuan kami. Tujuannya adalah mengembangkan bisnis ini secara pelan-pelan sehingga bisa terus tumbuh," katanya.
Sebagaimana diketahui, soal pembagian hasil antara TopJek dengan pengemudi ojek, tak berbeda dengan Go-Jek, yakni 80 persen untuk pengemudi ojek dan 20 persen bagi TopJek. Namun, di awal setelah launching selama sebulan, pihaknya akan memberikan pembagian hasil seperti GrabBike, 90 persen bagi pengemudi dan 10 persen untuk TopJek.
"Tapi, itu berlaku hanya sebulan saja setelah kami launching. Setelah itu, sistem bagi hasilnya kembali lagi ke konsep awal, yakni 80 persen pengemudi dan 20 persen untuk kami," imbuhnya.
Baca juga:
Di awal operasional, TopJek tak akan merugi
TopJek klaim keberadaannya tak bakal ganggu privasi konsumen
Menengok ramainya antrean pendaftaran pengemudi TopJek