Buntut Tudingan Spionase, Huawei Akan Dikeluarkan dari Pasar Utama?
Buntut tudingan spionase jaringan teknologi 5G Huawei, semakin panjang. Dilaporkan Reuters, Rabu (6/2), Global System for Mobile Communications Association (GSMA) tengah mengusulkan ke seluruh anggotanya membahas kemungkinan terburuk Huawei ditendang dari pasar-pasar utama.
Buntut tudingan spionase jaringan teknologi 5G Huawei, semakin panjang. Dilaporkan Reuters, Rabu (6/2), Global System for Mobile Communications Association (GSMA) tengah mengusulkan ke seluruh anggotanya membahas kemungkinan terburuk Huawei ditendang dari pasar-pasar utama.
Dari sisi bisnis, seluruh operator di dunia merasa gerah lantaran tudingan yang mengarah ke Huawei. Ini bisa mengakibatkan bisnis mereka terhambat.
-
Apa yang dilakukan Huawei selama berbisnis di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045
-
Bagaimana Huawei menunjukkan komitmennya untuk memajukan Indonesia? Lewat inovasi teknologi dan layanan mereka miliki baik yang bergerak di bidang Carrier Network, Enterprise, Consumer, Cloud, hingga Digital Power, perusahaan asal China ini berkomitmen memajukan Indonesia juga mitra kerja mereka.
-
Bagaimana Huawei menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat? Ida Fauziyah menjelaskan bentuk kepedulian terlihat dari salah satu Corporate Social Responsibility (CSR) Huawei. Yakni mempekerjakan lebih dari 90 persen pekerja lokal Indonesia yang merupakan lulusan terbaik dari perguruan tinggi di Indonesia. "Huawei juga berperan aktif dalam menyediakan peningkatan keterampilan dan kompetensi sesuai dengan standar kebutuhan industri, " ujar Ida Fauziyah.
-
Siapa yang bertemu dengan President of Global ICT HR Huawei? Secara terpisah, saat meet and greet dengan President of Global ICT HR Huawei, Ding AI Long, di Shenzen, Ida Fauziyah menyampaikan terima kasih kepada Huawei atas komitmen dan kolaborasi yang konsisten dalam Kemitraan Pemerintah-Swasta (KPS) jangka panjang.
-
Di mana Huawei berperan dalam penguatan ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
-
Kapan HSS 5 Jakarta akan diadakan? Setelah sukses dengan seri-seri sebelumnya, Holywings Sports Show (HSS) akan kembali hadir dengan seri kelima yang akan diadakan di Indonesia Arena GBK Senayan pada 21 April 2024 mendatang.
Persoalan Huawei ini pun bakal menjadi pembahasan saat pertemuan dewan berikutnya di sela-sela acara Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol pada Februari ini.
Hal itu diperkuat dari Juru Bicara GSMA yang mengatakan bahwa Direktur Jenderal GSMA, Mats Granryd telah mengirimkan surat kepada anggota dewan untuk membahas persoalan yang membelit Huawei.
"Masih tunggu konfirmasi," jelasnya.
Adapun pembahasan soal Huawei oleh GSMA bukan tanpa alasan. Pasalnya, banyak operator mengandalkan Huawei untuk membangun jaringan 5G. Jika Komisi Eropa sampai menetapkan larangan de facto terhadap peralatan jaringan 5G Huawei, maka akan menjadi kemunduran besar bagi Eropa untuk bisa kompetitif dalam industri komunikasi.
Hal ini juga akan berdampak pada implikasi teknologi tersebut terhadap pabrik-pabrik yang terkoneksi internet, mobil otonomos, dan teknologi medis. Komisi Eropa sedang mempertimbangkan hal tersebut.
Perusahaan telekomunikasi terbesar di Eropa, Deutsche Telekom, mengatakan bahwa memblokir produk Huawei dari jaringannya yang ada sekarang, maka dapat menunda rencana perusahaan untuk meluncurkan layanan baru selama dua hingga tiga tahun.
Sebagaimana diketahui, beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Australia, telah membatasi Huawei mengembangkan teknologi tersebut. Hal ini disebabkan kekhawatiran peralatan jaringannya berisi "back door" untuk melakukan spionase.
Selain itu, sejumlah negara juga mengkhawatirkan Undang-Undang Intelijen Nasional Tiongkok, yang mengharuskan perusahaan dan masyarakatnya untuk berkolaborasi dalam upaya spionase.
(mdk/faz)