Esia dari Bakrie Telecom tinggal menunggu hari saja
Tidak adanya pembangunan jaringan baru dan inovasi layanan baru, maka Esia seperti tinggal menghitung hari saja.
PT Bakrie Telecom yang juga menjadi salah satu pemain di dunia telekomunikasi Indonesia, kondisinya juga tak lebih baik dari Smartfren.
Padahal, sejak masuk pasar 2005, pemasaran Esia cukup fantastis. Beberapa inovasi seperti Talk Time, SMS per karakter dan HP Esia Ngoceh sangat popular di kalangan pelanggan.
Kini, keadaan sudah terbalik 180 derajat. Bakrie Telecom membukukan kerugian hingga Rp 1,52 triliun hingga September 2013 atau melonjak 53 persen dari posisi sama tahun lalu sebesar Rp 988,3 miliar.
Bakrie Telecom hanya mendapatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,6 triliun hingga September 2013 atau turun 10 persen dibandingkan posisi sama tahun lalu Rp 1,78 triliun.
Kini, dengan hampir tidak adanya pembangunan jaringan baru dan inovasi layanan baru, maka Esia seperti tinggal menghitung hari saja, untuk merger atau mati perlahan.