Facebook hargai satu pengguna Whatsapp Rp 500 ribu
Selama saham Facebook terus naik, harga yang tinggi tidak menjadi masalah buat Mark Zuckerberg.
Langkah pembelian fantastis WhatsApp oleh Facebook senilai USD 16 miliar atau sekitar Rp 192 triliun membuat terkejut sejumlah pengamat gadget dan aplikasi ponsel di tanah air.
"Luar biasa, masing-masing dari 450 juta pengguna Whatsapp dihargai Rp 500 ribu oleh Facebook," ungkap pengamat gadget Kendro Hendra kepada merdeka.com, Kamis (20/2).
Yang jadi pertanyaan, lanjutnya, apa kontribusi pengguna Whatsapp agar bisa menghasilkan Facebook Rp 500 ribu selama memakai aplikasi instant messaging tersebut. "Berapa puluh juta iklan yang harus saya lihat atau klik?" tuturnya.
Menurut Managing Director PT Skye Sab Indonesia itu, kalau hanya mengandalkan annual subscription sebesar USD 0,99 per tahun, maka butuh waktu 50 tahun untuk mengembalikan investasi yang ditanamkan Facebook dalam membeli Whatsapp. "Selain itu, Whatsapp juga berjanji tetap tidak ada iklan dalam layanan messaging-nya," ujarnya.
Namun, menurut Kendro, selama saham Facebook terus naik, harga yang tinggi tidak menjadi masalah buat Mark Zuckerberg. "Yang jadi masalah, kenyataannya saham Facebook justru turun 5 persen," katanya.
Seperti diketahui, sebagai bagian dari upaya mendominasi pasar layanan pesan di seluler dan web, Facebook mengakuisisi WhatsApp senilai USD 16 miliar.
WhatsApp merupakan perusahaan mobile messaging antar platform yang belakangan tumbuh pesat. Saat ini, lebih dari 450 juta orang menggunakan layanan WhatsApp setiap bulannya. 70 persen dari jumlah itu, aktif menggunakannya setiap hari.
Baca juga:
Ini keuntungan Facebook akuisisi WhatsApp
Mengejutkan, Facebook beli WhatsApp dengan harga fantastis
-
Apa jenis penipuan yang banyak terjadi di WhatsApp dan Telegram? Penipuan yang memanfaatkan pencari kerja ternyata begitu massif. Mereka menghalalkan beragam cara untuk menipu korbannya. Seringnya untuk menjangkau korbannya, mereka menggunakan WhatsApp dan Telegram. Penipuan yang dijuluki ‘Webwyrm’ ini disebut telah berdampak pada lebih dari 100 ribu korban dan 1000 perusahaan di dunia.
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
-
Apa saja jenis-jenis penipuan yang sering terjadi di WhatsApp? Menurut Pratama, penipuan melalui WA memang sudah sangat banyak jenisnya, mulai dari pengiriman malware dengan file apk disamarkan sebagai laporan kurir atau undangan pernikahan hingga phising.
-
Apa itu status online WhatsApp? Fitur yang menjadi ciri khas pengguna WhatsApp atau WA adalah status online yang menunjukkan aktivitas pengguna.
-
Bagaimana modus penipuan WhatsApp dengan modus 'Customer Service'? Penipuan lainya yang biasa terjadi melalui WA adalah mengaku sebagai customer service dari salah satu marketplace yang mengatakan bahwa akun Anda akan disuspend karena dianggap melanggar peraturan. Dengan dalih mencocokkan data, mereka akan menanyakan beberapa data, termasuk data diri dan data akun marketplace yang pada saat bersamaan pelaku akan mencoba login.
-
Fitur baru apa yang sedang disiapkan oleh WhatsApp? WhatsApp akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna saling terhubung tanpa nomor telepon.