Fimo, teknologi terkini pantau jaringan operator selular
XL menerapkan sistem monitoring "Fimo" terhadap jaringan fiber optic (FO) mereka
Peningkatan kinerja jaringan, mutlak harus ditingkatkan. Hal itu demi kenyamanan para penggunanya.
XL Misalnya, mereka mengklaim jika mereka kembali mengadopsi teknologi paling terkini dalam meningkatkan kinerja jaringan telekomunikasi dan data. Kali ini mereka menerapkan sistem monitoring "Fimo" terhadap jaringan fiber optic (FO) yang menjadi tulang punggung jaringannya di hampir seluruh wilayah layanan mereka.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Di mana XL Axiata menargetkan perluasan layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
-
Mengapa XL Axiata memperluas jaringan XL SATU Fiber di Morowali? Potensi pasar untuk layanan konvergensi di Sulawesi sangat besar karena digitalisasi di semua bidang juga telah menjangkau hingga ke pelosok daerah, termasuk Morowali. Sampai saat ini penetrasi XL Satu telah mencapai sekitar 30%,” ujar dia.
-
Apa yang XL Axiata terus perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Kenapa XL Axiata ingin meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
Salah satu manfaat utama sistem monitoring ini adalah kemampuan mendeteksi secara akurat titik di mana terjadi penurunan kualitas FO tanpa menunggu sampai putus.
"Fimo adalah sistem monitoring untuk fiber optic yang berfungsi untuk melakukan monitoring secara terus menerus atas ketersediaan dan kualitas jaringan FO. Kami sangat membutuhkan FIMO karena jaringan FO milik XL sangat luas, hampir meliputi seluruh Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. Dengan kemampuannya mendeteksi gangguan pada FO, kami bisa segera mengatasi problem yang ada jika memang terjadi gangguan, sehingga layanan kepada pelanggan tetap terjaga dengan baik," ujar Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya, dalam keterangannya, Kamis (16/06).
Dikatakannya, selama ini sebelum menerapkan Fimo, jika terjadi gangguan maka diperlukan identifikasi penyebab gangguan, baik dari sisi perangkat jaringan maupun dari sisi transmisi FO. Untuk troubleshoot transmisi FO ini perlu waktu yang tidak sebentar.
Akan sangat repot manakala tanpa Fimo. Pasalnya, hal itu harus dilakukan identifikasi ke site terdekat dari lokasi putusnya kabel, baru dilakukan pengukuran untuk identifikasi apakah yang terjadi adalah FO yang terputus atau performa yang menurun.
Baru setelah itu tim teknis menuju titik lokasi terjadinya gangguan untuk melakukan perbaikan. Selain itu juga butuh biaya untuk melakukan deteksi dan identifikasi gangguan tersebut, juga waktu dan biaya untuk perbaikan, bahkan untuk pengecekan setelah dilakukan perbaikan.
Fungsi Fimo lainnya adalah kemampuannya untuk mengatur dengan cepat pengalihan koneksi perangkat dari jalur FO yang terganggu ke jalur FO yang sehat. Ini sangat berguna jika ada FO yang terputus. Kapan pun ada kebutuhan untuk menggunakan core FO pada suatu area bisa di penuhi, karena ada sistem yang mengaturnya. Strategi penanganan dini dalam menghadapi persoalan dapat dilaksanakan dengan adanya informasi mengenai kualitas kinerja jaringan FO yang disediakan sistem FIMO tersebut.
XL telah menerapkan FIMO tahap pertama sejak November 2015. Terdapat 8 kota dari dalam cakupan monitoring FIMO tahap pertama ini, yang ada pada jarigan FO Jakarta hingga Surabaya. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Karawang, Cirebon, Tegal, Weleri, Semarang, Bojonegoro, dan Surabaya. Tahap kedua masih dalam proses, yang ada meliputi jalur FO yang lebih panjang lagi. Jaringan FO milik XL saat ini membentang sepanjang tidak kurang dari 40.000 km, yang meliputi hampir seluruh wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan.
(mdk/bbo)