Foxconn disarankan cepat untuk bangun pabriknya di Indonesia
Foxconn disarankan untuk segera bangun pabriknya di Indonesia agar dapat membantu menekan impor perangkat mobile.
Memang rencana untuk pembangunan pabriknya di Indonesia mulai bergulir sejak tahun lalu, namun sampai sekarang pihak Foxconn Technology Group belum memulai pembangunannya.
Hal tersebut bertujuan untuk dapat membantu pemerintah dalam rangka menekan masuknya perangkat mobile impor yang diperkirakan ada sebanyak 75 juta unit per tahunnya.
Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Senin, mengatakan setelah mendapat izin resmi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Foxconn seharusnya segera membangun pabrik yang nantinya ditindak-lanjuti pemerintah dengan pertimbangan pemberian insentif.
BKPM pada akhir Februari lalu, sudah memberikan izin prinsip bagi Foxconn Technology Group untuk mendirikan pabrik. Bahkan, Foxconn sudah menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan pabrik yang rencananya didirikan di wilayah ibu kota.
"Minta dia (Foxconn) investasi dong, melangkah lebih lanjut untuk memulai rencana investasi. Jangan hanya MoU saja," ujar Hidayat, seperti dikutip dari Antara (10/03).
Menurut Hidayat, menjadi keprihatinan dan merupakan indikasi negatif bagi pertumbuhan industri dan perolehan devisa, apabila Indonesia terus menjadi negara konsumen.
Saat ini, baru Axioo, Ti-Phone dan Smartfren yang sudah merealisasikan investasinya di Indonesia.
"Itu kebutuhan kita soal investasi itu, sejak beberapa tahun lalu. Foxconn atau siapapun, kita butuh karena untuk mendapatkan barang substitusi impor," ujar dia.
Hidayat mengatakan, setelah investasi Foxconn masuk ke Indonesia, pemerintah akan menerbitkan aturan tata niaga telepon genggam yang salah satu tujuannya untuk melindungi investor agar tidak mengalami kerugian.
"Setiap sektor industri yang dibutuhkan dan investor mau masuk, pemerintah pasti akan berunding, tidak mungkin buat investor merugi," ujar dia.
Pemprov DKI Jakarta sudah berjanji akan membantu untuk mengurus perizinan pendirian pabrik ponsel. Lahan yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas produksi ponsel adalah 200 hektare (ha).
Rencananya, Foxconn akan mengucurkan dana investasi hingga USD 10 miliar dengan penggelontoran dana tahap awal sebesar USD 1 miliar.