Gerhana Bulan Total dan Supermoon Januari 2019, Ini Cara Lihat Via Online!
Gerhana Bulan Total dan Supermoon Januari 2019, Ini Cara Lihat Via Online!
Di Januari ini terdapat sebuah fenomena alam akan terjadi, yakni gerhana bulan total dan juga supermoon. Kedua fenomena alam ini disebut akan berpadu menjadi satu.
Bulan, Bumi, dan matahari akan berada pada satu garis akhir pekan ini untuk peristiwa Gerhana Bulan Total tahun ini dan tahun depan. Pada saat yang sama, Bulan akan berada pada posisi yang begitu dekat dengan Bumi dan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang dari biasanya, atau yang dikenal dengan fenomena Supermoon.
-
Apa itu Supermoon? Supermoon adalah fenomena luar angkasa yang terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan jarak terdekat ke Bumi di lintasan orbitnya.
-
Bagaimana Supermoon mempengaruhi pasang surut? Dampak kedua dari Supermoon, yaitu air laut mengalami pasang. Adanya laut pasang ini akan berdampak pada terganggunya transportasi laut. Selain itu, air laut yang pasang juga akan memberikan pengaruh pada aktivitas petani garam dan perikanan darat.
-
Kapan Supermoon terjadi di tahun 2023? Supermoon di tahun 2023 terjadi di bulan Juli dan dua di bulan Agustus, yaitu pada tanggal 1 Agustus dan tanggal 30 atau 31 Agustus.
-
Apa yang dilepaskan dari tanah di Bulan seiring berjalannya hari lunar? Seiring berjalannya hari lunar yang panjang (14 hari sinar matahari dan 14 hari malam), air dilepaskan dari tanah.
-
Apa itu fenomena blue moon? Blue moon termasuk salah satu fenomena luar angkasa yang cukup unik dan langka, sebab tidak pasti setiap tahun terjadi. Pada dasarnya, fenomena ini seperti bulan purnama yang terjadi setiap bulan.
-
Apa itu Gerhana Bulan Penumbra? Gerhana bulan penumbra adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika bulan bergerak melalui bayangan penumbra Bumi. Penumbra adalah bayangan luar yang lebih terang dan lebih kabur dibandingkan dengan umbra, bayangan inti yang gelap.
Gerhana Bulan tersebut akan mulai pada Minggu malam atau Senin dini hari, tergantung pada lokasi, dan akan berlangsung sekitar tiga jam.
Fenomena ini akan mulai dengan Gerhana Bulan Sebagian pada Minggu 20 Januari sekitar pukul 22.34 EST (kawasan pesisir timur Amerika). Saat itu, bayang-bayang Bumi mulai menutupi Bulan. Gerhana Bulan Total yang terjadi saat bayangan Bumi menyelimuti Bulan sepenuhnya, akan berlangsung di hari yang sama selama 62 menit, mulai jam 23.41 EST.
Tak Bisa Dilihat di Indonesia
Sayangnya, fenomena unik hanya bisa disaksikan langsung oleh mereka yang berada di Amerika Utara dan Selatan, serta beberapa bagian kecil dunia, kecuali Asia Timur Raya dan Australia.
Meski begitu, sebagaimana dikutip dari Space.com via Tekno Liputan6.com pada Sabtu (19/1/2019), faktor cuaca diperkirakan akan menggangu sebagian besar orang dalam menyaksikan Supermoon Darah. Terlebih belahan Bumi utara masih berada dalam musim dingin.
Jika masalah cuaca, lokasi, atau mobilitas menghalangi Anda menonton langsung persitiwa gerhana bulan total tersebut, jangan khawatir: Banyak siaran web yang akan menyiarkannya.
Layanan teleskop online Slooh akan memulai cakupannya pada hari Minggu, pukul 22.30 waktu AS, atau pukul 10.30 WIB keesokan harinya di Indonesia dan sebagian besar wilayah Asia.
"Kami menyiarkannya secara langsung sehingga orang-orang dari seluruh dunia, tidak peduli lokasi geografis mereka, dapat menyaksikan fenomena ini bersama-sama," kata ilmuwan di Slooh, Paige Godfrey, dalam sebuah pernyataan pers.
Godfrey dan astronom Paul Cox, ditambah narator Helen Avery, akan membahas dampak sains dan budaya gerhana bulan selama siaran web tersebut.
Selain itu, lembaga kurasi sains Exploratorium yang berbasis di San Francisco, akan menyediakan siaran langsung pengamatan Supermoon Darah via Facebook, pada hari dan jam serupa.
"Exploratorium akan menyiarkan pemandangan teleskop bulan langsung dari Dermaga 15 di San Francisco, Embarcadero," ujar perwakilan museum terkait, seraya menyebut operasional akan ditangguhkan selama siaran.
Sementara itu, Proyek Teleskop Virtual yang digagas oleh astronom Italia Gianluca Masi, bekerja sama dengan para ahli astrofotografi untuk menyajikan siaran langsung serupa. Siaran langsung ini akan direkam dari AS dan Panama.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Afra Augesti/Tanti Yulianingsih/Happy Ferdian Syah Utomo
Baca juga:
Teknologi ini Memungkinkan Sayuran Tumbuh di Luar Angkasa
7 Persaingan Ketat Antar Ilmuwan Papan Atas, Hasilkan Penemuan Menakjubkan!
Deretan Fakta Mengerikan Soal Website Jual Beli Daging Manusia
9 Ilusi dan Halusinasi yang Sulit Dipercaya Namun Ada!
Demi 'Memanen' Organ, Ilmuwan Kembangkan Hibrida Manusia dan Domba
AI atau Kecerdasan Buatan, Ditakuti atau Diinginkan?
Canggihnya Teknologi Mampu Dorong Tumbuhnya Empati