Grup Djarum investasi ke Go-Jek, ini kata Tiket.com
Grup Djarum investasi ke Go-Jek, ini kata Tiket.com. Go-Jek secara resmi telah disuntik dana oleh Global Digital Prima (GDP) Venture melalui PT Global Digital Niaga (GDN) atau Blibli. GDP Venture sendiri merupakan perusahaan investasi milik Grup Djarum yang aktif melakukan investasi di beberapa perusahaan rintisan
Go-Jek secara resmi telah disuntik dana oleh Global Digital Prima (GDP) Venture melalui PT Global Digital Niaga (GDN) atau Blibli. GDP Venture sendiri merupakan perusahaan investasi milik Grup Djarum yang aktif melakukan investasi di beberapa perusahaan rintisan digital.
Selain Go-Jek, pada Juni 2017 lalu, perusahaan online travel agent Tiket.com pun resmi diakuisisi GDP melalui Blibli. Ini artinya GDP Venture memiliki hak untuk mengembangkan Go-Jek dan Tiket.com lebih jauh lagi.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
Lalu, apakah akan ada kolaborasi antara Go-Jek dengan Tiket.com?
Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa, belum bisa memastikan kolaborasi itu terjadi. Hanya saja, ia berharap hal itu dapat terwujud. Karena bila kedua itu dikolaborasikan, bukan hal yang mustahil akan menjelma menjadi kekuatan baru dua perusahaan.
“Saya gak bisa ngomong banyak. Kita berharap sih ada strategik apa. Tapi kita gak tahu juga,” katanya kepada awak media di kantor barunya, Grha Niaga Thamrin, Jakarta, Senin (26/2).
Gaery pun mengakui langkah yang dilakukan perusahaan investasi GDP mengucurkan dananya itu merupakan strategi yang jitu. Sebab Go-Jek sebagai perusahaan aplikasi on demand memiliki kekuatan di masa mendatang. Terlebih dari sisi payment yang dimiliki Go-Jek, Go-Pay.
Pertanyaan itu pun pada akhirnya membentuk spekulasi jika ada kemungkinan nantinya bila Tiket.com dan Go-Jek berkolaborasi, metode pembayarannya bisa menggunakan Go-Pay. Namun, Gaery mengakui masih belum tahu mengenai hal itu.
“Saya bisa ngomong itu strategik. Bukan sekedar duit saja. Mereka invest ada strategic plan pastinya. Tapi kami belum tahu ya arahnya kemana. Kan perusahaan yang diinvest GDP juga banyak, gak hanya Tiket.com saja,” terangnya.
Di sisi lain, mengutip dari pernyataan Nadiem Makarim, Pendiri & CEO Go-Jek tentang masa depan Go-Pay. Lulusan Harvard Business School itu, bermimpi nantinya Go-Pay bisa digunakan di luar ekosistem Go-Jek. Maksudnya, bisa digunakan di mana saja baik secara online maupun offline.
“Saya harap Go-Pay bisa digunakan seperti cash, bisa dibawa ke mana mana, seperti halnya seperti bawa ponsel. Lebih aman dan mendorong orang orang menggunakan ekonomi digital,” ungkap dia.
Baca juga:
Tiket.com sebut layani 20 ribu transaksi per hari
Go-Food sebut jadi layanan pesan antar makanan terbesar di Asia
Berkah Go-Food untuk UMKM
Donasi di Tokopedia meningkat 30 persen
SiCepat Ekspres sebut pertumbuhan bisnisnya melejit tahun 2017
East Ventures gelontorkan investasi ke Waresix tahap awal
Uber dilaporkan jual seluruh aset Asia Tenggara ke Grab