Indonesia kekurangan tenaga IT dikala internet sudah membahana
Dunia IT semakin lama permintaannya semakin tinggi, pada kenyataannya negara kita masih kekurangan ahli IT.
Dalam peringkat, Indonesia selain memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, negara ini juga mempunyai pengguna internet yang tidak sedikit pula di wilayah Asia Tenggara.
Dengan jumlah sekitar 71,2 juta pengguna, sayangnya tenaga ahli dalam dunia IT di Indonesia justru terbatas dan boleh dibilang negara ini kekurangan orang-orang pintar tersebut.
Mengutip dari lansiran Antara (14/10), Indonesia membutuhkan banyak tenaga ahli teknologi dan informasi karena tuntutan perkembangan zaman sekarang ini banyak yang langsung terhubung dengan internet.
"Terkait sumber daya manusia, dunia IT semakin lama permintaannya semakin tinggi, pada kenyataannya negara kita masih kekurangan ahli IT. Jadi jika ahlinya saja terbatas, bagaimana bisa mewujudkan internet yang baik dan aman," kata Managing Director Cisco Indonesia Sancoyo Setiabudi.
Ia mengatakan bahwa hal ini juga tidak terlepas dari posisi Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar dalam berbagai macam hal termasuk internet.
"Bukan hanya karena Indonesia punya jumlah penduduk besar, tetapi juga pada kenyataannya pengguna internet di Indonesia berjumlah sekitar 71,2 juta orang, terbesar di Asia Tenggara," kata Sancoyo.
Menurut suatu penelitian, katanya, dalam 10 tahun ke depan, secara global internet of everything akan menimbulkan peluang bisnis yang nilainya bisa mencapai sekitar 19 triliun dolar AS.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan 167 institusi pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan Indonesia bagian timur.
"Program ini bertujuan meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia terkait dengan dunia IT," katanya.
Ia mengatakan bahwa institusi pendidikan lainnya yang menginginkan program gratis ini juga harus menyediakan sumber daya yang baik, seperti sumber daya pendidik.
"Karena program yang baik tanpa adanya pendidik yang mumpuni, juga tidak akan berjalan lancar," ujarnya.
Cisco merupakan perusahaan yang memproduksi perangkat jaringan internet yang meliputi peralatan jaringan komputer dan komunikasi.
Baca juga:
Kesadaran pemerintah Indonesia terhadap cybercrime masih rendah
30 Persen penduduk dunia tidak dapat akses internet karena biaya
Dalam sehari, Indonesia dihujani 42 ribu 'bom' di internet
Salah satu bukti bahwa orang Indonesia maniak gadget
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Bagaimana internet berkembang dan menjadi global? ARPANET pertama kali terhubung hanya empat komputer di empat universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini tumbuh pesat. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, yang memungkinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, membuka pintu bagi pertumbuhan internet global.
-
Apa itu revolusi teknologi dan internet? Pada tahun 1969, dunia menyaksikan awal dari sebuah revolusi teknologi yang akan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berkomunikasi.
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.